Rencana Lenovo Indonesia untuk Motorola

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising
Akuisisi Lenovo terhadap Motorola memang bukan tanpa sebab. Motorola akan menjadi salah satu penguat bisnis Lenovo di pasar ponsel. Hal ini juga berlaku di Indonesia.

Ponsel Motorola kembali dipasarkan resmi di Indonesia melalui Lenovo. Saat ini memang baru ada Moto E3 Power, ponsel Android dengan harga di bawah dua juta rupiah.

Ponsel itu ternyata masih sekadar pemanasan bagi Lenovo untuk mewujudkan rencananya besarnya, kembali membangkitkan merek Motorola di Indonesia.

"Jadi nanti merek Lenovo dan Motorola akan berdampingan. Lenovo untuk pasar menengah ke bawah, dan Motorola sebagai ponsel flagship," kata Miranda Warokka, ‎Mobile Business Group (MBG) Marketing Lead, Lenovo Indonesia.

Indonesia sendiri salah satu pasar besar ponsel pintar dunia, dan menurut Lenovo, pondel dengan harga di bawah Rp 2 juta adalah yang paling banyak dicari. Di segemen inilah mereka akan gencar memasarkan ponsel dengan spesifikasi mumpuni.

Sementara untuk level atas tidak bisa diabagikan begitu saja. Pasarnya memang tak terlalu besar, namun di kelas inilah para produsen bisa menunjukkan seluruh kemampuannya membuat ponsel. Ponsel paling canggih, paling keren, dan dengan spesifikasi paling terkini.

Merek Motorola dibeli Lenovo dari Google senilai US$2,91 miliar. Nilai yang cukup besar, bahkan sempat memberi efek buruk pada laporan keuangan Lenovo di 2015 yang tercatat mengalami kerugian bersih US$128 juta atau setara Rp1,74 triliun.

Namun itu disinyalir hanya efek sementara. Lenovo saat ini sedang berupaya menyelaraskan lini bisnis ponselnya dengan teknologi dan nama Motorola yang melegenda.

"Kami dengan adanya Motorola maka Lenovo akan memiliki pangsa pasar yang lebih luas," Miranda menutup perbincangan bersama uzone.id di Labuan Bajo.

TRISNO HERIYANTO