Pria Atletis Berpeluang Besar Menjadi Pemimpin Hebat

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Pria atletis memiliki bakat kepemimpinan kuat dan berkharisma dibandingkan pria berbadan biasa, begitulah hasil sebuah studi ilmiah terbaru yang dikeluarkan oleh Sekolah Bisnis Universitas Berkeley, Amerika Serikat (AS).

 

Dalam penelitian yang dilakukan selama dua bulan di musim panas tahun lalu itu, peneliti terkait mengumpulkan beberapa relawan pria berusia 18-23 tahun. Para relawan pria tersebut dipilih yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) proporsional, namun dengan tiga tipe tubuh yang berbeda, yakni atletis, kurus, da berperut buncit.

 

Selama satu minggu pertama, para relawan tersebut ditempatkan di sebuah ruangan dengan kondisi yang cukup berantakan. Di dalam ruangan tersebut, terdapat sebuah papan tulis dengan tulisan'Think About It'yang ditulis menggunakan spidol warna merah. Tidak ada pemberitahuan apapun mengenai apa yang harus mereka lakukan di ruangan tersebut.

 

Terlibat saling tanya satu sama lain selama lebih dari 30 menit, beberapa pria dengan tubuh atletis tampak berinisiatif berdiri di tengah ruangan dan mulai saling bertukar pendapat menebak apa yang harus mereka lakukan. Sementara itu, para pria dengan perut bunict, yang jumlahnya paling sedikit, tampak tidak peduli dan terus saja memainkan ponselnya (Ya, peneliti tidak melarang adanya ponsel). Adapun para pria dengan tubuh kurus, tampak aktif bercerita ke sana kemari tentang berbagai hal, meskipun ada satu dua dari mereka yang ikut berdiskusi dengan para pria bertubuh atletis.

 

 

“Fenomena yang terjadi di minggu pertama, berlanjut dengan hasil yang cenderung serupa di minggu-minggu setelahnya. Kami melihat bahwa para pria bertubuh atletis seperti 'gatal' untuk menjadi yang terdepan dalam penyelesaian masalah,” ujar Profesor Cameron Anderson, pemimpin utama studi terkait.

 

“Kami tidak menyebut para pria atletis ini pemimpin yang kuat, melainkan kami berani berkata bahwa hasil studi menunjukkan mereka merupakan yang paling aktif di garis depan,” lanjut Profesor Cameron.

 

Studi pun kemudian merujuk pada gaya kepemimpinan para pemimpin negara-negara besar dunia, seperti AS oleh Barack Obama, Rusia oleh Vladimir Putin, dan yang paling mengejutkan adalah masuknya nama Bapak Bangsa Indoensia, Soekarno.

 

“Rasanya bukan hanya kami saja yang mengakui bahwa Soekarno adalah sosok pemimpin bertubuh atletis yang memiliki pengaruh kuat di dunia,” sambung Profesor Aaron Lukaszewski, salah satu penasihat dalam studi terkait.

 

Meski terlihat seksis, tanpa melibatkan isu kepeimpinan wanita, namun para peneliti menggaris bawahi bahwa studi ini memang ditujukan untuk mengetahui pola kepemimpinan pria. Kesimpuna utama yang didapatkan adalah bahwa pria bertubuh atletis cenderung memiliki sportivitas tinggi, dan beberapa di antaranya tampak jelas tidak ingin terlihat kalah di mata orang lain. Untuk itu, mereka pun kerja keras mati-matian untuk mewujudkan keinginannya.

 

 

Baca juga artikel

Inilah Alasan Pentingnya Melatih Otot Tubuh Belakang

 

 

 

 

TEKS: HAPPY FERDIAN

FOTO: DOK. ESQUIRE