Review Jabra Evolve2 65 Flex: Headset Bagus, Tapi Bukan Buat Semua Orang

pada 1 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Tau nggak,headsetitu ada berbagai jenis variannya. Adaheadsetbuat gaming, ada juga yangall-rounder, dan ada pulaheadsetyang ‘business oriented’ yang diciptakan untuk menunjang pekerjaan si eksekutif muda.

Seperti Jabra Evolve2 65 Flex yang kamireview.Headsetdengan harga Rp6,5 jutaan ini menawarkan fitur-fitur untuk kalangan profesional, kegiatan yang serius lah bisa dibilang. 

Kemampuan utamanya adalah menunjang kegiatan seperti meeting online agar lebih maksimal. Tentu ada banyak fitur yang disematkan di dalamnya untuk memaksimalkan kegiatan yang produktif tersebut, tapi apa yang membuatnya dihargai setinggi ini? 

Dan bagaimana kalau dipakai untuk hiburan, lebih spesial dan berkualitas kah kemampuan audionya?Well, berikut ulasan lengkap kami dalam review headset Jabra Evolve2 65 Flex berikut ini.

 

 

Premium dan nyaman

Kesan pertama kami saat melihatnya pertama kali adalah, “Pantes aja harganya segini, premium banget desainnya,” pikir kami. 

Ya, kesan premium memang kelihatan banget pada Jabra Evolve2 65 Flex ini. Warna serba hitammattedi sekujur bodinya, dipadukan dengan material berbahan dasarleatherpada bagian bantalan danear cup-nya, memang terlihat sesuai dengan konsep ‘bisnis’ yang diusung oleh headset ini.

Selain premium, kenyamanan juga jadi prioritas utama Jabra untuk headset ini. Perusahaan audio yang berbasis di Denmark ini tentu gak mau kepala pengguna terasa tertekan saat meeting online berjam-jam, apalagi menimbulkan efek ‘kuping panas’ setelah pemakaian yang cukup lama.

Jabra Evolve2 65 Flex memiliki ikat kepala denganmemory foamyang cukup lebar,plusbantalan ekstra pada penutup telinga atauear cupyang memberikan kenyamanan ekstra untuk penggunaan cukup lama.

Ear cupini punya busa yang besar, berbentuk oval dan menutup telinga dengan sempurna. Terlebih, headset ini sudah mendukung fituractive noise cancellation(ANC), sehingga bentukear cupyang mengisolasi telinga akan sangat bagus untuk memblokir berbagai suara gangguan di luar.

Jangan bayangkan besarnyaear cupini seperti headset gaming ya. Penutup ini terbilang pas di telinga kami, dan berkat ukurannya yang ergonomis,plusmaterial premium dan busa yang empuk, bikin telinga tak mudah pegal untuk pemakaian berjam-jam lamanya.

Bukan cuma pemakaian yang dibikin nyaman, Jabra juga sampai memikirkan bagaimana penggunanya menyimpan headset kesayangan mereka. Dalam paket pembelian, Jabra menyertakansleevekhusus dengan material lembut, dan Jabra Evolve2 65 Flex sendiri bisa ditekuk untuk masuk ke dalamnya.

Ada mikrofon tersembunyi, kontrolnya mudah

Jabra Evolve2 65 Flex sudah dilengkapi dengan mikrofon bawaan. Tersembunyi memang letak mikrofon ini, tapi letaknya ada diear cupsebelah kanan. 

Secara default, mikrofon ini memang sengaja disembunyikan, tapi kalian bisa mengaktifkannya dengan menariknya ke bawah.So, kalau gak dipakai lagi mikrofonnya atau sekadar inginmuteotomatis saat meeting online, lipat lagi mikrofonnya ke atas. Ya, sesederhana itu menggunakannya.

 

 

Selain kenyamanan yang berada di atas segalanya, kemudahan penggunaan aliasuser experiencejuga jadi fokus Jabra untuk menggarap Evolve2 65 Flex. 

Diear cupsebelah kiri, ada dua tombol untuk menghidupkan atau mematikan headset dan juga beralih antara mode ANC. Kalau di kanan, ada lebih banyak tombol dengan fungsi untuk mengatur volume, mengaktifkan perintah atau kontrol suara, mengontrol pemutaran musik, sampai tombol terintegrasi untuk Microsoft Teams (berikut logo khasnya).

Ada fitur spesial yang cuma ada di Jabra Evolve2 65 Flex. Pertama, headset ini sudah dibekali dengan sensor proximity atau sensor jarak, sehingga headset akan menjeda otomatis pemutaran musik ketika pengguna melepas headset dari telinganya.

Fitur kedua, ada indikator khusus yang akan menyala ketika kalian sedang menerima atau melakukan panggilan telepon. Hal ini agak orang lain tau kalau kalian sedang sibuk, maklum si eksekutif muda.

Bagaimana kualitas audionya?

Sekarang kita membahas soal kualitas audionya. Seberapa kaya sih suara dari Jabra Evolve2 65 Flex yang harganya Rp6,5 jutaan ini? Soal suara memang subjektif, terlebih kami juga sudah menjajal berbagai perangkat audio, mulai dari JBL, Sennheiser, hingga Sony.

Dan untuk Jabra Evolve2 65 Flex, kualitas audionya cukup bagus. Mengapa hanya cukup bagus saja? Sebenarnya kami tak ada masalah dengan mutu audio yang diberikannya.

Suaranya berkesan, baik untuk audiolow-to-midataumid-to-high. Cukup, lantaran headset ini tak memberikan suara bass yang terasa nendang buat telinga kami, sehingga untuk musik-musik tertentu atau saat dipakai buat nonton film yang banyak aksinya, agak terasa hambar.

 

 

Namun keluaran suaranya kaya, kami akui itu. Terlebih, kalau dipasangkan ke aplikasi Jabra Sound+, sistem akan mendeteksi frekuensi suara yang sesuai dengan telinga pengguna, dan itu dilakukannya secara otomatis.

Soal preset-nya lengkap juga, ada opsi yang sudah disediakan, dan pengguna pun bisa membuat pengaturannya sendiri. Tinggal sesuaikan dengan keinginan telinga kalian melalui aplikasi ini.

Lantas, bagaimana buat nge-game, mengingat headset iniwireless, dan stigma dariheadsetnirkabel adalah latensi yang tinggi dan bikin suara dari game terdengar agak delay. 

Untungnya, kami tak merasakan hal tersebut saat main game favorit. Jabra Evolve2 65 Flex menawarkan kualitas audio yang cukup baik, meski memang kerap terasa hambar gegara bass-nya yang kurangpowerful.

Kualitas mikrofon menjanjikan, ANC terlalu biasa

Uang yang tak sedikit gak cuma untuk kenyamanan doang, tapi juga kualitas mikrofon yang memang menjanjikan. Jabra Evolve2 65 Flex memiliki mikrofon berkualitas tinggi yang dapat menangkap suara secara konsisten.

Kami coba meeting di Google Meet dan Zoom, lawan bicara mengatakan kalau suara kami terdengar begitu jernih selama video call berlangsung. Juga, mikrofon ini didukung ANC, sehingga dapat menangkap suara dari arah mulut pengguna sambil meminimalisir kebisingan di sekitar.

Misal, kalian meeting di ruangan denganambientnoiseyang cukup mengganggu. Suara tetap terdengar maksimal di lawan bicara. 

Kalian juga gak perlu teriak-teriak atau bersuara keras saat meeting, biasanya hal ini dilakukan untuk jaga-jaga suara tidak terdengar ke lawan bicara. Ada fitursidetone, memungkinkan kalian untuk mendengar suara sendiri, jadi gak perlu lagi berbicara keras yang bikin rapat virtual lebih melelahkan.

 

Mari sekarang membahas teknologi ANC dari Jabra Evolve2 65 Flex. Bicara soal kemampuannya meredam kebisingan di luar, sebenarnya gagal memenuhi ekspektasi kami.

Kebisingan di luar bisa dikurangi, tapi tak benar-benar hilang. Masih ada suara bocor yang bisa terdengar saat rapat online atau video call. Sewaktu dengerin musik pun, beberapa suara di luar kadang masih terdengar ke telinga, meski tak sering.

 

 

Hal ini lantaran bentukear cupyang memang tak membungkus telinga sepenuhnya. Dan buat kami, ANC di TWS dengan harga jauh di bawah Jabra Evolve2 65 Flex masih jauh lebih baik untuk urusan meredam suara dari luar.

Tapi, beda urusan kalau meredam suara bising di luar saat pengguna tengah berbicara menggunakan mikrofon. Hebat banget fiturnya, suara benar-benar jernih dan tajam, membuat lawan bicara kami pun dapat mendengar dengan jelas setiap perkataan kami selama meeting virtual.

Ada fitur buat nguping juga lho di Jabra Evolve2 65 Flex. Namanya HearThrough, memungkinkan mikrofon menangkap dan mengirimkan suara dari luar ke telinga kalian.

Bisawireless charging, baterai tahan lama

Ada dua paket pembelian dari Jabra Evolve2 65 Flex. Harga Rp6.599.000 untukheadset-nya saja, dan Rp7.799.000 dengan dudukan pengisi daya nirkabel aliaswireless charging.

Ya, headset ini sudah mendukungwireless charging, jadi kalian tinggal taruh Evolve2 65 Flex ke pad charging, dan tunggu sampai proses pengisian daya selesai. Kalau kemahalan, kalian bisa juga kok ngecas pakai kabel USB-C, ada juga dalam paket pembeliannya.

Jabra Evolve2 65 Flex sendiri mendukung fiturfast charging. Klaimnya Jabra, ngecas 15 menit bisa memberikan daya tahan baterai sampai 8 jam untuk pemakaian normal, memang cocok buat para eksekutif yang mobilitasnya tinggi.

Adapun untuk mengisi penuh headset ini kurang lebih 90 menit saja dengan timbal balik daya tahan lebih dari 24 jam. Dengerin musik, rapat virtual, main game, terus kejar episode seri favorit di malam harinya, headset ini masih kuat menemani penggunanya.

Worth it?

Pertanyaan pamungkas, layak dibeli gak sih? Buat sebuah headset, memang Jabra Evolve2 65 Flex terbilang mahal. Tapi sekali lagi, headset ini gak tersedia buat semua orang, beda halnya dengan eraphone TWS atau headset sejutaan lain yang mungkin bisa dibeli kebanyakan orang.

Jabra Evolve2 65 Flex ditujukan buat para eksekutif muda, pengguna yang berkelas, dan kalangan profesional yang ingin memaksimalkan perangkat komunikasi mereka, karena itu memang jadi bagian dari pekerjaan mereka.

 

 

Gak mau dong, meeting dengan klien tapi suaranya terdengarkresek-kresekdan tak jelas? Gak mau juga kelihatan ‘biasa banget’ dengan headset mainstream yang biasa dipakai semua orang?

Dan secara kualitas, fitur untuk menunjang pekerjaan memang jadi fitur utama headset ini. Mikrofon dengan tangkapan suara yang menjanjikan, kenyamanan penggunaan yang tak bikin kepala stress dan telinga pegal, daya tahan baterai super panjang, dan mendukung teknologiwireless charging, jadi deretan daya tarik utama yang ditawarkannya.

Ya, sekali lagi, meskipun agak mahal buat sebagian orang, Jabra Evolve2 65 Flex layak dijadikan investasi bagi para pekerja profesional untuk memaksimalkan komunikasi mereka dengan banyak orang.