Real Madrid Mulai Gerilya di Bawah Mistar
Awal pekan lalu, Juni Calafat sibuk di London. Calafat adalah orang penting di struktur manajemen Real Madrid. Ia kedapatan menyaksikan laga Chelsea melawan Manchester United di ajang Piala FA.
Juni Calafat bergabung ke Real Madrid sejak sekitar 2014. Ia dipekerjakan Madrid sebagai kepala perekrutan pemain untuk wilayah Amerika Selatan.
Sangat klop lantaran pria asal Brasil ini paham betul kawasan Amerika Selatan. Awal 2015, ia dipromosikan menjadi kepala departemen internasional Madrid.
Calafat menjadi salah satu sosok yang paling bertanggung jawab untuk urusan perekrutan pemain, tak hanya dari Benua Amerika, tapi juga di seluruh dunia.
Karena itu, kehadiran Calafat saat Chelsea berjumpa United di Stamford Bridge (13/3/2017) hanya menghadirkan satu konklusi. Calafat tengah menjalankan tugasnya, memonitor pemain potensial kedua kubu.
Baca Juga:
- Eks Pilar Arema Keluhkan Minimnya Kompetisi Usia Dini
- Pemain Diklat Persib Ini Bersyukur Dipanggil Tim Senior
- Arema FC Tak Ingin Kebijakan Marquee Player Jadi Duri dalam Daging
Targetnya jelas, posisi penjaga gawang! Calafat memantau dua kiper hebat kedua klub: David de Gea (United) dan Thibaut Courtois (Chelsea).
Marcabahkan mengklaim, Calafat sempat berjumpa dengan dua mantan kiper rival Real Madrid, Atletico Madrid, tersebut.
Baik De Gea maupun Courtois tak banyak berpeluh di pertandingan itu, tapi mereka menunjukkan kelayakan buat mengisi posisi nomor satu Madrid.
De Gea dan Courtois menunjukkan level kelas dunia ketika dibutuhkan. Cuma satu tembakan jarak jauh N’Golo Kante yang akhirnya bersarang ke gawang De Gea.
Nasib Navas
Bukan rahasia jika wacana soal kiper baru di awal musim depan kembali menyeruak. Penyebabnya tak lain ialah karena penurunan performa yang tengah dijalaniporteroMadrid, Keylor Navas.
Musim ini saja, Madrid sudah kebobolan 27 kali dari 27 pertandingan liga yang telah mereka jalani, angka terburuk sejak 2008-2009 (kebobolan 31 gol) untuk periode yang sama. Los Blancos cuma bisa tujuh kali menjaga gawangnya steril.
Memang kesalahan bukan pada Navas semata. Kiko Casilla juga sudah tujuh kali menjaga gawang Madrid, tapi ia mampu tiga kali bikinclean-sheet. Sisa empatclean-sheetditorehkan Navas dari 19 pertandingan.
Pun jangan lupakan peran para pemain bertahan dan deretan gelandang yang ditugaskan membantu pertahanan. Intinya, semua pemain bisa punya peranan untuk mewujudkan pertahanan yang lebih solid.
Hanya, realitasnya sosok di bawah mistar gawang yang bisa memberikan rasa aman buat para pemain bertahan. Situasi itu yang mungkin kurang diberikan Navas saat ini.
Blunder gol bunuh diri saat Madrid melawan Real Betis (12/3/2017) menjadi salah satu dari sekian kesalahannya.
Navas menjadi kiper pertama Madrid yang melakukan gol bunuh diri di liga sejak 42 tahun silam! Miguel Angel yang terakhir melakukannya pada 1975.
Manajemen Madrid memang tak pernah aktif bergerak di bursa transfer soal kiper lantaran sang bos sendiri, Zinedine Zidane, masih menganggap Navas opsi terbaik.
Meski begitu, kemunculan Calafat di London pekan lalu seolah makin menegaskan pendekatan Madrid terhadap De Gea atau Courtois.
“Wajar kalau Madrid tertarik dengan De Gea karena dia kiper tim nasional Spanyol. Tapi, Madrid tak butuh kiper lain karena Keylor masih sangat bagus dan layak berada di posisinya,” tutur eks kiper Madrid, Albano Bizzarri (1999-2000), mengomentari situasi Navas seperti dilansirMarca.
“Madrid bisa mencari kiper lain kalau Keylor konstan melakukan kesalahan. Tapi, situasinya tak begitu. Saya rasa siapa pun pasti terpengaruh dengan isu transfer seperti ini. Keylor seperti menghadapi ujian di setiap pertandingan,” ucapnya lagi.