Reksadana Online Pilihan Investasi untuk Gen Z?
Uzone.id -Mengacu pada survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, diketahui jika tingkat literasi keuangan dari Gen Z terlihat sangat rendah.
Berdasarkan survei tersebut, tingkat literasi keuangan dari Gen Z hanya berada di nilai 44,04%. Padahal, jika melihat dari minat investasi dari generasi muda tersebut, nilainya terbilang sangat tinggi dan menjanjikan.
Tingginya minat berinvestasi dari kawula muda ini pada dasarnya patut diacungi jempol. Pasalnya, investasi jika dilakukan di usia muda dan sedini mungkin mampu menjanjikan tingkat keuntungan yang jauh lebih tinggi lagi.
Hanya saja, jika tidak dibarengi dengan pemahaman finansial yang mumpuni, niat untuk menggapai tujuan keuangan atau mencapai kondisi finansial yang lebih baik melalui investasi bisa menjadi berantakan.
Oleh karena itu, selain menjaga agar semangat berinvestasi tidak meredup, generasi Z ini juga perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang investasi dan segala hal penting tentangnya. Nah, agar tidak sampai salah langkah dan mampu melakukan aktivitas menanam modal dengan optimal, simak sederet tips berinvestasi bagi Gen Z berikut ini.
Tentukan Dulu Tujuan Investasi MelaluiFramework SMART
Tips pertama berinvestasi bagi Generasi Z adalah menentukan terlebih dahulu tujuan keuangannya. Tergantung dari kebutuhan dan keinginan, setiap orang pasti memiliki tujuan keuangan yang berbeda-beda, termasuk jangka waktu untuk mencapainya. Nah, hal ini perlu Anda pahami dan perhatikan lebih dulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Pasalnya, tujuan keuangan tersebut akan memberi pengaruh yang sangat besar terhadap aktivitas investasi nantinya. Sebagai contoh, jika untuk mencapai tujuan jangka pendek, idealnya Anda harus memilih instrumen investasi dengan tingkat risiko rendah atau sedang seperti deposito atau reksadana. Sebaliknya, untuk investasi jangka panjang, instrumen berisiko tinggi seperti saham mungkin lebih layak dipilih karena mampu menjanjikan keuntungan lebih maksimal.
Bila perlu, susunanalisa kelayakan investasiini denganframework SMARTatauSpecific, Measurable, Attainable, Realistic,danTime Bound.Melaluiframeworktersebut, Anda akan lebih mudah dalam mengetahui komitmen berinvestasi dan kapan tujuannya tersebut bisa dicapai di masa depan.
Cari Tahu Profil Risiko yang Dimiliki
Tips yang kedua, sebelum berinvestasi, pastikan untuk mengetahui dulu profil risiko yang dimiliki. Sama halnya dengan tujuan investasi, setiap orang juga memiliki profil risiko yang berbeda-beda dan mempunyai peran krusial terhadap aktivitas investasi yang akan dilakukan nantinya.
Secara umum, terdapat 3 jenis profil risiko yang dimiliki oleh investor, yaitu konservatif atau risiko rendah, moderat atau risiko sedang, dan agresif atau risiko tinggi. Tergantung dari jenis profil risiko yang dimiliki, strategi investasi yang harus dilakukan oleh investor juga akan menjadi tidak sama.
Misalnya, jika Anda ingin mencari instrumen investasi dengan risiko cukup rendah danreturnkompetitif, makainvestasi reksadanaonlinebisa jadi pilihan. Sedangkan untuk risiko danreturntinggi, pertimbangkan untuk memilih instrumen saham.
Jika mampu menyesuaikan strategi investasi dengan profil risiko secara tepat, maka hampir bisa dipastikan bahwa aktivitas investasi nanti akan berjalan dengan lancar dan tidak akan berhenti di tengah jalan.
Mulai dengan Modal Terjangkau
Bagi pemula, sudah sewajarnya untuk mulai berinvestasi dengan modal yang terjangkau lebih dulu. Tujuannya agar risiko mengalami kerugian besar karena masih belajar dan membiasakan diri dengan dunia investasi bisa diantisipasi.
Barulah saat mulai memahami cara menganalisis instrumen investasi dan peluang keuntungannya di masa mendatang, Anda boleh menanam modal dengan nominal yang tinggi. Yang terpenting, jangan lupa mendiversifikasi portofolio agar mampu menyiasati risiko kerugian selama berinvestasi.
Terus Edukasi Diri dengan Wawasan Seputar Investasi
Tidak kalah pentingnya, Anda juga harus terus mengedukasi diri dengan wawasan seputar investasi. Selain hal-hal mendasar terkait jenis instrumen investasi yang bisa dipilih dan profil risiko, Anda juga wajib memahami bagaimana cara menganalisis sebuah emiten secara teknikal dan juga fundamental.
Kemampuan membaca pergerakan pasar saham dan kapan waktunya untuk membeli atau menjual instrumen juga perlu dipahami oleh semua investor. Barulah dengan begitu peluang untuk meraih keuntungan secara optimal melalui aktivitas ini bisa menjadi lebih tinggi.
Utamakan Investasi Ketimbang Konsumtif
Tips yang terakhir, setelah mengetahui tujuan keuangan, strategi, dan kemampuan untuk berinvestasi, Anda perlu mengelola keuangan seefisien mungkin. Utamanya, selalu dahulukan investasi ketimbang memenuhi kebutuhan konsumtif yang tidak terlalu mendesak dan tak memberikan manfaat berarti.
Agar lebih terdorong untuk terus berinvestasi, selalu ingat apa tujuan keuangan yang ingin diraih. Bila perlu, manfaatkan fitur menabung otomatis agar kebiasaan investasi tidak tergerus dengan hasrat untuk berbelanja konsumtif. Jadi, rencana investasi pun bisa terwujud tepat waktu tanpa berisiko terlambat, apalagi terhenti di tengah jalan.
Jangan Sekadar Terjun ke Dunia Investasi Tanpa Pemahaman yang Tepat
Investasi pada dasarnya mampu memberikan keuntungan yang lebih optimal saat dimulai sedini mungkin. Namun, pemahaman dan wawasan yang tepat seputar investasi juga tetap harus dimiliki agar investor mampu mengambil langkah dan keputusan secara tepat. Nah, bagi pemula dan Gen Z yang baru saja ingin berinvestasi, pastikan untuk mengetahui tips di atas agar investasi bisa dilakoni dengan lebih maksimal.