Renault Mau Bikin “MPV Rasa Xpander” juga Untuk Indonesia?

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto: Renault

Uzone.id- Renault coba bangkit kembali di Tanah Air melalui APM baru, Maxindo Renault Indonesia (MRI). Sejumlah langkah agresif katanya bakal dilakukan tahun ini.

Salah satunya tentu saja soal produk baru yang akan dihadirkan lebih agresif. Bahkan, MRI sesumbar bakal menghadirkan mobil 7 penumpang dengan harga terjangkau.

Satu lagi yang menarik adalah, mengetahui sejauh mana aliansi global Renault-Nissan-Mitsubishi turut mempengaruhi strategi dan kebijakan Renault di Indonesia.

Baca juga:Sebentar Lagi Bakal Ada MPV Murah dari Renault untuk Indonesia

Jadi gini, kalau Nissan aja bisa ngebuat MPV baru melalui sosok Livina rasa Xpander, apa Renault juga bisa melakukannya di Indonesia?

“Sebenernya, apa sih yang gak bisa? Kemungkinan itu bisa karena memang kita tergabung di satu aliansi, hanya saja belum dalam waktu dekat ini, belum ada rencana,” ujar COO MRI, Davy J Tuilan kepadauzone.id.

Maksudnya Davy, dirinya lebih fokus untuk kembali membangkitkan merek Renault di Indonesia dulu, ketimbang langsung melangkah secara spesifik, salah satunya dengan menghadirkan produk hasil kolaborasi aliansi.

“Kami yakin prinsipal akan mensupport penuh, tapi tetap kita disini juga harus menunjukkan performa. Kalau sudah sukses, mau bikin apa aja juga gampang kan?” lanjut Davy.

Selain produk sendiri, MRI juga belum kepikiran untuk memproduksi lokal model-modelnya, meski efeknya, ada tantangan bagaimana menyiasati pengetatan kebijakan impor mobil.

Head of Importer Renault Asia Pasific Ltd Quincy Govin memberikan tanggapannya kalau aliansi memang membuat pabrikan memiliki banyak keuntungan. 

“Riset dan teknologi bisa bergabung. Mesin dan platform juga bisa sharing. Tapi untuk produksi mobil Renault di pabrik Mitsubishi atau Nissan yang berada di Indonesia, kita belum ada project itu,” tambah Govin.

Jadi, meski mengaku gak akan bisa bersaing soal harga, Renault akan berusaha memberikan layanan lebih pada para pelanggannya, sambil perlahan tapi pasti mengikis paradigma kalau mobil Eropa itu mahal.

"Tantangan Renault di Indonesia adalah persepsi kalau mobil Eropa itu mahal untuk dimiliki dan biaya purnajual yang menguras dompet. Dalam beberapa waktu ke depan, kita berupaya untuk memperbaiki hal itu," tutupnya.

Tonton video review Toyota Avanza terbaru disini: