Pria yang Kerja Shift Malam Cenderung Berisiko Tidak Subur

pada 7 tahun lalu - by

Baru-baru ini, dua studi menyatakan adanya hubungan antara dampak kerjashiftmalam dengan masalah disfungsi ereksi alias impotensi pada pria.

Ditambah lagi, kedua studi tersebut akhirnya berimbas pada kualitas sperma yang buruk, sehingga berdampak pada kesuburan. 

Bagaimana kerjashift malam bisa mengurangi kesuburan pria?

Dikutip dariHealthday News,penelitian yang diteliti oleh Dr. Alex Pastuszak ini pada dasarnya tidak membuktikan adanya bahaya pasti dari dampak kerja shift pada pria. Namun, orang-orang yang bekerja mengikuti sistemshift, terutamashiftmalam, dapat berisiko pada banyak masalah kesehatan. Contohnya adalah masalah tidur dan masalah kesuburan, sehingga harus dipastikan mendapat perawatan medis untuk mencegah risiko kondisi ini.

Sebelumnya, para peneliti telah berusaha untuk lebih memahami peran “kerja shift” yang mengharuskan seseorang bekerja di luar waktu kerja siang hari. Tapi sayangnya, dampak sistem kerja seperti ini bisa mengganggu irama sirkadian (ritme jam biologis tubuh) dan mengganggu fungsi hormon normal. Selain itu, kerjashiftpada malam hari akan memiliki dampak pada gangguan dan pola tidur pria, seperti insomnia atau kondisi kantuk berlebih.

Pada penelitian ini, periset meneliti 198 pria terkait kesuburan dan pola kerja yang mereka punya. Hasilnya ditemukan, sebanyak 75 pria dinyatakan kurang subur akibat bekerja secara shift, lalu 96 pria memang tidak subur, dan terakhir 27 pria dinyatakan subur karena mereka memang memiliki keturunan (anak).

Jika ditelisik dari hasilnya, pria yang mengalami ketidaksuburan rata-rata adalah orang yang waktu bekerjanya di malam hari, dan kualitas sperma mereka juga jauh lebih rendah daripada mereka yang bekerja di siang hari. Pastuszak juga menyimpulkan, kalau terlalu banyak atau terlalu sedikit waktu tidur seseorang, dapat mengubah irama sirkadian dan merusak kadar hormon gen yang penting untuk produksi sperma.

Kerjashift malam juga sering menimbulkan masalah kencing

Penelitian lain juga meneliti penyebab dari hampir 2.500 pria yang pergi ke klinik kesuburan dan memiliki masalah dengan kencing. Lagi-lagi, penyebab masalah kencing para pria tersebut paling banyak disebabkan oleh dampak kerjashiftmalam yang memengaruhi pola tidur dan kesehatan mereka.

Parahnya, masalah kencing ini dibarengi dengan ereksi yang lemah dan kadar testosteron rendah. Beberapa gejala masalah pada saluran kencing pria yang bekerja malam hari adalah menjadi sering buang air kecil, urin yang sedikit, dan bahkan pembesaran prostat.

Apa yang bisa dilakukan para pekerjashiftmalam untuk mencegah risiko kesehatan dan kesuburan?

Menurut Pastuszak, para pria pekerja dengan sistemshiftdapat mengambil langkah-langkah berikut untuk memperbaiki kualitas tidur dengan beberapa cara yang sederhana tapi penting, seperti berikut ini

  • Tidur yang cukup (7-8 jam perhari), walaupun bekerja secara shift
  • Usahakan tidur di ruangan yang gelap untuk mendapat tidur yang berkualitas
  • Hindari alkohol dan kafein sebelum tidur
  • Batasi penggunaan gadget sehari-hari
  • 30 menit sebelum tidur, atur pencahayaan ruangan Anda agar tidur lebih mudah dan nyenyak
  • Jangan lupa juga untuk selalu memeriksa dan konsultasi ke dokter mengenai kondisi kesehatan dan kesuburan Anda secara rutin.

 

The postPria yang Kerja Shift Malam Cenderung Berisiko Tidak Suburappeared first onHello Sehat.