Program Makan Gratis Prabowo Gibran Akan Pakai AI, Simak Penjelasannya

pada 3 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id —Program makan siang gratis yang dicanangkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka disebut akan menggunakan teknologi AI agar proses penyajian makanan menjadi lebih efisien.

Hal ini disampaikan oleh Dirgayuza Setiawan, Editor Buku ‘Strategi Transformasi Bangsa, Prabowo Subianto’ dalam acara diskusi IndoTelko Forum bertema "Unlocking Digital Economy for 8% Growth", Selasa (03/09).

Dirgayuza menyebut bahwa program dan penerapan AI ini akan dilakukan pada tahun 2025 mendatang.

“Jadi untuk program ini 2025, kita sudah menggunakanArtificial Intelligence(AI)untuk membantu setiap kepala dapur menentukan menu selama seminggu ke depan,” ujarnya.

 

 

Meski masih dalam tahap rencana, Dirga mengatakan bahwa nantinya kepala dapur yang menyediakan makanan gratis untuk siswa akan dibekali dengan pengetahuan untuk memasukkan data pada sistem berbasis AI yang sudah ditentukan.

Menurut penjelasan Dirgayuza, AI ini dapat digunakan oleh kepala dapur untuk rekomendasi menu makanan yang sesuai dengan jumlah gizi dan kalori dari dataset Kementerian Kesehatan. Sistem tersebut juga akan menyesuaikannya dengan bahan pangan yang sedang tersedia saat ini.

“Caranya adalah dengan kepala dapur men-entrydi sistem, apa saja bahan pangan yang tersedia di lokal, harganya berapa dan kuantitasnya berapa. Nah, dengan menggunakan training dataset yang didapatkan dari Kementerian Kesehatan terutama untuk jumlah kalori jumlah gizi untuk setiap makanan yang ada di Republik Indonesia, kita bisa menentukan menu yang cocok,” tambahnya.

Cara tersebut diklaim bisa memenuhi 3 target, yaitu target jumlah makanan yang disediakan, kedua target harga per porsi, target nutrisi yaitu kalori dan juga makronutrisi dan mikronutrisi yang dikejar.

 

 

Ia menambahkan, “Kalau ini dilakukan secara manual, pusing kepala dapurnya karena nanti BPK akan masuk, bagaimana per porsinya, masuk tidak jumlah kalorinya untuk anak SD, masuk tidak jumlah proteinnya untuk anak SMP.”

Tidak diketahui bagaimana detailnya sistem berbasis AI ini akan berjalan, namun Dirgayuza menyebut bahwa cara ini akan membuat proses penyajian menjadi lebih efisien.

“Nah kalau kita sudah pakai AI sekarang jauh lebih mudah dan ini men-enable kita menggunakan bahan pangan dari masyarakat lokal,” kata Dirga.