Push-up Ternyata Perlihatkan Kemampuan Kekuatan Jantung
Semakin bertambah usia, biasanya diiringi dengan semakin turunnya stamina dalam tubuh kita. Kebanyakan orang jika sudah mengijak usia 40 tahun tidak lagi bisa mengerjakan Push-up berturut-turut.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa jumlah push-up yang dilakukan laki-laki paruh baya berpengaruh terhadap kesehatan jantungnya. "96 persen pria yang mampu melakukan push-up sebanyak 40 kali dalam sekali waktu memiliki resiko yang kecil dari serangan jantung, stroke dan penyakit jantung lainnya. Jika dibandingkan dengan pria yang tidak bisa melakukan push-up sebanyak itu," tutur sebuah penelitian yang dilansir dariJAMA Network Open.
Peneliti senior Dr. Stefanos Kales, professor kesehatan lingkungan Harvard T.H Chan School of Public Health di Boston, mengatakan padaWebMD.comsemakin banyak push-up yang dilakukan, semakin sedikit kemungkinan mengalami penyakit jantung. Karena kemampuan push-up merupakan penanda umum dari kebugaran tubuh.
Dalam penelitiannya Kales meneliti 1.100 pria yang aktif sebagai pemadam kebakaran dalam 1 dekade, dimulai dari tahun 2000. Usia rata-rata partisipan pada awal test adalah 40 tahun dan kelompok tersebut memiliki berat rata-rata (BMI). BMI adalah ukuran lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat badan.
Kemampuan push-up pria diukur pada awal penelitian dan partisipan juga menjalani test treadmill untuk memeriksa kapasitas aerobiknya. Setiap pria kemudian menjalani pemeriksaan fisik secara berkala setiap tahunnya dan mengisi kuisioner.
Para peneliti menemukan bahwa jumlah push-up yang dilakukan pria dapat memprediksi resiko masalah jantung. Kemampuan jumlah push-up lebih kuat terkait kesehatan jantung, jika dibandingkan dengan penelitian menggunakan treadmill.
Meski demikian, masih banyak dokter yang cenderung terus mengandalkan tes treadmill stresssebagai ukuran kesehatan jantung, menurut Dr.Gerald Fletcher, professor kedokteran kerdiovaskular di Mayo Clinic, Jacksonville push-up bukan pengukuran yang baik, terlebih banyak orang yang mengalami cedera otot dan beberapa juga memiliki masalah dengan lengannya.
Ia menyarankan agar orang yang ingin menjaga kesehata jatungnya harus mencoba olahraga aerobic 25-30 menit setiap hari dalam seminggu. Contohnya berjalan diatas treadmill, mengendarai sepeda stasioner atau olahraga menggunakan mesin.
Namun, menurut Dr. Guy Mintz, direktur kesehatan jantung dan lipidologi di Sandra Atlas Bass Hospital, push-up mungkin baik untuk kebugaran fisik dan kesehatan kardiovaskular dalam profesi yang membutuhkan peningkatan kemampuan fisik, seperti polisi, pemadan kebakaran atau pekerja sanitasi.
Ia menyarankan “aturan merangkak” kepada pasiennya, dengan durasi 40 menit minimal 4 kali dalam sepekan untuk memberikan manfaat pada tubuh dan menghindari kolesterol, berat badan dan gula darah.