Raja Salman Akhirnya Perbolehkan Perempuan Saudi Menyetir

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Perdebatan menyoal pelarangan perempuan berkendara di Arab Saudi bisa dikatakan berakhir.

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Azis, telah menerbitkan keputusan bersejarah yang memperbolehkan penerbitan surat izin mengemudi untuk perempuan. 

Diberitakan Al Arabiya, peraturan kerajaan ditandatangani pada Selasa (26/9) dan akan berlaku pada Syawal 1439 Hijriah atau bulan Juni 2018.

Keputusan ini diikuti oleh penyelarasan kebijakan di beberapa departemen seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial. 

"Peraturan Kerajaan akan memberlakukan kebijakan lalu lintas, dan penerbitan surat izin mengemudi laki-laki dan perempuan tanpa pembedaan," tulis Pemerintah Arab Saudi lewat keterangan tertulisnya di Saudi Press Agency. Kementerian tersebut diberi tugas untuk mempelajari dan mencari cara penerapan kebijakan dalam 30 hari. 

Kebijakan ini disambut positif oleh beberapa pihak yang selama ini menyuarakan kesetaraan perempuan di Arab Saudi. "Ini merupakan kemenangan untuk perempuan-perempuan di Arab Saudi. Peraturan ini adalah salah satu yang terus diperjuangkan oleh kaum perempuan tidak hanya bertahun-tahun, tapi juga beberapa dekade. Setiap kali kami bertanya, kami selalu mendapat jawaban bahwa waktunya tidak tepat. Ketika kami bertanya sebelumnya bahwa laki-laki dan perempuan yang bicara bahwa kami (perempuan) tidak perlu menyetir, Raja Salman," ucap Latifa Shaalan, anggota perempuan dari Saudi Arabia Shoura Council. 

Kebijakan ini juga dianggap akan memberi pengaruh positif terhadap pembangunan ekonomi. Ghada Ghunaim, penulis dan jurnalis berkebangsaan Arab Saudi berujar bahwa ekonomi akan tumbuh jika perempuan diberi ruang lebih. "Kita harus ingat bahwa kerajaan memiliki lebih banyak penduduk perempuan daripada laki-laki," ucap Ghada. 

Ghada menambahkan bahwa akan ada dampak pertumbuhan ekonomi. "Banyak keluarga di Arab Saudi yang tidak mampu membayar sopir pribadi. Kebijakan Kerajaan ini akan membantu banyak keluarga yang berjuang lebih besar karena perempuan mereka tidak mampu menyetir mobil," imbuhnya. 

Di Arab Saudi, kebanyakan keluarga memiliki supir pribadi untuk mengantarkan perempuan ke sekolah, bekerja, atau menjalani kegiatan lainnya. Statistik menunjukkan bahwa 800 ribu laki-laki, yang kebanyakan dari Asia Selatan, bekerja menjadi sopir bagi perempuan Saudi. 

Pemerintahan Raja Salman pelan tapi pasti mulai memberi ruang bagi warga perempuannya untuk maju. Tahun 2012, Raja Salman menerbitkan peraturan bahwa perempuan boleh bekerja. Belum lama ini, pada 25 September 2017, perempuan diperbolehkan masuk ke stadion untuk menonton acara olahraga.