Review: Dua Kata untukThrillerInvestigasi ‘Searching’, Wajib Ditonton

pada 6 tahun lalu - by

Spoiler-free.

Uzone.id-- Akhirnya, ada lagi filmthrilleryang memicu adrenalin dan sanggup bikin bulu kuduk berdiri berkali-kali. Sungguh, ‘Searching’ memiliki komponen unik yang membuatnya berbeda dan layak ditonton.Oops, ralat. WAJIB ditonton.

Menonton ‘Searching’ hampir mirip dengan ‘Don’t Breathe’. Punya cerita yang sebetulnya menarik, tapi nggak ada jaminan pasti bahwa film ini akan super keren karena bukanblockbusterdan pemasaran yang nggak masif seperti filmsuperhero. Nggak heran kalau film seperti ini awalnya diremehkan atau bahkan tidak terlalu dinantikan.

Nyatanya, ‘Don’t Breathe’ berhasil memikat kebanyakan penonton karena ketegangannya begitu efektif dengan plot yang rapi, tak lupatwistyang begitu ‘sakit’ serta menularkan rasa sesak ke satu bioskop.

Garis cerita ‘Searching’ tentu berbeda jauh dari ‘Don’t Breathe’. Tapi, sama-sama mematahkan rasa skeptis orang karena mampu menghanyutkan penonton ke dalam cerita dengan alur yang begitu membekas.

Baca juga:Review: Ketika Geng Winnie the Pooh Ingatkan Dampak Workaholic di 'Christopher Robin'

‘Searching’ secara singkat mengisahkan tentang seorang ayah bernama David Kim (John Cho) yang berusaha mati-matian membantu pihak polisi untuk mencari tahu keberadaan putrinya, Margot (Michelle La) yang hilang entah ke mana.

Begitu sederhana, begitu klasik ya? Namun, di era modern seperti ini, masalah ‘klasik’ seperti kehilangan anak tampaknya bakal dibantu banyak oleh kehadiran teknologi. Bisa ponsel pintar, internet, dan media sosial. Inilah yang disajikan di dalam ‘Searching’, karya debut dari sutradara berdarah India-Amerika, Aneesh Chaganty.

So, kenapa sampai harus wajib ditonton? Ini alasannya.

1. ‘Menarik’ penonton ke dalam layar

Layar di sini memiliki arti ganda: layar bioskop (sudah pasti) dan layar komputer yang menjadi konsep sinematik untuk film ini.

Iya, jadi film ini menggunakan konseppoint of view(pov) dari orang atau si karakter utama. Alih-alih seperti film POV yang sudah ada --pakai kamera dengan gambar goyang-goyang agar terasa realistis-- ‘Searching’ justru memakai konsep layar komputer.

Jadi, selama film berlangsung, semua adegan diambil dari POV layar komputer karena menyajikan berbagai aktivitas yang dilakukan melibatkan banyakvideo call,chat, iMessage, YouTube, hinggalive-streaming.

Awalnya, gue pikir bakal gagal dengan konsepmaksainseperti ini. Nggak tahunya, kita justru jadi semakin fokus dengan alur cerita.

2. Bakalrelatesama milenial

Kenapa lagi-lagi milenial? Sebenarnya bukan cuma persoalan psikologis si anak remaja yang hilang aja,gaes. Tapi konsep film ini secara keseluruhan yang nyaris 90 persen bergantung pada dunia internet, terutama media sosial.

Istimewanya, film ini juga menyajikan nostalgia terhadap perkembangan teknologi dari zaman semua orang menggunakan Windows Explorer dengan gambar latar pemandangan gunung dan langit biru yang begitu ikonik -- tentu anak milenial yang tumbuh di akhir 1990an dan awal 2000an tahu.

Semakin berkembang sampai sekarang kita mengenal istilahvideo calldan FaceTime dari perangkat Apple. Belum lagi penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, Tumblr, dan layananlive-streamingyang gunanya buat narsis.

Semua ini tentu akan mudah dicerna bagi penonton milenial seperti kamu, sehingga membuat kisah ini terasa begiturelatable.

3. Penuhplot twist!

Ini adalah hak istimewa bagi penonton film untuk mendapatkan twist keren nan cerdas. Nggak semua sineas merasa punya kewajiban menyuguhkantwistdi dalam film, namun ketika mereka sanggup membanguntwistdengan apik, pasti dampaknya akan jauh lebih dalam bagi penonton.

Twistdari ‘Searching’ nggak cuma satu. Lebih dari satu, intinya. Dan tiap adatwist, adegan yang ditampilkan begitu tegang dan berujung membuat bulu kuduk berdiri sejadi-jadinya. Padahal, latar musiknya nggak lebay atau mencekam seperti film horor.Jumpscarepun nihil.

Rasa kagum tentu layak disampaikan kepada Chaganty sebagai sutradara merangkap penulis naskah yang berhasil meramu plot demi plot dengan begitu rapi dan natural. Hebatnya, akhir cerita 'Searching' sulit ditebak dan membuatmu banyak bespekulasi selama film berlangsung.

Siap-siap ikutan menjadi tim FBI dadakan selama nonton ‘Searching’!

Film ini sudah tayang di jaringan bioskop Indonesia.