Review Performa dan Handling Wuling Almaz, SUV yang Ngeselin!

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto: Uzone.id - Bagja

Uzone.id- Wuling ngeselin lagi nih, tepatnya ketika mereka mengenalkan SUV terbarunya Almaz. Ya, Almaz ini sejujurnya adalah sebuah SUV yang ngeselin.

Kenapa? Itu bisa gue simpulkan ketika gue mewakiliUzone.idsebagai salah satu media yang pertama kali dapat kesempatan menjajalnya di sirkuit Sentul, Jawa Barat.

Oiya, kalau kalian mau liat detail luar dalam Wuling Almaz, liat disini:

Baca juga:Foto Detail Luar Dalam Wuling Almaz

Baca juga:5 Hal yang Ngebuat Wuling Almaz Berbahaya

 

Sekarang kita bahas performanya saat dikendarai ya. Lintasan sirkuit Sentul, setidaknya bisa memberikan gambarang awal bagaimana sensasi nyetir si SUV Wuling pertama di Indonesia ini.

 

Mesin turbo 1.500cc

Wuling membekali Almaz dengan mesin 1.500cc 4 silinder DOHC, tapi dengan sokongan turbo garapan Honeywell. Diklaim ini turbo generasi terbaru, jadi harusnya bakal lebih sedap ketika dipadankan pada mesin tersebut.

Dengan sokongan turbo, mesin bertenaga 140 Hp ini langsung menawarkan torsi yang besar, yakni 250 Nm, yang sudah bekerja di RPM 1.600.

Diatas kertas si oke lah ya? 

Namun sayangnya, dengan bobot sebuah SUV, ngebuat turbo-nya baru terasa enak ya putaran mesin 1.600 Rpm itu, karena dibawah itu, mesin masih lemot dan ngeden ketika diajak berakselarasi.

Di lintasan sirkuit misalnya, gue diberi kesempatan untuk gas pol mobil ini dari kondisi diam. Jadi kita mulai injak pedal gasnya dan breeemmmm….

Yesss, masih ada ngeden semacam gejala turbo lag saat berakselarasi. Padahal ini kaki gue undah mentok menginjak pedal gas. Mesin pun meraung, meski transmisi tetap terasa halus. 

Barangkali, turbo harus diaktifkan dengan putaran mesin lebih rendah lagi, 1.000 Rpm misalnya atau dibawah itu sekalian, sehingga gak ada gejala mesin tertahan dan meraung saat butuh akselarasi lebih.

Tapi begitu sudah meluncur, sama sekali gak ada masalah dan turbo bekerja dengan baik menyokong tenaga mesin agar SUV ini jadi menyenangkan untuk dikemudikan.

 

Transmisi CVT 8 Speed

Sekarang, bagaimana transmisinya meladeni mesin turbo Wuling Almaz? Juga cukup baik. Apalagi kalau sekedar diposisikan pada mode otomatis (D). 

Karena CVT, jadi gak ada perpindahan gigi. Dan transmisi ini menawarkan pengisian tenaga di tiap putaran mesin dengan lembut dan gak terasa berat, alias ada sensasi mobil ini gesit secara performa.

Nah, asiknya lagi, meski ini transmisi CVT yang tanpa gigi, tapi kalian yang mau merasakan sensasi transmisi manual, pindahkan tuas ke posisi S, maka akan terasa sensasi perpindahan gigi secara artificial, maksudnya palsu, setara dengan 8 speed! Sadis, banyak amat giginya ada 8.

Tapi yang terasa dilintasan nyata dan punya fungsi dengan baik. Soal respon perpindahan giginya saat dipindah-pindahkan, cukup responsif, meski gak cepat-cepat banget responnya.

Tapi yang gue salut saat difungsikan sebagai engine brake. Jadi beberapa tikungan gue coba melakukan pengereman dengan cara menurunkan gigi aja, tanpa rem, dan hasilnya memuaskan, karena engine brake bekerja sempurna, padahal ini CVT.

 

Handling minim body-roll

Wuling membekali kaki-kaki Almaz dengan suspensi McPherson di depan dan Independent Multilink Trapezoid di belakang. Berpadu dengan sassis hasil pengembangan terbaru, hasilnya? Terbaek!

Ya, terbaek untuk sebuah SUV yang punya bodi gak aerodinamis layaknya mobil sport dan punya ground clearence tinggi, gejala body-roll Wuling Almaz saat menikung terbilang minim dan cukup baik.

Dibuktikan saat gue mengetes rem ABS dan fitur Stability Control. Jadi, mobil digas sampai 100 km perjam, kemudian di rem abis dan berbelok. Muluuuuussss, tanpa ada gejala limbung, apalagi terguling.

Padahal, diawal gue sempet gak yakin nih. Serius, ini di sirkuit disuruh ngebut terus ngerem mendadak sambil ngebelokin dan mengendalikan laju mobil? Ternyata aman saudara-saudara..

Begitu juga ketika harus melaju kencang dan zig-zag, kegesitan mobil ini terasa baik dan rangkanya kaku, sehingga mobil gak oleng dan terasa stabil.

Melintas 2 lap di sirkuit sentul, gue berasa lagi nyetir sebuah hacthback bukan SUV.

 

Nah, kalau bisa disimpulkan, Wuling Almaz menurut gue termasuk SUV yang menyenangkan untuk disetirin. Mobil ini lincah, kaku, handlingnya terbaek. Sayang, turbo kurang maksimal mendukung performa mesin, terutama saat harus stop and go.

Tonton video review dan test drive Wuling Almaz disini: