Resensi 'After': Romansa Kayak Dilan, Namun Umbar Seksualitas
After (Foto: Voltage Pictures, Wattpad)
Uzone.id- Bagi kamu ingin mencicipi film yang bisa bikin emosi naik turun dan bikin gemas ketika melihat kisah percintaan dua insan manusia, film 'After' bisa jadi pilihan di tengah filmaction, komedi atau horor yang tengah tayang di bioskop.
After memang lagigakada saingannya nih, sebagai film yang mengumbar seksualitas, meskipun terlihat 'nanggung' dibandingkan trilogi '50 Shades of Grey', sebuah filmerotic romanceberdasarkan novel karya E. L. James.
Begitu juga dengan 'After' yang mengadaptasi dari novel karya Anna Todd. Namun, Anna bikin cerita berawal dari Wattpad.
Baca juga:'Avengers: Endgame' Telah Bocor, Russo Brothers Bereaksi
Anna Todd pada 2014 memposting bab-bab pertamanya di Wattpad. Dia terinspirasi dari sosok Harry Styles dan Zayn Malik dari One Direction.
Novel pertama dari empat buku karangan Anna Todd, dalam 1 bulan jadi hit di story online, hingga meraih 544 juta pembaca di Wattpad.
Anna Todd kemudian bekerjasama dengan penerbit Simon & Schuster untuk menerbitkan seri novel After pada 2014.
Karena masalah hak cipta, Anna mengganti tokoh utama pria Harry Styles menjadi Hardin Scott, seorang mahasiswa di Washington State University.
Tokoh perempuan, Tessa Young, digambarkan gadis baik-baik yang memegang teguh ajaran ibunya, namun terjerat cinta oleh Hardin yang gaya hidupnya urakan.
Buku Anna Todd itu berhasil mencetak prestasi sebagai buku terlaris New York Times.
Berdasarkan data Wikipedia, film After menelan biaya produksi USD14 juta dan berhasil meraih box office dengan pendapatan USD27 juta.
Makanya, dengan keyakinan film ini bakal sukses di seluruh dunia, CalMaple Media bekerjasama dengan Offspring Entertainment, Voltage Pictures, Wattpad, dan
Diamond Film Productions melalukan promosi besar-besaran di Indonesia, hingga merambah radio.
Untuk di Indonesia, akankah mencetak kesuksesan seperti kisah romantis Edward Cullen and Bella Swan dalam trilogi Twilight?
Adegan seksualitas
After akan menyuguhkan banyak adegan seksualitas. Entah ketertarikan seksualitas saat bertatapan mata antara Hardin Scott (Hero Fiennes-Tiffin) dengan Tessa Young (Josephine Langford), juga ada kissing, oral secara tersirat, lesbian hingga hilangnya keperawanan.
Hardin digambarkan sebagai lelaki pejantan tangguh di kampusnya, namun punya latar keluarga yang penuh misteri.
Selain tampan kayak pemain sepak bola Christiano Ronaldo, Hardin juga punya aksen Inggris yang terdengar seksi kalau ngomong.
Gaya hidup urakan dan tatoan, Hardin ternyata melibas habis novel-novel romantis. Sampai berdebat dengan Tessa di ruang kelas membahas soal cinta dalam novel 'Pride and Prejudice'.
Sosok Hardin jadi mengingatkan kita pada sosok Dilan, tokoh fiksinya Pidi Baiq, yang sangat sukses secara komersil untuk novel maupun filmnya.
Bedanya, kalau 'Dilan' bisa ditonton mulai usia 13 tahun, 'After' masuk kategori 18+. Andai Dilan dibuat untuk kalangan 18+, mungkin akan lebih menarik ya bagi kalangan dewasa. Hardin juga gak kayak Dilan, yang pandai bikin puisi dan mengeluarkan ucapan gombal.
Cerita dalam After selain klise, tak ada kejutan yang spesial alias datar-datar saja. Akting Josephine Langford juga menurut gue gak bisa membuat karakter Tessa lebih hidup lagi.
Apalagi, akhir cerita gak dibungkus dengan narasi yang apik, meskipun Hardin dan Tessa menemukan kebahagian pada akhirnya.
Di sisi lain, narasi dalam film ini bisa membekas dalam benak penonton, bagaimana ibu Tessa begitu marah kepada putrinya saat bermesraan dengan Hardin dalam kamar.
Begitu juga Hardin terlihat mengeluarkan kondom jelang melepas keperawanan Tessa.
Sinopsis pendek
Dengan rasa gugup, Tessas Young baru masuk kuliah di Washington State University. Dia terlihat cantik dan masih lugu. Sementara, teman satu kamar kosnya, Steph Jones (Khadijha Red Thunder) terang-terangan mengumbar sensualitas, bertato dan hidung ditindik dengan anting.
Di sebuah pesta, Tessa pun mengenakan pakaian sopan sehingga banyak gadis yang nyinyir kalau dia salah kostum.
Interaksi Tessa dengan Hardin ketika mereka ditarik ke permainan Truth or Dare. Tessa jadi ketahuan kalau dia masih perawan.
Narasi film juga menggambarkan Carol Young (Selma Blair), ibunda Tessa, yang masih konservatif mendidik anaknya untuk tidak minum alkohol apalagi pacaran di luar batas.
Konflik muncul ketika Tessa jadi berubah drastis ketika sudah jatuh cinta kepada Hardin. Tessa merasa dirinya sudah dewasa tak mau lagi diatur-atur kehidupan pribadinya oleh ibu sendiri.