Review Oppo Reno3 Pro, Dual Punch Hole Bikin Gemes

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Dulu, nama Oppo Reno3 Pro dipercaya tidak akan masuk ke pasar Indonesia dan para O Fans hanya bisa gigit jari saat tahu bahwa seri Pro dari Oppo Reno3 itu hanya untuk pasar China. Namun kemudian, siapa sangka jika ternyata perangkat itu juga dijual di Indonesia sejak pekan lalu.

Jika sekilas melihatnya, mungkin desainnya dari belakang sangat mirip dengan Oppo Reno3 biasa. Namun jika dilihat dari layar depan, perbedaannya cukup jelas. Dua lubang kamera yang berada di sisi kiri menjadi ciri khas dari Oppo Reno3 Pro.

Kebetulan Uzone mendapatkan pinjaman Oppo Reno3 Pro dengan bodi belakang berwarna putih. Daya tampung memorinya juga cukup besar, dengan rincian RAM 8GB dan ROM 256GB. Bisa jadi, ini akan cukup mendukung keseharian penggunanya dan bisa dijadikan daily driver yang bisa diandalkan.

Desain

Oppo Reno3 Pro memang memiliki desain yang hampir sama dengan smartphone lain yang ada di luaran sana. Diselimuti oleh lapisan kaca di depan dan belakang, membuat bodinya terlihat elegan. Bodi belakang sejatinya tidak benar-benar kaca melainkan polikarbonat yang terlihat dari jauh sangat glossy. Inilah sebabnya mengapa ponsel ini cukup ringan dibawa, padahal bagian layar depannya dilapisi dengan Gorilla Glass 5.

Bodi ponsel sebesar ini cukup nyaman dalam genggaman. Namun empat kamera di belakangnya agak sedikit membuat was-was karena posisinya yang agak keluar dari bodi. Pengguna pasti akan khawatir kamera tersebut tergores karena kerap menjadi tumpuan bodi ponsel saat diletakkan di permukaan datar. Makanya, casing bawaan yang ada di kotak kemasan sangat membantu untuk membuat kamera sama rata dengan bodi ponsel.

Selain itu, permukaan bodi belakang terlalu mudah terkena jejak tangan yang berminyak. Walau bisa dengan mudah pula dibersihkan.

Slot kartu sim card berada di atas tombol volume. Sedangkan tombol on/off berada di sisi seberangnya. Masih ada lubang untuk kabel earphone di bagian bawah, bersama dengan lubang charger USB Type-C dan speaker keluar suara.

Display

Layar Oppo Reno3 Pro memang cukup lebar dan tinggi dengan perbandingan rasio bodi dengan layar sekitar 20:9. Teknologi layar yang digunakan adalah Super-AMOLED yang mampu menampilkan kontan visual dengan resolusi 1080 x 2400 piksel.

Tampaknya panel ini menawarkan kecerahan maksimum yang sangat tinggi. Oppo mengatakan panel dapat mencapai hingga 500 nits pada kecerahan maksimum. Sedangkan dalam kondisi yang sangat cerah, layar dapat meningkat lagi hingga 800 nits. Selain itu, tambalan kecil di layar dapat mencapai 1.200 nits.

Memang sulit untuk membuktikannya. Namun saat mengatur pola kecerahan layar, dengan level 10 persen pun, layar sudah terlihat cukup terang. Sedangkan peningkatan level bisa dilakukan saat layar ponsel beradu dengan matahari. Di sini, tampilan layar bisa terlihat dengan jelas sekali.

Performa

Tampilan antarmuka di Oppo Reno3 Pro bisa dibilang tak hanya apik karena layar SuperAMOLED dan pencahayaan tapi sepertinya lebih dikarenakan sistem operasi yang ada di dalamnya. UI Oppo menggunakan ColorOS 7 dengan pembaharuan dan kostumisasi sedemikian rupa. Banyak fitur-fitur khusus Oppo yang ada di ColorOS 7 ini dan harus disedikan satu sesi artikel sendiri untuk membahas sistem operasi tersebut.

Namun yang jelas, di ColorOS 7 ini oppo punya fitur andalan yang bisa memanjakan para gamer. Seperti fitur fitur Boost 2.0, yang berfungsi mengoptimalkan dan efektif merespons games supaya berjalan lebih cepat. Selain itu ada juga fitur Game Space yaitu aplikasi rancangan oppo yang memungkinkan untuk menyimpan lebih dari 50 game. Ada juga fitur Game Assistant dimana fitur ini bisa membantu memaksimalkan saat maen game dengan lancar supaya bebas dari gangguan notifikasi ataupun telpon masuk.

Nah, persoalan dapur pacu pasti akan merujuk pada prosesor yang digunakan. Reno3 Pro menggunakan prosesor Helio P95 buatan MediaTek. Chipset tersebut masih menggunakan CPU octa-core dengan inti 2x Cortex-A75 dan berjalan pada 2.2GHz, dan 6x Cortex-A55 clock pada 2.0GHz. GPU-nya adalah PowerVR GM9446. Dan, tentu saja, seluruh platform diproduksi pada node 12nm.

Kamera

Untuk penggemar selfie ada banyak pilihan fitur yang lengkap, mulai dari AI Beauty Mode, Portrait, dan Ultra Night Selfie untuk mengoptimalkan pengambilan foto selfie di ruangan minim cahaya. Bisa juga digunakan untuk vlog karena ada fitur bokeh yang bisa digunakan agar video kamu lebih artistik. Dua kamera selfie itu dilengkapi dengan resolusi masing-masing 44 MP dan 2MP. Resolusi terakhir inilah yang membuat video bokeh bisa terwujud. Video Bokeh bisa digunakan untuk kamera belakang maupun selfie.

Dual selfie camera pada Reno3 Pro punya lensa 44 MP (f2.4) dan 2 MP (f/2.4) untuk potrait.

Lucunya, saat lensa diposisikan untuk menggunakan kamera depan, kedua lensa tersebut akan dihiasi oleh cahaya berwarna hijau yang bergerak memutari keduanya. Ini untuk mengindikasikan bahwa kamera depan sedang digunakan. Fiturnya memang mubazir, tapi lucu sih.

Di bagian belakang ada empat kamera yang disematkan. Masing-masing memiliki resolusi 13 MP dengan aperture f/2.4 untuk lensa telephoto. Sedangkan 64 MP dengan aperture f/1.79 ditambah 8 MP aperture f/2.4 lensa wide angle, dan 2 MP dengan aperture f/2.2 untuk depth sensor.

Kabarnya Oppo Reno3 Pro bisa juga menghasilkan foto resolusi tinggi, XHD atau 108 megapiksel. Cara mengaktifkannya, tinggal masuk ke kamera, lalu pilih Selengkapnya atau More, lalu pilih Mode Pakar atau Pro Mode. Di sini kamu akan dihadirkan oleh beberapa opsi yang terletak di atas layar. Salah satu perintahnya adalah mengaktifkan XHD.

Oppo Reno3 Pro memiliki baterai kapasitas 4.025 mAh. Dipadukan dengan chipset MediaTek P95 membuat perangkat ini bisa bertahan lama. Waktu pengecasan juga cukup mengejutkan karena butuh 30 menit untuk daya terisi sampai 67 persen.