Review Ducati Monster 937: Torsi Buas, Wheelie Jadi Makin Gampang!
Uzone.id - Ducati Monster 937 menjadi salah satu motor besar yang diperjual belikan di Indonesia. Motor yang satu ini dibanderol dengan harga Rp458 juta untuk on the road Jakarta.
Dengan harga tersebut, banyak fitur dan spesifikasi mesin kencang yang ditawarkan olehDucati. Lantas seperti apa rasanya menunggangi motor yang dibuat oleh pabrikan Italia tersebut?
Uzone.idberkesempatan untuk mencicipi motor besar DucatiMonster937 selama beberapa hari. Berikut beberapa hal yang bisa diketahui dari hasil pengetesan motor tersebut.
Tampilan khas Monster
Ducati Monster di setiap generasi memang memiliki ciri khas yang langsung mudah dikenali. Mulai dari bentuk naked sport dengan posisi duduk yang cukup rendah dan sangat racing.
Kemudian desain lampu depannya menjadi ciri khas dari masa ke masa. Sejak lama, Ducati Monster mengadopsi lampu utama yang lonjong, dan desain ini dipertahankan meskipun mendapat beberapa sentuhan yang lebih modern.
Sentuhan modern bisa terlihat dari tampilan lonjongnya yang semakin menajam sedikit demi sedikit. Jika dibandingkan generasi sebelumnya, bentuknya mengalami perubahan dengan sudut atas dan bawah yang lebih tajam.
Seperti produk Ducati lainnya, komponen mahal langsung terpampang di bagian kaki-kaki. Salah satunya adalah penggunaan kaliper dua buah Brembo M4.32 monobloc 4-piston di depan. Kaliper ini berpadu depgan disc brake 320 mm semi floating dan master rem radial yang juga dari Brembo.
Bahkan untuk pengoperasian komponen kopling, Ducati Monster 937 mengandalkan tuas hidrolik. Tentunya hal ini menjadi keistimewaan tersendiri karena biasanya motor sport di kelas yang lebih rendah masih menggunakan tuas kopling mekanikal menggunakan kawat.
Di depan setang, Ducati Monster 937 memberikan panel meter TFT penuh warna berukuran 4,3 inci. Di panel meter ini, beberapa fitur tersedia untuk pengguna Monster, seperti Ducati Quick Shift, Ducati Power Launch, Power Mode, Ducati Wheelie Control, Ducati Traction Control, dan Multi Information Display.
Jambakan Torsi Mesin 2-Silinder
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Ducati Monster 937 dibekali mesin Testatretta 11°, V2-90°, 937 cc, 4-katup per silinder, desmodromic valvetrain, berpendingin udara. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 111 hp di 9.250 rpm dan torsi sebesar 93 Nm di 6.500 rpm.
Tenaga tersebut disalurkan ke roda belakang menggunakan girboks 6-percepatan dengan kopling basah slipper yang diatur secara hidrolik. Ducati pun membekali Monster 937 dengan tiga pilihan mode berkendara yakni Urban, Touring, dan Sport.
Impresinya cukup mengejutkan, meskipun hanya dibekali mesin 2-silinder namun jambakan torsinya sangat menakutkan. Terlebih dengan menggunakan fitur quickshifter, membuat akselerasi menjadi mudah di kecepatan tinggi. Namun perlu diperhatikan, fitur ini bekerja dengan mudah ketika putaran mesin berada di atas 4.000 rpm dan perpindahan dilakukan di atas percepatan ke-2.
Menariknya, akselerasi dari Ducati Monster 937 bisa dirasakan di setiap mode berkendaranya. Seperti pada mode berkendara Urban, Ducati Monster 937 akan memberikan pengalaman berkendara yang lebih halus. Akselerasi masih bisa dilakukan, namun tenaga yang keluar lebih linear sehingga cocok untuk digunakan di dalam kota.
Oleh karenanya, mode berkendara Urban juga dirasa paling cocok untuk digunakan oleh pengguna yang baru pertama kali menunggangi motor besar. Potensi tenaga yang tidak dilepaskan semuanya oleh Ducati Monster 937 memberikan waktu bagi pemula untuk beradaptasi.
Mode berkendara Touring di Ducati Monster 937 akan memberikan sensasi torsi yang cukup besar dibandingkan Urban. Meskipun torsinya tidak terlalu buas, namun mode berkendara ini tetap bisa membuat ban depan dari Monster terangkat saat melakukan akselerasi penuh. Sehingga perlu kehati-hatian dan rasa sensitif terhadap tuas gas saat berakselerasi.
Seperti namanya, mode berkendara ini memang cocok untuk digunakan dalam perjalanan jarak jauh. Mengingat perjalanan jarak jauh memiliki banyak medan yang bermacam-macam dan lebih sedikit pengguna jalan, sehingga tidak terhalang pengguna jalan lain.
Terakhir adalah mode berkendara Sport, seperti namanya tentu pilihan yang satu ini memberikan tenaga dan torsi maksimal dari sebuah Ducati Monster 937. Akselerasi yang dirasakan cukup instan dan bisa membuat ban depan terangkat alias wheelie dengan mudah.
Bahkan tidak menutup kemungkinan akselerasi Monster di mode berkendara ini bisa mencapai 100 km/jam hanya menggunakan percepatan pertama saja.
Dengan potensi maksimal pada mode berkendara Sport, tentunya pilihan ini hanya cocok digunakan di sirkuit tertutup saja alias trackday. Memang tidak terdapat larangan jika digunakan di jalan raya, namun pengendara harus memiliki tingkat kehati-hatian dan kewaspadaan penuh saat menggunakannya.
Perlu dicatat, mode berkendara Touring dan Sport tetap mampu membuat Ducati Monster 937 wheelie meskipun sudah diaktifkan fitur Wheelie Control.
Lanjut ke review yang lain, Ducati Monster 937 terbilang cukup kecil untuk motor yang memiliki kapasitas hampir 1.000 cc ini. Bahkan di kemacetan Jakarta, motor ini dengan mudah selap-selip di antara mobil-mobil yang sedang mengantri kemacetan.
Hanya saja ketika sedang mengalami kemacetan dan motor berdiam seperti menunggu lampu merah, maka panas dari mesin Ducati Monster 937 sangat terasa. Hal ini tentunya tidak mengejutkan bagi pecinta motor, karena Ducati memang dikenal dengan mesinnya yang panas.
Akan tetapi ketika kemacetan sudah dilalui dan Ducati Monster 937 menemukan jalan yang kosong, maka suhu mesin dengan cepat menurun.
Menariknya motor ini sangat mudah dikendalikan dari segi handling. Berkat penggunaan suspensi upside down 43 mm dan monoshock, serta ban Pirelli Diablo Rossi III, Monster 937 sangat mudah melakukan cornering. Hal ini juga dibantu dengan posisi berkendara yang cukup racing, seperti disebutkan sebelumnya.
Soal pengereman sudah tidak perlu ditanya lagi, komponen Brembo bekerja maksimal baik rem depan maupun belakang. Deselerasi yang diberikan pun cukup mudah tanpa perlu menekan tuas rem terlalu kencang.
Soal konsumsi bahan bakar, tercatat selama digunakan beberapa hari multi information display Ducati Monster 937 menunjukkan catatan 6,7 liter/100 km. Angka tersebut setara dengan 14,9 km/liter, memang cukup boros, namun pengguna Monster 937 tentunya sudah mengetahui konsekuensi konsumsi bahan bakar dari motor tersebut.
Kesimpulan
Ducati Monster 937 menjadi motor yang menyenangkan bagi pecinta kecepatan namun tidak ingin terlalu menunduk seperti Panigale. Posisi berkendara yang lebih santai namun tetap sporty dan tenaga yang mumpuni jadi nilai jual tersendiri dari motor tersebut.
Ditambah lagi, Monster menjadi motor yang cukup ikonik di jajaran motor Ducati. Model ini telah hadir selama beberapa generasi dan tetap memiliki pecintanya sendiri.
Dari segi penggunaan tentunya Ducati Monster 937 tidak cocok untuk harian di dalam kota. Panas yang cukup tinggi serta penggunaan stop and go hanya membuat pengendara mudah lelah dalam menggunakannya.