Ramah Lingkungan, Finlandia Garap Sneaker dari Ampas Kopi

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ampaskopidan plastik bekas umumnya selalu berujung di tempat sampah. Namun, hal itu tak berlaku bagi produsensneakerasal Finlandia. Perusahaan ini meraciksneakerberbahan ampas kopi dan botol yang didaur ulang.

Produsen sepatu itu adalah Rens. Berbasis di Helsinski, para pembuatnya punya beragam alasan. MengutipMental Floss, mereka sangat menyayangkan ampas kopi yang kerap dibuang. Daripada menjadi limbah yang berdampak buruk bagi lingkungan, apa salahnya jika ampas kopi didaur ulang.

Bahan hasil daur ulang ampas kopi ini tak hanya mengurangi dampak buruk pencemaran lingkungan, tapi juga diklaim menawarkan banyak manfaat untuk penggunanya.

Kain yang terbuat dari kopi secara alami dapat menghilang bau dan antibakteri. Gabungan ampas kopi dan daur ulang botol dapat membuat sepatu terasa lebih ringan dan tahan air.

Sepasang sepatu disebut memiliki bobot 300-460 gram. Ampas kopi dan sebanyak enam botol plastik bekas digunakan untuk setiap pasang sepatu.

Rens bukan yang pertama mengeluarkan produk fesyen berbahan ampas kopi dan limbah botol plastik yang didaur ulang. Sebelumnya, perusahaan yang berbasis di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, meluncurkan Hoodie Evolution. Nama terakhir merupakan serihoodieramah lingkungan.

MengutipMetro, setiaphoodieterbuat dari tiga cangkir ampas kopi dan 10 botol plastik bekas. Bahan didapat dari ampas kopi dan botol plastik bekas yang dikumpulkan karyawan Coalatree, si produsen jaket.

Mereka mengeringkan kopi, membuang minyak, menggiling ampas bubuk kopi menjadi partikel lebih kecil. Kemudian, hasil pengolahan itu dicampurkan dengan botol plastik yang telah dilelehkan untuk kemudian menjadi benang.

Ada pula Sebastian Thies, melalui label nat-2, yang sebelumnya telah lebih dulu meluncurkan produk sepatu berbahan kopi pada 2018 lalu. Bedanya,sneakeryang dibuat Thies menggunakan bubuk kopi, bukan ampas.

MengutipSprudge, berbasis di Munich, Jerman, Thies menciptakan sepatu dengan 50 persen bahan bubuk kopi yang berasal dari berbagai daerah.

Kini, beragam produsen fesyen memang tengah beramai-ramai menciptakan produk ramah lingkungan. Gema tingkat pencemaran lingkungan di dunia yang kian tinggi menjadi pendorongnya.

Berita Terkait