Prediksi Gojek soal Tren UMKM di Tahun 2021

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Uzone.id -Menurut Lembaga Demografi Universitas Indonesia, Gojek telah memberi kontribusi sebesar 1 persen bagi Produk Domestik Bruto (PDB) nasional bagi perekonomian nasional.

Menurut Gojek, hal itu tak lepas juga menyediakan teknologi yang relevan bagi UMKM di tanah air.

“Salah satu fokus utama kami adalah memprioritaskan dukungan terhadap UMKM. UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Saat ini jumlah UMKM Indonesia sekitar 65 juta dan cukup banyak yang mendaftar menjadi merchant Gojek” ujar Shinto Nugroho, Chief of Public Policy & Government Relations Gojek, kemarin.

Baca juga: Dukungan Kolaborasi Gojek dan Telkomsel

Maka dari itu, tidak heran lagi apabila Gojek memberikan perhatian yang besar kepada para mitra usahanya, termasuk para pelaku UMKM. UMKM diharapkan dapat beradaptasi terhadap perkembangan digital.

Gojek memaparkan prediksi tren bisnis pada tahun 2021. Berikut rangkumannya:

1. Usaha rumahan menjadi tren, dan yang paling populer adalah usaha kuliner.

Peralatan dan perlengkapan untuk membuka usaha itu sangat banyak, namun para calon pelaku UMKM harus dapat mengikuti perkembangan akan jenis usaha apa yang paling laku agar bisa bertahan. Gojek memprediksi bahwa jenis usaha kuliner akan tetap menjadi primadona di tahun 2021.

Baca juga: Kemesraan Gojek dan Telkomsel demi Digitalisasi UMKM


“Prediksi kami berdasarkan data dan pembelajaran yang sudah ada akan ada tiga jenis kuliner yang lebih diminati, yaitu dessert box, menu berbahan dasar Milo mungkin karena rasanya manis ya, dan rice bowl karena ringkas dan lebihaffordable," tambah Novi Tandjung, Head of Merchant Platform Business Gojek. 

Namun perlu dicatat bahwa tentu saja prediksi ini tidak berarti menutup kesempatan atau pintu bagi jenis usaha lainnya.

2. Pembayaran non-tunai makin diminati

Novi juga mendorong pelaku UMKM untuk memperbanyak opsi metode pembayaran. Bisa pakai transfer bank, cicilan tanpa kartu, kode QR, atau GoPay. Jika pelaku usaha dapat mengadopsi berbagai metode ini, dipercaya jenis konsumen baru akan datang.

Banyak opsi pembayaran menawarkan kemudahan serta keamanan bagi konsumen. Kemudian, fleksibilitas bagi konsumen juga menjadi faktor penting. Sebuah usaha juga akan ternilai lebih profesional apabila menyediakan berbagai metode pembayaran.

3. Sumber Daya Manusia yang solutif dan efisien

Seiring berjalannya bisnis berkembang, tentu saja jumlah konsumen akan meningkat. Maka dari itu, penting untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen dapat ditingkatkan melalui kecepatan pengiriman, serta kanal promosi yang menarik.

Kecepatan sebuah toko merespon konsumennya juga hal yang signifikan, karena tingkat profesionalitas sebuah usaha dapat diukur dari bagaimana usaha tersebut menjalin hubungannya dengan konsumen. Maka dari itu, perlu ditingkatkan wawasan serta pelatihan sumber daya manusia untuk meningkatkan kinerja pelaku UMKM.

Seluruh tren yang dikumpulkan oleh Gojek berdasarkan data yang telah mereka kumpulkan dari tahun 2020. Dorongan untuk terus meningkatkan kualitas UMKM dan migrasi ke perdagangan digital akan semakin digencarkan.

“Karena pada tahun 2025, transaksi (digital) akan bertambah 3,5 lipat lebih banyak dibandingkan tahun 2018”, ujar Novi.

Transisi ke serba online sudah seharusnya menjadi perhatian bagi pelaku usaha di Indonesia.

VIDEO: Editor Weekly Eps.6: Spotlight Pesaing Tiktok & Honda PCX 160 Meluncur