Review Realme 11 Pro+: Walau Prosesor 'Lawas', Kameranya Paling Ciamik!

pada 8 bulan lalu - by

Uzone.id -Number seriesdari Realme bukan lagi masuk ke segmen kelas menengah, tapi sudah masuk ke ranahmid-to-highalias menengah ke atas. Realme 11 Pro+ buktinya. Selain harganya yang nyaris Rp7 juta,smartphoneini memang dilengkapi ragam fitur yang biasanya hadir dismartphonehigh-end.

Mulai dari desainnya bak ponselflagship, kamera dengan peningkatan fitur signifikan, teknologi pengisian daya yang jauh lebih cepat, hingga sistem operasi yang lebih stabil dan nyaman digunakan, adalah sederet fitur yang ditawarkan ponsel terbaru Realme ini.

TimUzone.idtelah menggunakan Realme 11 Pro+ selama beberapa pekan. Kami memilihnya sebagai salah satudaily driver, sekaligus menguji kemampuan ponsel ini untuk menemani keseharian kami.

Berikut review lengkap Realme 11 Pro+ khas redaksi timUzone.id.

Vegan leather premium, beda dari lainnya

Dibanding generasi sebelumnya, Realme 11 Pro+ memang terlihat berbeda (in a good waytentunya). Gak lagi sama desainnya seperti C Series, gak juga seragam dengan ponsel merek lain di kelas yang sama, Realme mengusung desain yang benar-benar beda buat ponsel andalannya ini.

Buat kali pertama,number seriesmenggunakan materialvegan leather. Sebenarnya ini bukan yang pertama pabrikan asal China ini menghadirkan ponsel dengan material kulit premium dan ramah lingkungan tersebut.

Ada Realme GT2 Explorer Master Edition, tapi gak dijual bebas secara global, cuma ada di China saja dan itu pun dijual dalam jumlah yang amat terbatas.

Realme sadar, material ini harus didesain sebagus mungkin biar kerasa mahalnya. Makanya, mereka pun menggandeng ex desainer Gucci, Matteo Menotto buat merancang Realme 11 Pro+.

Gucci kalian tau kan? Brand fashion kenamaan, dan sekarang desainnya diterapkan pada sebuahsmartphonekelas menengah. 

Tekstur bodinya mirip kulit leci, terasa halus dan nyaman di tangan. Di bagian tengahnya terdapat tekstur seperti jahitan yang dicetak, mirip seperti ritsleting dan disegel dengan material transparan di bagian atasnya.

Makin kelihatan beda lagi, ada lingkaran kamera besar di bagian tengahnya. Gak lebay, tapi malah kelihatanfitdengan desain keseluruhan ponsel, membuatnya makin kelihatan premium dan beda dari lainnya.

Cuma kurangnya, karena kebetulan warna Realme 11 Pro+ yang kami review adalah Sunrise Beige yang agak terang, maka ponsel ini mudah sekali kelihatan kotor kalau tak dipasangkan dengansoftcase.

Parahnya, kotoran yang menempel sulit untuk dihapus, apalagi noda yang gelap. Kami sudah mencoba membersihkannya dengan minyak kayu putih, alkohol, hand sanitizer, noda masih menempel pada bodi.

Kurang pas buat orang teledor

Dimensismartphoneini terbilang ringkas, tipis pula. Berkat desainnya yang unik,plusmaterial bodi belakang yang terasa halus di tangan, bikin ponsel ini nyaman digenggam. 

Desainnya juga kokoh, bodinya tidak terasa murahan seperti Realme 10 Pro+ yang pernah kami review sebelumnya. Hanya saja, kurang adanya perlindungan pada ponsel ini yang memberikan kamiworry freeselama menggunakannya.

Ekspektasi konsumen saat membeli ponsel Rp6,9 juta, setidaknya mereka bisa menggunakannya minimal banget setahun lamanya, betul? Dan agaknya Realme 11 Pro+ kurang pas jika digunakan oleh orang yang teledor.

Ketumpahan air, siap-siap saja ponsel ini akan error, lantaran tak ada rating percikan air sepreti IP53 atau IP54, apalagi tahan air seperti IP67 atau IP68. Tahan debu pun tak ada jaminan.

Tak ada kejelasan juga terkait ketahanan pada layarnya. Memang, Realme kasih lapisanscreen protectorpadasmartphone, tapi mudah copot dan bikin kualitas visual berkurang juga.

Layar ada bug, audio hebat

Buat ponsel Rp6 jutaan, layar Realme 11 Pro+ enak dipandang sebenarnya. Panel yang digunakannya adalah AMOLED seluas 6,7 inci dengan resolusi Full HD+ dan kerapatan piksel 394 ppi.

Panel layarnya memiliki kedalaman warna 10-bit alias 1 miliar warna, serta mendukungrefresh rate120Hz dantouch sampling rate360Hz. Gak cukup, ada juga dukungan HDR10+ dan 2.160Hz PWM Dimming.

Layarnya luas,pluspunya tepian melengkung di sisi kiri dan kanannya. Bezel di sekelilingnya juga begitu tipis, serta ukuranpunch holeatau lubang kamera di atasnya pun mini, memberikan visualisasi yang lebih maksimal.

Layar ini dipadukan dengan sistem audio yang hebat. Nonton Netflix bisa Full HD berkat sertifikasi Widevine L1 DRM, kemudian mengatur volume maksimal, hasilnya bakal maksimal.

Suaranya gak pecah, visual pun cukup memuaskan. Notnon YouTube HDR juga bisa, di resolusi tertinggi pula.

Hanya saja, ada satu kekurangan yang harus segera Realme perbaiki. Kekurangan tersebut, layar Realme 11 Pro+ akan kedap-kedip bahkan tidak terlihat sama sekali ketika berada di intensitas cahaya maksimal dalam durasi cukup lama, terutama ketika digunakan di lingkunganoutdoor.

Kami menemuibugini saat menggunakannya di luar kota, kebetulan saat memotret di tengah terik matahari, layar ponsel ini justru tak kelihatan sama sekali, padahal intensitas cahayanya sudah diset maksimal.

Agar normal kembali, terpaksa layar ponsel dimatikan sementara, kemudian berpindah ke dalam ruangan, layar pun kembali terlihat seperti sebelumnya. 

OS lancar, tanpa iklan

Masih banyakbranddi luar sana yang menyematkan iklan pada sistem operasinya. Memang rata-rata brand tersebut menjual ponselnya ‘di bawah pasaran’, tapi tega mengorbankanexperiencepengguna.

Makanya kami salut dengan Realme 11 Pro+ yang berjalan di sistem operasi yang bersih dari iklan. Realme UI 4.0 berbasis Android 13 dismartphoneini enak banget buat dioperasikan, lancar, mulus, sedikitbloatware, dan paling utama gak ada iklan sama sekali.

Sistem operasi ini punya kelebihan pada privasi dan keamanan bagi pengguna yang ditingkatkan. Pengguna dapat mengatur aplikasi apa saja yang bisa mengakses kamera, mikrofon, hingga lokasi.

Dan, Realme UI 4.0 juga akan menginfokan aplikasi yang mengaksespermissionpenting tersebut, membebaskan pengguna untuk mematikannya selamanya atau sementara.

Personalisasi jadi fitur utama yang diusung Realme UI 4.0. Pengguna bisa mengatur wallpaper berdasarkan warna favorit mereka. 

Misal, pengguna memotret ornamen berwarna merah, mereka bisa memerintahkan sistem untuk membuat wallpaper dari warna ornamen tersebut. Ada banyak pilihan wallpaper yang tersedia,pluswarna itu juga bisa dijadikan warna dasar dari UI ponsel keseluruhan. Menarik kan?

Ada banyak juga pilihanalways on displaydi sini, tinggal masuk ke halaman Personalization, pilih saja penyesuaian tampilan sesuai keinginan kalian.

Jangan ketipu nama prosesornya!

Dimensity 7050 5G, ada beberapa orang yang sempat bertanya mengenai prosesor tersebut. Rata-rata dari mereka mengira, prosesor ini adalah kelashigh-enddari MediaTek, lantaran berada ‘angka depannya’ berada setingkat di bawah Dimensity 8000 Series.

Kami jawab di sini. Ini sebenarnya bukan chipset yang baru, lantaran cumarebrandingalias ganti nama dari SoC (system on chip) Dimensity 1080. Di Realme 10 Pro+ sendiri, ada dua varian prosesor, di Indonesia sendiri menggunakan Dimensity 920 yang sama dengan Realme 9 Pro+.

Adaupgrade, ya benar ada sedikit peningkatan tapi tidak signifikan. Minor banget upgrade performa dari seri sebelumnya ke Realme 11 Pro+. 

Chipset ini masih dibuat dengan arsitektur 6nm, sama seperti Dimensity 920 dan juga Dimensity 1080. Kinerjanya cuma lebih cepat 0,1 MHz saja dari sebelumnya, dan tetap setara dengan Realme 10 Pro+ varian di luar Indonesia.

Malah, kartu grafis atau GPU-nya saja masih sama persis dengan dua generasi sebelumnya, yakni Mali-G68 MC4. Pun demikian dengan jenis RAM masih LPDDR4X serta penyimpanan yang masih dipertahankan UFS 2.2.

Buat orang yang mengerti spesifikasi, tentu sangat mengecewakan melihat ponsel nyaris Rp7 juta disematkan dapur pacu seperti ini. Meskipun sekarang, kapasitas penyimpanannya dibuat mencapai 512 GB dengan RAM 12 GB yang bisa ditambah secara virtual hingga 12 GB.

Tentu, kalau diuji di aplikasibenchmark, bakal biasa-biasa saja. Di AnTuTu Benchmark v10 misalnya, skor akhirnya cuma 557 ribuan poin saja. Kalauhead-to-headsecara dapur pacunya saja dengan Poco F5 yang harganya lebih murah, skornya mencapai dua kali lipatnya.

Oke-oke, ponsel gak melulu soal AnTuTu. Ini yang kami salut dari Dimensity 7050 besutan MediaTek. Chipset ini begitu stabil, gak gampang panas, efisien dayanya, dan masih enak buat ngegame kasual.

Kami buktikan dengan PCMark. Skornya mencapai 13.963 poin yang begitu tinggi, dan terlihat kalau performanya manteng di 100 persen untuk semua pengujian yang dilakukan.

Ditenagai baterai 5.000 mAh, kami kira baterainya bakal boros kalau performanya terus-menerus 100 persen. Ternyata enggak sama sekali, karena, kami mendapatkanscreen on-timehingga 12 jam dengan baterai tersisa 5 persen darismartphoneini.

Stabilnya performa Realme 11 Pro+ juga terlihat pada 3DMark. Diuji dengan Wild Life Stress Test, stabilitas ponsel ini nyaris sempurna dengan persentase 99,6 persen!

Skor terbaiknya 2.304 poin dengan rata-rateframe rateyang agak rendah, yakni 17 FPS. Namun, suhu dari ponsel ini sepanjang pengujian selama 20 menit non-stop, masih di bawah rata-rata, yakni 34 derajat Celcius.

Soal pengisian daya, didukungfast charging100W, ngecas dari 5 persen sampaifullcuma 37 menit saja. Padahal, layar ponsel tetap menyala dansmartphoneterhubung ke jaringan WiFI selama pengisian daya berlangsung.

Kamera 200 MP,edankualitasnya

Realme 11 Pro+ adalahsmartphonepertama dari Realme dengan sensor kamera 200 MP.Smartphoneini menggunakan sensor ISOCELL HP3 dari Samsung, jadi upgrade signifikan dibanding seri sebelumnya yang masih mengandalkan kamera 108 MP.

Bukan sekadar kamera beresolusi besar saja, kamera ini dilengkapi serangkaian fitur untuk meningkatkan kualitas gambar yang diambil pengguna, baik foto maupun video. 

Terdapat Super OIS (optical image stabilization), juga kamera 200 MP ini sudah mendukung Super QPD, memungkinkannya memberikan fokus otomatis yang lebih andal dan cepat, terutama untuk pemotretan objek bergerak. 

Menemani kamera 200 MP, Realme menyertakan pula lensa ultrawide bersensor 8 MP Sony IMX355, kemudian kamera makro dengan sensor 2 MP. Adapun untuk kamera selfie, Realme menyematkan sensor 32 MP dengan lensa wide dan tanpa autofocus.

Secara default, kamera ini bisa menangkap gambar di resolusi 12,5 MP setelah melalui rentetan prosespixel binning. Tentu, gambar yang dihasilkannya punya detail yang menakjubkan dan minim noise, walau kami memotret di sore hari.

Rentang dinamisnya juga bagus, plus warnanya benar-benar natural. Keseluruhannya bagus, bisa dinikmati, dan share-able ke media sosial manapun.

Bisakah memotret di resolusi 200 MP? Bisa juga, caranya tinggal masuk ke mode Hi-Res. Ada dua opsi yang bisa kalian jajal, 200 MP dan 50 MP. Kami menggunakan mode dengan resolusi tertinggi, memberikan gambar dengan resolusi 16.320 x 12.240 piksel, dimana setiap gambarnya memiliki ukuran lebih dari 40 MB.

Dengan resolusi yang tinggi pula, kamera ini juga memiliki kemampuanlossless-zoomdengan perbesaran dua kali atau empat kali. Artinya, gambar yang dihasilkan akan tetap detail dan jernih, walau sudah diperbesar beberapa kali.

Gimmick? Gak juga, lantaran detailnya memang oke punya. kami mendapatkan foto-foto dengan detail yang menakjubkan, minim noise, kontras yang bagus, serta rentang dinamis yang pas. 

Warnanya juga terlihat hidup dan natural, gak usah edit lagi, ribet. Kalian bisa langsung posting di sosmed tanpa melalui proses editing terlebih dahulu.

Terkait fiturlossless-zoomhingga empat kali, masih terlihat dengan cukup jelas, namun menurut kami fitur ini hanya sebuah istilah saja. Sebab, saat pengambilan gambar terjadi, ada sedikit penurunan kualitas gambar, sampai akhirnya AI (artificial intelligence) ‘bermain’ untuk memoles detail dan warna agar terlihat lebih baik lagi.

Kamera ultrawide smartphone ini juga punya kualitas yang cukup bagus, meski soal detail dan ketepatan fokus yang terkadang kacau. Tapi soal kontras dan warnanya, patut untuk diacungi jempol.

Hasil yang memukau juga disuguhkan oleh kamera selfie Realme 11 Pro+. Rentang dinamisnya pas, warnanya jelas, detailnya pun tajam, meski kami mencoba selfie dengan kamera menghadap sinar matahari langsung.

Seperti yang kami bilang di awal, kamera utama ini dibekali dengan Super OIS yang bermanfaat sekali untuk perekaman video. Bicara soal video, Realme 11 Pro+ mampu merekam gambar 4K pada 30 FPS atau 1080p di 60 FPS.

Ada dua mode penstabil gambar, mode OIS saja atau OIS + EIS. Mode terakhir tidak berlaku untuk perekaman 4K.

Kualitasnya, kami sarankan untuk merekam video di resolusi 1080p @60 FPS saja. Tanpa EIS atauelectronic image stabilization, kualitasnya bagus dan super steady.

Gak ada efek goyangan, walau kami mencoba berjalan dan menuruni tangga. Justru yang mengherankan, OIS seolah ‘tak berguna’ saat kami mengaplikasikan perekaman 4K. Video jadi goyang sana-sini, terlebih tak bisa mengaktifkan EIS.

Hasil foto Realme 11 Pro+

Video 4K @30 FPS

Video 1080p @60 FPS

Video selfie

Kesimpulan

Realme 11 Pro+ masih terasa mahal buat sebagian besar orang. Harganumber series, terutama Pro+, memang meningkat tajam sejak Realme mengenalkan 10 Pro+, dari harga Rp4 jutaan tiba-tiba naik jadi Rp6 jutaan. 

Namun, dibandingkan seri sebelumnya, harga Realme 11 Pro+ masih agak adil, karena Realme memberikan sejumlah peningkatan signifikan pada desain, kualitas layar, fitur baterai, kapasitas RAM dan penyimpanan internal, sampai kemampuan kameranya.

Kendati memang, chipset-nya kurang ‘mendapat perhatian’, setidaknya prosesor tersebut masih memberikan kinerja yang mulus buat penggunaan harian.

Ini ponsel yang bagus, kami pun mengapresiasi kehadirannya. Namun kami cukup kurang menerima keputusan Realme yang masih menggunakan prosesor yang itu-itu saja.

Kurang, lantaran sejauh ini tak ada ponsel Rp6 jutaan yang benar-benar sempurna,butponsel ini bisa jadi pilihan yang oke sebagaidaily driverkalian.