Pria Ini Ubah Badan Kurus jadi Atletis
Punya badan yang kecil memang tidak enak. Saathangoutdengan teman yang berbadan atletis saya jadi minder, apalagi saat jalan barenggebetan.Tidak nyaman. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengubah bentuk badan menjadi – setidaknya – lebih ideal. Keinginan itu didukung oleh ibu saya. Menurutnya, wanita lebih suka dengan pria baik dan berbadan atletis. “Wah, ibu saya tak bohong. Jadi, tak ada istilah menunda lagi, saya harus berubah,” kata saya membatin.
Usaha Johanes
Kemudian, saya memutuskan untuk pergi latihan kegymdan mendaftar sebagai anggota. Namun, saat itu, saya latihan tanpa ada program yang jelas. Akan tetapi, semakin saya sering datang kegym, saya semakin banyak mengenal teman-teman yang sama-sama latihan di tempat itu. Akhirnya, lewat bantuan teman digym, saya mulai menemukan program latihan yang sesuai dengan tujuan latihan dan kondisi tubuh saya.
Tak sebatas itu, teman-temangymtak segan untuk membantu saya latihan, seperti membantu memegang palang saat melakukanbench press. Hari demi hari saya lakoni jalani program saya. Saya hanya libur latihan selama dua hari dalam seminggu.
Kombinasi Diet
Selain latihan rutin, saya sadar bahwa usaha saya bakal sia-sia jika tidak diimbangi dengan mengatur asupan makanan. Karenanya, saya menjalani diet tinggi protein dengan bantuan mengonsumsi suplemen. Saya juga secara disiplin menghindari makanan berlemak dan tinggi kalori, seperti mi instan, gorengan, dan makanan bersantan.
Makanan tinggi lemak tersebut membutuhkan proses pencernaan yang lama, yaitu sekitar lima hari. Itu berbeda jauh jika tubuh memakan karbohidrat kompleks yang kaya serat. Hanya butuh sehari untuk mencernanya. Di luar itu, saya bebas mengonsumsi apa saja, namun dengan porsi yang tidak berlebihan.
Hasil Perjuangan Johanes
Seiring berjalannya waktu, tubuh saya pun semakin ideal. Dengan tinggi sekitar 180 cm, saya mempunyai berat ideal 80 kilogram. Dan yang lebih membuat percaya diri, otot-otot yang saya inginkan pun mulai bermunculan, seperti otot dada, tangan, perut, dan bahu. Saya merasa bahwa tubuh atletis yang saya inginkan mulai tercapai.
Di tahun kedua, saya pun bisa menikmati hasil jerih payah saya. Bagi saya, memiliki tubuh atletis berefek luar biasa pada psikis saya. Saya tak lagi diliputi perasaan minder. Saya pun bisa membawakan diri saya dengan penuh percaya diri.
Pola LatihanJohanes
Senin: Bahu
Selasa: Punggung
Rabu: Kaki
Kamis: Dada
Jumat: Tangan
Sabtu : Istirahat.
Minggu : Istirahat
Box
Nama: Johanes Peter
Umur: 21 tahun
Tinggi: 180 cm
Berat awal: 59 kg
Berat sekarang: 80 kg