Prancis Juara Piala Dunia 2018

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Timnas Prancis juara Piala Dunia 2018. Bersua Timnas Kroasia di Stadion Luzhniki, Minggu (15/7/2018) malam WIB, Prancis menang 4-2 lewat gol dari Antoine Griezmann, gol bunuh diri Mario Mandzukic, gol dari Paul Pogba, dan gol dari Kylian Mbappe.

Pada laga ini, Timnas Prancis masih turun dengan beberapa pemain kuncinya. Ada nama Olivier Giroud, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe, dan Blaise Matuidi di lini serang. Paul Pogba dan N'Golo Kante menjadi poros di lini tengah. Lini pertahanan digalang oleh duo Raphael Varane dan Samuel Umtiti. Prancis memasang formasi dasar 4-2-3-1 di laga ini.

Timnas Kroasia juga menerapkan formasi dasar yang tidak jauh beda dengan Prancis, yaitu 4-2-3-1. Mario Mandzukic menjadi ujung tombak di lini depan, diapit Ante Rebic, Luka Modric, dan Ivan Perisic di lini kedua. Ivan Rakitic dan Marcelo Brozovic menjadi metronom, mengapit empat bek yang dipimpin Domagoj Vida dan Dejan Lovren. 

Sejak babak pertama dimulai, Kroasia langsung mengambil alih kontrol laga. Tanpa ragu, mereka menekan lini pertahanan Prancis, lewat dua sisi sayap, terutama dari sisi Perisic. Modric juga menjadi distributor bola yang apik di babak pertama ini bagi Kroasia.

Meladeni permainan Kroasia yang agresif, Prancis bermain lebih sabar. Sembari menetralisir tekanan Kroasia, mereka mencari celah untuk menekan. Kesabaran Prancis ini berbuah hasil pada menit 18. Sepakan bebas Antoine Griezmann terkena kepala Mario Mandzukic, lalu berubah arah masuk ke gawang Danijel Subasic. Skor 1-0 untuk Prancis.

Tertinggal, Kroasia semakin meningkatkan intensitas serangan. Berawal dari sebuah situasi bola mati pada menit 28, sepakan bebas Modric berbuah kemelut di kotak penalti Prancis. Dalam situasi tersebut, Vida mengirim umpan kepada Perisic yang berdiri bebas. Tanpa ampun, Perisic menghujamkan bola ke sisi kiri gawang Hugo Lloris. Skor berubah imbang 1-1 untuk kedua tim.

Di sisa waktu babak pertama, Kroasia masih menjadi tim yang lebih agresif. Tekanan demi tekanan mereka lepaskan ke pertahanan Prancis. Di sisi lain, Prancis masih berupaya menekan lewat serangan balik dan situasi bola mati. Kesempatan didapat lagi oleh Prancis pada menit 37, saat Perisic dinilai melakukanhandballoleh Nestor Pitana, wasit yang memimpin laga. 

Pada kejadian ini, Pitana harus dibantu VAR untuk membuat keputusan tersebut. Tanpa kesulitan, Griezmann yang menjadi algojo sukses membawa Prancis unggul 2-1 atas Kroasia. Sampai babak pertama usai, skor 2-1 untuk keunggulan Prancis tetap bertahan.  

Memasuki babak kedua, Kroasia masih menjadi tim yang lebih agresif. Beberapa tekanan masih mereka lepaskan, termasuk peluang dari Ante Rebic yang mampu dihalau oleh Lloris pada menit 48.

Pada menit 55, Prancis melakukan pergerakan dari bangku cadangan. Merasa bahwa Kante tidak maksimal, Didier Deschamps, pelatih Prancis, memasukkan Steven N'Zonzi. Masuknya N'Zonzi diharapkan dapat memberikan tenaga di lini tengah, sekaligus membantu meredam tekanan agresif Kroasia yang berlangsung sampai sekira menit 58 .

Terlepas dari adanya N'Zonzi di lini tengah, serangan balik Prancis memang menjadi momok di laga ini bagi Kroasia. Pada menit 59, lewat serangan balik, Mbappe menggiring bola masuk ke pertahanan Kroasia. Bola dia lepaskan ke dalam kotak penalti dan sampai ke kaki Pogba yang melakukan tendangan. Sempat dihalau, bola kembali ke kaki Pogba dan tendangan keduanya berbuah gol bagi Prancis. Skor menjadi 3-1.

 

 

Prancis belum berhenti mengamuk. Usai unggul 3-1, mereka bermain lebih nyaman. Nyamannya mereka dalam bermain ini membuat mereka sukses mencetak gol pada menit 65 lewat sepakan Mbappe dari luar kotak penalti. Skor berubah 4-1 bagi Prancis. Meski tertinggal jauh, Kroasia belum menyerah.

Pada menit 69, memanfaatkan kesalahan dari Lloris, Mandzukic sukses mencuri bola dan menendang bola masuk ke gawang. Skor menjadi 4-2. Harapan masih ada bagi Kroasia, dan Zlatko Dalic, sang pelatih, menambah daya serang Kroasia dengan memasukkan Andrej Kramaric usai Kroasia mencetak gol kedua ini.

Prancis juga tidak mau mengalah. Untuk menambah lagi kekuatan di lini tengah, mereka memasukkan Corentin Tolisso menggantikan Blaise Matuidi pada menit 73. Nabil Fekir juga dimasukkan pada menit 81 dengan tujuan sama. Berkat masuknya Tolisso, Fekir, dan N'Zonzi, kekuatan lini tengah Prancis tetap terjaga. Mereka tetap mampu menetralisir tekanan Kroasia yang tidak semenyeramkan awal babak kedua. 

Kroasia tetap berusaha. Memasukkan Marko Pjaca menggantikan Strinic pada menit 82 bertujuan untuk menambah daya serang Kroasia. Namun, sampai babak kedua usai, skor tidak berubah untuk keunggulan Prancis. Skor 4-2 mengantarkan Prancis menjadi juara dunia.