Radang Gusi Picu Bayi Lahir Prematur

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Selain mengalami perubahan fisik dari segi penampilan, bumil (ibu hamil) juga mengalami perubahan lainnya termasuk risiko mengalami radang gusi yang lebih besar. Risiko ini menempatkan bumil melahirkan prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah.

"Jadi karena perubahan hormon estrogen dan progesteron ditambah kebiasaan jarang gosok gigi karena faktor mual, gusi bisa meradang. Jika dibiarkan tanpa perawatan maka bisa mengarah ke gingivitis," ujar drg Mira Madjid, MPH, Sp.Perio pada peresmian 'Amara Skin & Aesthetic Center RSU Bunda Jakarta, Senin (30/1/2017).

Radang gusi, tambah dia, ditandai dengan gejala gusi mudah berdarah saat menggosok gigi. Selain itu gusi berubah warna menjadi merah dan mengalami pembengkakan. Jika menemukan kondisi ini, jangan tunda untuk mengunjungi dokter gigi.

"Ketika plak makanan menempel maka bakteri akan masuk ke aliran darah menuju uterus dan mempengaruhi kondisi janin. Janin bisa lahir prematur dan lahir dengan berat badan rendah," tambah dia.

Gingivitis biasanya terjadi pada usia kehamilan dua bulan. Sebagai pencegahan, bumil bisa melakukan beberapa cara, seperti menjaga gigi tetap bersih dengan menggosok gigi dua kali sehari dan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C dan B12.

"Kalau perlu, pakai benang gigi agar bisa menjangkau bagian sela-sela gigi. Perbanyak juga makanan mengandung vitamin C dan B12 seperti sayuran hijau, buah, susu, keju, telur, daging ayam, dan tempe, sehingga gusi sehat dan tidak gampang sensitif," pungkas dia.

 

Berita Terkait: