Produser Benyamin Biang Kerok Kecewa Pernyataan Joko Anwar
Uzone.id- MAX Pictures telah menuntut balik Syamsul Fuad (82), penulis cerita Benyamin Biang Kerok tahun 1972, sebesar Rp35 miliar untuk kerugian materil dan Rp15 miliar untuk immaterial di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Tak lama, berita itu tersebar luas di dunia maya dan mengundang keprihatinan dari sineas Joko Anwar. Sutradara 'Pengabdi Setan' itu lalu berkomentar di akun Twitternya pada 18 April 2018.
”Janganlah sampe seperti ini. Kasian orang tua, senior kita. Sedih banget dengernya. :(,"tulis Joko.
Produser MAX Pictures Ody Mulya Hidayat mengaku kecewa dengan pernyataan Joko Anwar yang kelihatannya membela orang tua sepuh itu, namun belum paham substansi sebenarnya.
“Joko Anwar juga gak ngeliat posisinya, udah kayak film maker terhebat aja dia nentuin dunia perfilman nasional. Komennya kayak yang hebat bener. Gak objektif, anggaplah orangtua gini-gini. Dia gak ngeliat posisinya. Kita didzolimin sama orang tua. Udah kelewatan gitu, udah kita kasi enak, datang nonton premiere di depan kita undang. Dia ngecak udah wah, ini kalo filmnya bagus gak mungkin lagi dengan harga dia minta 25 juta gitu langsung dia datang ke saya, langsung dengan tuntutan. Lucu saya liat strateginya,” tutur Ody saat berbincang denganUzone.idmelalui telepon.
Ody jadi curiga bahwa Syamsul Fuad tidak tahu apa-apa soal ini, hanya saja dimanfaatkan oleh orang lain. Syamsul sudah menunjuk pengacara Bakhtiar Yusuf, yang tak lain menantunya sendiri untuk mengurus persidangan.
“Dibanggain, ’Tuh mantu saya, pengacara gini-gini, so what gitu. Apalagi gak punya HAKI, gak punya hak gitu,” kata Ody lagi.
Soal gugatan balik MAX Pictures kepada Syamsul Fuad, kalau dijumlahkan sebanyak Rp50 miliar, Ody mengaku itu sudah logis. Mengingat, Syamsul Fuad telah menuntut MAX Pictures sebesar Rp1 miliar untuk penjualan hak cipta, Rp10 miliar untuk kerugian hak moral, dan Rp1.000 untuk setiap tiket yang terjual dari film ‘Benyamin Biang Kerok’ dan ‘Biang Kerok Beruntung’.
“Sekarang saya balik nanya logis gak dia nuntut tottaly Rp20 miliar per tiket, 2 film, semua 2 film. Masalahnya apa dia punya hak? Kagak. Ini public domain, dia gak bisa bilang selama-lama biang kerok milik dia.
“Harry Sabar (penyanyi era 80-an) punya lagu ‘Biang Kerok’. Dia berani nuntut gak? di YouTube juga ada Biang Kerok, banyak. Kenapa dia (Syamsul Fuad) gak tuntut coba? ini kan semata-mata dia mau nyari duit, udah keliatan karena apa niat dari awal kita terima gitu, sampai mediasi pun kemaren jadinya ketauan.
“Kalo udah di sidang angkanya lain lagi, berarti itu ada preseden buruk. Ini kenapa gitu bisa harganya lain udah kayak supermarket, tergantung permintaan pasar,” beber Ody.