Review Redmi 9C: Baterai 5000 mAh dan Tiga Kamera
Uzone.id- Merayakan 10 tahun kehadirannya di industri smartphone dunia, Xiaomi membombardir pasar global dengan redmi seri 9. Mulai dari Redmi 9, Redmi 9A, kemudian yang terbaru Redmi 9C. Banyak kelebihan yang dibawa oleh Redmi 9C untuk para pengguna smartphone pemula. Selain kapasitas baterainya yang besar ada juga tiga kamera utama di bagian belakang. Namun jangan berharap ada NFC seperti seri 9C yang dipasarkan di negara lain karena versi Indonesia tak menyematkan NFC.
Dari sisi desain, kami sangat menyukai warna oranye yang jarang ada di smartphone manapun. Warnanya cukup ceria, cocok untuk Gen Z yang membutuhkan smartphone untuk sekolah online sekaligus gemar bermain game usai tugas sekolah usai. Bagian belakangnya pun dihiasi dengan garis-garis melengkung yang cukup artistik. Tidak terasa jika smartphone ini dibanderol dengan harga Rp1 jutaan walau 'rasa' bodi plastiknya masih kentara.
Di ujung kiri atas bodi belakang, Redmi 9C menempatkan tiga kamera di sana. Bentuknya memang kotak seolah ada empat lensa namun hanya tiga. Bagian bawah kiri adalah lampu Flash LED yang bisa digunakan untuk memberikan penerangan sedikit saat memfoto di lokasi kurang cahaya. Jangan lupa, Xiaomi memberikan penegasan bahwa kameranya sudah dilengkapi dengan teknologi AI. Makanya di bagian bawah kotak kamera itu ada tulisan 'AI Camera'. Sedangkan di bawahnya lagi, tepat di tengah, ada tempat untuk sensor sidik jari.
Di bagian bawah, sudah pasti ada nama Redmi tertera jelas di sana, agar tidak tertukar dengan smartphone lain yang memiliki desain serupa, terutama yang memiliki triple kamera dengan rumah berbentuk kotak. Slot sim card ada di sisi kiri dengan dual slot untuk sim card dan satu slot untuk microSD yang bisa diekspan sampai 512GB. Slot memori eksternal ini sangat dibutuhkan mengingat storage di dalam Redmi 9C maksimal hanya 64GB. Apalagi jika kalian hanya mampu membeli yang 32GB, sekalian saja beli microSD yang 512GB.
Di seberang slot sim card ada tombol volume berdampingan dengan tombol power. Sedangkan di bagian atas hanya bertengger port audio 3,5mm dan di bagian bawah ada port microUSB yang sekaligus bisa dijadikan perantara daya, ada lubang mikrofon dan tiga lubang speaker.
Layar Redmi 9C dibekali dengan panel IPS LCD dengan ukuran layar 6,53 inci. Resolusinya hanya setara HD+ alias resolusi 1600×720 piksel. Di atas layar ini pula ada satu kamera untuk selfie. Bentuknya disebut waterdrop notch karena bentuk kamera mirip dengan tetesan air.
Tampilan layarnya terang, masih bisa melawan cahaya matahari dalam kondisi outdoor meski memang tak maksimal. Redmi 9C ini punya 70.8% NTSC dan 1500: 1 contrast ratio. Layar depan ini didukung fitur blue eye protection dan reading mode, ditambah mode sunlight untuk menghindari tampilan layar menghilang saat terkena sinar matahari. Layar tersebut memiliki aspek rasio 20:9 dengan kecerahan maksimal 400 nit sehingga cukup terang dan tidak terlalu menyilaukan mata.
Dapur pacu Mediatek Helio G35
SoC yang disematkan di dalam Redmi 9C ini khusus untuk mendorong performa gaming di smartphone entry level. Makanya dibenamkan Mediatek Helio G35 yang membuat performa smartphone ini ngebut sedikit saat bermain game. Dapur pacu HP Redmi terbaru ini mengandalkan delapan core dengan clockspeed maksimal mencapai 2.3 GHz. Untuk pengolah grafisnya, Mediatek membenamkan GPU PowerVR8320 yang notabene dipakai buat chipset kelas menengah bawah.
Saat bermain game Mobile Legends, proses starter tak mengalami kendala berarti. Bermain game memang bisa ngebut namun pengaturan memang tak bisa optimal rata kanan. Kebetulan kami menggunakan Redmi 9C dengan RAM 2GB dan ROM 32GB. Main game 30 menit masih bisa diatasi dengan baik oleh Redmi 9C, tentunya dengan konsumsi daya yang terlalu besar karena hardware yang diusung Redmi 9C memang hemat daya.
Buat kebutuhan harian normal, smartphone ini sebenarnya masih relevan namun jika digunakan untuk merekam video, menyimpan file atau foto ukuran besar, memori Redmi 9C tak akan sanggup menampungnya. Makanya butuh asupan microSD yang bisa menampung lebih banyak file.
Memang tidak banyak yang bisa diharapkan dengan kapasitas memori yang diusung Redmi 9C. Untuk sekedar chatting atau browsing internet, kinerjanya masih mulus namun jika sudah berpindah antar-aplikasi, masih kurang gercep. Misalnya saja saat kamera digunakan. Usai memotret, kebanyakan kita langsung ingin melihat hasilnya. Nah, saat mengklik hasil jepretan, butuh waktu lama Redmi 9C untuk merespons dan menampilkan hasil foto.
Triple Camera dan Selfie
Tiga kamera yang diusung Redmi 9C memang cukup bisa diandalkan untuk ukuran smartphone entry level. Kamera utama 13 megapixel f/2.2, kamera makro 2 megapixel, dan depth sensor 2 megapixel. Sementara untuk selfie, Xiaomi membenamkan kamera 5 megapixel f/2.2. Untuk mengambil foto, kita bisa memanfaatkan teknologi AI dan HDR yang bisa membuat fokus secara otomatis, sekaligus kecerahan layar yang bisa diatur dengan sendirinya.
Mode Photo (kiri) dan Portrait (kanan)
Untuk mode makro, bisa digunakan untuk foto dan video, namun tak bisa untuk Portrait. Mode pro juga ada di sini dengan pengaturan yang bisa diatur manual mulai dari white balance, shutter speed, sampai ISO. Tambahan mode lainnya adalah time lapse dan short video yang bisa merekam gambar bergerak dengan durasi maksimal 15 detik.
Foto selfie pakai kamera depan Redmi 9C
Untuk ukuran smartphone harga Rp1 jutaan, hasil kamera Redmi 9C masih bisa dibilang cukup lumayan jika mengambil dan merekam gambar di situasi dengan kondisi cahaya yang mencukupi. Apalagi jika di luar ruangan dengan cahaya matahari yang terik. Di sini hasilnya pasti akan lebih natural. Jangan berharap night mode, jadi hindari memotret di kondisi kurang cahaya atau gelap. Kuncinya hanya dua untuk menggunakan kamera Redmi 9C, yakni cahaya yang cukup dan posisi smartphone yang stabil.
Baterai besar
Untuk pengecasan, Redmi 9C masih menggunakan kabel USB biasa, belum Type-C seperti yang saat ini banyak digunakan oleh smartphone-smartphone di pasaran. Namun dengan kapasitas 5000 mAh, daya tahan smartphone ini tidak diragukan lagi.
Untuk penggunaan normal seperti chatting, browsing media sosial, dan sesekali menonton video di YouTube, Redmi 9C bisa menyala antara 1,5 sampai dua jam. Jika standby, baterai bisa bertahan maksimal 2 hari. Proses pengecasan dengan charger bawaan 10W, butuh waktu sekitar 2 jam 45 menit agar dapat terisi penuh 100 persen.
Dua fitur yang cukup menarik bagi saya adalah mode satu tangan dan kontrol orang tua. Untuk mode satu tangan, Redmi 9C bisa dioperasikan hanya dengan satu tangan saja, baik tangan kanan saja atau hanya tangan kiri. Dengan Mode Satu Tangan, layar akan menjadi lebih kecil dan bisa dijangkau dengan jempol.
Sedangkan kontrol orang tua adalah aplikasi yang bisa diandalkan oleh para orang tua untuk bisa memantau anak-nya saat bermain dengan gadget. Di sini, Redmi 9C mengandalkan teknologi yang ada pada aplikasi Family Link. Aktivitas anak di dalam smartphone ini bisa dipantau oleh orang tua.
Kesimpulan
Sekali lagi, jangan terlalu berharap banyak dengan smartphone diharga satu jutaan ini dan RAM 2GB. Tak perlu mengikuti pola multitasking seperti pengguna smartphone kelas menengah atas. Ada harga ada rupa. Lagipula sudah cukup rasanya jika smartphone harga satu jutaan memiliki daya yang bisa bertahan sampai 2 hari lamanya karena baterainya berkapasitas 5000 mAh, apalagi ditambah tiga kamera di bagian belakang.