Review BMW X1, SUV Termurah yang Biasa Aja

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto: Bagja - Uzone.id

Uzone.id- Kalau ada sultan yang sudah punya BMW seri 7 tapi malas dipakai buat harian karena ribet dan gak fleksibel melibas berbagai medan jalan, bisa melirik yang satu ini; BMW X1 terbaru.

Dilahirkan sebagai SUV BMW paling kompak juga paling murah, yang menawarkan banyak kepraktisan ketika dipakai tempur buat harian. Seperti apa sensasinya?

Baca juga:BMW i4 Bertenaga Listrik Setara 530 Hp

Kesan sebuah SUV memang jelas keliatan, terutama dari perawakannya yang tinggi. Selain itu, atap belakangnya gak melandai, sehingga tetap dianggap sebagai SUV, bukan crossover.

Meski begitu, secara tampilan keseluruhan, terutama dari bagian samping, seperti bukan BMW dan mirip SUV Jepang atau China, apalagi kap mesin panjang khas BMW pun gak terlihat di X1 ini.

Tapi, kalau kalian lihat bagian wajahnya, barulah kita bisa dengan yakin mengenali kalau ini adalah sebuah BMW, terutama karena grill double ginjalnya yang khas dan didesain lebih besar dan gahar.

Grill tersebut serasi berpadu dengan lampu tipis LED dengan DRL kristal segi lima. Selain itu, bagian bumper juga sisi kanan kirinya dinamis dan beneran bolong untuk mendinginkan area kaki-kaki.

Sementara di belakang, terlihat sederhana dengan identitas lampu L Shape khas BMW. X1 terbaru ini juga sudah menggunakan pelek berukuran 18 inci bermotif akar dual tone yang dipasangkan dengan ban berukuran 225/50.

Sekarang kita masuk ke dalam kabinnya. Nuansa khas BMW pastinya kental. Namun uniknya, meski ini sebuah SUV tapi BMW merancang bagian dasbornya rendah, sehingga visibilitas ke depan lebih leluasa, karena ujung kap mesin yang terpantau dengan baik.

Bahan karet premium dan kulit pada setir dan jok ngebuat kemewahan terpancar di dalam kabin. Pengaturan kursinya juga sudah elektrik untuk pengemudi dan penumpang depan.

Bagian tengah, ada layar 10 inci yang bisa dioperasikan melalui i-Drive di konsul tengah. Di konsul tengah itu juga, tersedia joystick untuk mengoperasikan transmisi 7 speed kopling gandanya.

Kemudian, ada rem parkir elektrik dan tombol untuk memilih mode berkendara, ECO Pro, Comfort dan Sport. Ketiganya punya karakter dan rasa mengemudi yang berbeda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

Duduk di belakang pun terbilang asik, meski ruang kaki gak luas-luas amat, tapi pas lah. Menariknya, bagian atap ada panoramic bikin ruang kabin jadi dramatis, ditambah ada lampu ilumination pada door trim.

Terus, gimana rasanya ketika disetirin? Nah ini yang paling bikin penasaran. Kita bahas mesinnya dulu. Cuma berkapasitas 1.500cc 3 silinder pula tapi disokong Twin Power Turbo khas BMW dan injeksi langsung ke ruang mesin.

Agar mengurangi getaran khas mesin 3 silinder, BMW sudah menambahkan stabilizer bar di ruang mesin, ditambah ada frame yang menguatkan mesin ke sassis depan.

Mesin ini sanggup menghasilkan daya sebesar 140 Hp dan torsinya 220 Nm. Diatas kertas, output yang ditawarkan mirip dengan Wuling Almaz dan DFSK Glory 580, bahkan Honda CR-V dengan kapasitas mesin yang sama plus turbonya, lebih bertenaga.

Tapi beda cerita ketika diajak berlari di jalanan. Selain setingan mesin yang mumpuni, barangkali power to weight ratio yang unggul, sehingga mesin tersebut masih bisa menawarkan performa yang cukup pas dan gak kedodoran.

Turbo lag masih terasa, tapi sedikiiiit sekali. Selebihnya, akselarasi yang responsif bisa kita rasakan, yang secara keseluruhan gak bermasalah meskipun harus menarik bobot sebuah SUV.

Sensasi penggerak depan pada SUV BMW ini pun juga gak terasa banget, layaknya SUV-SUV Jepang dan China yang sekarang juga sudah menggunakan penggerak depan.

Kemudian urusan handling. Kalau bagian ini, BMW emang juaranya deh. Meskipun ini sebuah SUV dan tinggi juga bongsor, rasa kompak beneran terasa banget, kayak bukan lagi nyetir SUV.

Setirnya juga lebih ringan dari kebanyakan BMW. Selain itu, setir ini begitu responsif feedbacknya dan tajam serta presisi. Ngebuat manuver-manuver bisa dilakukan dengan lincah tanpa harus khawatir limbung. Pergerakan mobil ini pun super gesit.

Kesimpulannya, BMW X1 ini emang ditujukan buat kelas entry level, atau pemula SUV BMW. Pas banget buat Indonesia, karena lebih fleksibel melintasi berbagai medan jalan, jadi bisa dijadikan mobil tempur harian.

Meski secara keseluruhan, kami menilai ini adalah sebuah SUV BMW yang biasa aja..

VIDEO BMW X1 Terbaru, Begini Toh SUV Kompak Termurahnya