Review Oppo Reno3 di Rumah Aja

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

 

Uzone.id- Pengguna Oppo Reno memang cukup bangga dengan smartphone-nya. Selain harganya yang masih terjangkau, spesifikasi di dalamnya juga engga malu-maluin. Apalagi di saat sedang di rumah aja atau WFH. Bosan rasanya kalau tidak ada perangkat yang bisa dimainkan.

Makanya, ketika dapat kesempatan untuk ngoprek Oppo Reno3, rasanya sih senang-senang saja. Ada smartphone yang bisa jadi 'mainan' untuk bisa dimanfaatkan menemani kegiatan di rumah aja.

Desain

Pertama menggenggam, memang tidak ada bedanya desain Oppo Reno3 dengan beberapa smartphone di luaran sana. Apalagi dengan saudara Oppo yang juga punya empat kamera di bagian belakang. Yang membedakan hanya grafir nama brand Oppo dan tulisan Hybrid Zoom di samping kamera.

Tombol on/off di sebelah kanan, berseberangan dengan tombol volume dan slot kartu sim. Sedangkan di bagian bawah ada 3 lubang speaker ditemani port charger dan lubang earphone. Di bagian atas layar, ada sebuah notch yang melengkung, yang menjadi tempat kamera selfie bertengger. Namanya water-drop screen.

Ukurannya tidak begitu berat namun bezel-nya masih terlihat walau tipis. Meski begitu, memegang Reno3 dengan satu tangan sepertinya tidak ada masalah. Mengetik SMS atau membalas pesan WhatsApp bisa dilakukan dengan tangan kanan saja.

Saat pertama dinyalakan, butuh waktu sekitar 30 detik untuk Reno3 bersiap sampai tampilan home page muncul secara sempurna. Sedangkan saat dimatikan, hanya butuh 2 detik sampai layar benar-benar menghitam.

Layar

Ukuran layar sebesar 6,4 inci. Layar sebesar itu mampu menampilkan gambar dengan besaran piksel 1080 x 2400. Itu sama dengan rasio bodi 20:9. Teknologi yang digunakan merupakan super AMOLED.

Kecerahan layarnya memang menakjubkan walau hanya menggunakan seperempat tingkat terang layar. Jika dimainkan oleh anak-anak, jangan lupa untuk menurunkan kecerahan layar sampai angka 5 persen. Walau tingkat kecerahannya hanya 5 persen tapi masih aman untuk mata anak-anak. Tentunya jangan lupa mengaktifkan Eye Care yang ada di control center.

Layar juga bisa diubah menggunakan dark mode. Jika diaktifkan, dark mode akan membuat layar lebih redup. Background layar saat membuka aplikasi pun berubah menjadi hitam. Semua yang berwarna putih akan berubah hitam. Sampai kolom Google Search di home page pun menghitam. Sepertinya ini juga bisa diandalkan untuk menghemat baterai.

Ada juga cara lain untuk menyiasati layar, yakni dengan menggunakan Black Screen. Tapi sepertinya tak berpengaruh pada konsumsi baterai. Black Screen hanya membuat wallpaper pengunci layar menjadi hitam. Tak berpengaruh di background aplikasi karena saat kunci dibuka, black screen akan non-aktif.

Kamera

Untuk urusan hiburan, kamera memang bisa diandalkan untuk mengisi rasa boring. Sayangnya, ketika WFH, objek untuk difoto masih terbatas. Hanya sebatas pot bunga depan rumah, anak-anak berpose lucu, atau mengambil gambar dari atas rumah.

Untungnya, Oppo memiliki beberapa fitur kamera yang bisa dimain-mainkan. Kamera utamanya sendiri ada empat lensa. Yang paling atas memiliki resolusi sampai 48MP dengan aperture f/1.79. Kamera utama ini bisa mengambil gambar sampai resolusi 108MP. Namun bukan karena sensor kamera melainkan image stitching dari 48MP iitu.

Portrait

Sedangkan kamera di bawahnya memiliki resolusi 8MP dengan aperture f/2.2 yang bisa difungsikan untuk mengambil gambar dengan angle yang luas (ultra-wide angle). Kamera ini juga bisa menghasilkan gambar makro.

Panorama

Satu kamera lainnya bisa berfungsi sebagai telephoto dengan resolusi 13MP dan aperture f/2.4. Di sini, pengguna bisa juga memfungsikan fitur zoom Hybrid dengan besaran 5x. Sedangkan kamera terakhit memiliki fungsi mono lens dengan resolusi 2MP dan aperture f/2.4 juga.

Photo

Zoom 5 kali

Zoom 10x

Zoom 20x

Kamera depan sudah pasti berfungsi sebagai selfie yang bisa mengambil gambar selfie saat sedikit cahaya yang ada. Resolusi yang diusung kamera depan sampai 42MP dengan aperture f/2.45

Fitur yang menarik adalah kemampuan kamera untuk bisa menangkap gambar saat suasana kurang cahaya. Oppo memberinya nama Ultra-night mode, berfungsi untuk kamera depan dan belakang. Artinya, foto selfie bisa juga dilakukan dengan kamera depan, dan hasilnya pun bisa diandalkan. Denngan bantuan sedikit cahaya, wajah bisa lebih terang dan terlihat lebih fokus.

Ada satu fitur lagi yang bisa digunakan dalam night mode di Reno3, yakni tripod mode. Mode ini bisa diaktifkan dengan menyentuh logo tripod di bagian kiri atas saat night mode diaktifkan. Dengan mode ini hasil gambar malam hari lebih maksimal karena harus dengan bantuan tripod, membuat perangkat lebih stabil dan gambar lebih fokus.

Dapur pacu

Reno3 juga dibekali dengan sistem operasi Color OS 7 yang berbasis Android 10. Tampilan antarmukanya lebih nyaman di mata dan minimalis.

ColorOS 7 ini juga yang membuat hasil video pendek untuk konten di media sosial bisa lebih cerah dan terang hasilnya. Pasalnya, Color OS 7 memiliki OSIE, kepanjang dari OSIE Object and Semantic Images and Eye-Tracking. Fitur ini menggunakan teknologi Artificial Intelligence yang melacak gerakan mata dengan presisi. Video yang bisa dibuat lebih menarik dengan OSIE adalah yang akan diposting di Instagram Live, TikTok, VMate dan Likee.

Prosesor yang digunakan Oppo Reno3 adalah Mediatek Helio P90. Smartphone ini memiliki RAM 8GB dan ROM 128GB. Slot kartu microSD yang ada berbarengan dengan kartu SIM membuat memori bisa diperluas lagi sampai 256GB.

Sistem keamanan perangkat Reno3 bisa memilih antara password, sidik jari atau pengenal wajah. Bahkan bisa dikombinasi, fingerprint dan pengenal wajah sekaligus.