‘Prestasi’ Baru Meta: Pecahkan Rekor Kena Denda Rp19,3 Triliun!

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Induk Facebook, Meta, lagi dan lagi harus mengeluarkan anggaran untuk membayar denda di tengah tantangan global yang mengancam perusahaan-perusahaan teknologi.

Tak tanggung-tanggung, denda kali ini malah memecahkan rekor soal pelanggaran data pribadi pengguna di bawah UU Uni Eropa. Denda ini juga menambah daftar panjang catatan buruk Meta soal penyalahgunaan data pengguna platform mereka.

Dari laporanThe Verge,Selasa, (23/05), denda ini jadi denda paling besar di kategorinya, yang mana denda ini berkaitan dengan penyalahgunaan data pengguna Meta di Eropa. Yang mana Facebook terbukti telah melanggar aturan perlindungan data pribadi di Uni Eropa.

 

 

Jumlah denda yang harus dibayar Meta sebesar USD1,3 miliar atau Rp19,3 triliun kepada pengadilan Uni Eropa. Meta juga diperintahkan untuk berhenti mentransfer data Facebook warga Eropa ke AS.

Denda ini melebihi rekor pengadilan Eropa sebelumnya sebesar USD806 juta atau sekitar Rp11,9 miliar yang dijatuhkan pada Amazon pada tahun 2021 untuk pelanggaran serupa.

Menurut pengadilan Eropa, proses transfer data yang dilakukan Meta di AS bertentangan dengan UU mereka dan membuat warga negara Eropa rentan terhadap pelanggaran privasi.

Keluhan soal transfer data pengguna ini berawal dari tahun 2013 dan diungkap oleh Edward Snowden tentang program pengawasan massal AS.

Ia menyebut kalau pemrosesan data pengguna ke Amerika Serikat ini akan berdampak untuk operasi penargetan iklan Meta secara luas, seperti yang banyak orang ketahui, iklan Meta ini bergantung pada proses beberapa aliran data pribadi dari penggunanya.

Meta sendiri akan mengajukan banding atas keputusan tersebut dan segera meminta penangguhan untuk menghentikan tenggat waktu implementasi.

“Kami mengajukan banding atas keputusan ini dan meminta penangguhan untuk menghentikan tenggat waktu implementasi mengingat kerugian yang akan ditimbulkan oleh perintah ini, termasuk bagi jutaan orang yang menggunakan Facebook,” tulis Nick Clegg, Presiden Meta untuk hubungan global.

Tahun lalu, Meta sendiri mengancam akan angkat kaki dari Eropa apabila Instagram dan Facebook tidak diizinkan untuk mengirim data kembali ke AS. Namun, menurut politisi Eropa, hal tersebut justru akan membuat Meta rugi.

Walau sudah didenda dan diperintahkan untuk berhenti mentransfer data, Meta masih mendapat keuntungan dari hal ini. Putusan ini hanya berlaku untuk data Facebook saja, bukan data platform Meta yang lain.