PT PSNS Sebut Satelit Nusantara Dua Alami Anomali

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id-Satelit Nusantara Duayang sejatinya akan ditempatkan di orbit untuk menggantikan Palapa D, gagal untuk sampai ke tujuan. Pihak PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) mengatakan satelit tersebut mengalami anomali.

"Setelah proses lift off berjalan dengan baik, terjadi anomali ketika memasuki tahap pelepasan roket tingkat tiga, sehingga satelit tidak bisa mencapai orbit yang ditetapkan," ujar Presiden Direktur PT PSNS, Johanes Indri Triatmodjo, dalam keterangan resminya, Kamis, 9 April 2020.

Dikatakan Johannes, hal ini tidak berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan untuk membangun satelit tersebut. Dikarenakan Nusantara Dua telah dilindungi oleh asuransi yang sepenuhnya memberikan perlindungan atas risiko
peluncuran dan operasional satelit.

Baca juga:Satelit Nusantara Dua Gagal Mengorbit, Ini Kata Menkominfo

Satelit Nusantara Dua, milik PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) yang merupakan perusahaan joint venture PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama dengan Indosat Ooredoo dan PT Pintar Nusantara Sejahtera (PNS), dibawa menggunakan roket Long March-3B. Roket yang membawa satelit itu tak sampai ke slot orbit yang ditentukan.

Sejatinya, roket Long March-3B yang membawa satelit Nusantara Dua dijadwalkan lepas landas dari Xichang, China, hari ini, Kamis, 9 April 2020, pada pukul 19.46 waktu setempat atau pukul 18.46 WIB.

Satelit Nusantara Dua yang menjadi rangkaian armada satelit sebelumnya yang diluncurkan tahun lalu, Nusantara Satu, akan beroperasi menggantikan satelit Palapa-D yang berada di 113 Bujur Timur (BT). Disebutkan bahwa ini merupakan bentuk komitmen PSN yang saat ini bekerja sama dengan Indosat Ooredoo untuk terus menyediakan satelit yang dapat menjadi infrastruktur telekomunikasi baru bagi akses internet broadband dan broadcast di Indonesia.

Dalam peluncuran itu, selain Menkominfo turut hadir Direktur Jenderal SDPPI, Ismail; Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso; Presiden Direktur PSNS, Johanes Indri Prijatmodjo; Chief Business Officer Indosat Ooredoo, Bayu Hanantasena.