Review Samsung Galaxy S20 FE: Flagship kok Bisa Murah?
Menjawab banyak permintaan pengguna yang ingin ponselflagshiptapi dengan harga lebih terjangkau, Samsung merilis Galaxy S20 FE. Versi murah dari varian Galaxy S20.
Ponselflagshipumumnya memang dijual dengan harga tinggi. Ya wajar, karena pasti di dalamnya sudah dibekali spesifikasi yang paling canggih, fitur-fitur yang paling komplit, serta dikemas dalam bodi yang elegan dan solid. Dibuat dari bahan berkualitas.
Tapi tak sedikit orang yang mengidolakan ponsel kelasflagshipitu, tapi karena harganya yang tinggi ya tidak semua orang dapat membelinya. Mungkin itu yang mendorong Samsung untuk merilis Galaxy S20 Fan Edition (FE). Sebuahflagshipyang dijual paling murah di antara seri S20 lainnya.
Secara spesifikasi dan fitur Galaxy S20 FE memang tak berbeda dari S20 lainnya. Tapi karena harus menekan harga, tentu ada beberapa hal yang disesuaikan.Nah, berikut adalah impresi kami selama beberapa pekan menggunakan Galaxy S20 FE untuk ponsel sehari-hari.
Bodi Plastik, Tapi Tetap Premium
Dugaan kami saat mendengar bahwa Galaxy S20 FE pakai bodi plastik itu langsung terbayang ponsel-ponsel di rentang 5 jutaan. Pasti rasanya akan beda sekali dengan S20 lainnya yang dibalut dalam kaca.
Namun saat pertama kali menggenggamnya, prasangka itu sirna. Walau sebagian besar material bodinya polycarbonate, tapi kami masih merasakan kesan premium waktu menggunakannya.
Pertama,finishingpolycarbonatecukup bagus dengan tekstur dan warna yang enak dilihat. Kebetulan yang kami pakai berwarna biru, aliasCloud Navy. Kedua, seluruh rangka Galaxy S20 FE masih terbuat dari metal. Jadi cuma penutup belakangnya saja yang plastik. Otomatis ini membuat Galaxy S20 FE terasa rigid. Malah jadi lebih ringan dibanding S20 lainnya.
Soal tata letak tombol masih sama seperti seri lainnya.Volume up - downada di sebelah kanan tepat di atas tombol power. Kemudian lubang charger USB Type C ada di bagian bawah bersebelahan dengan speaker. Oh ya, Galaxy S20 FE masih mempertahan konfigurasidual speaker stereoseperti seri lainnya.
Namun ketika melihat bagian layar mulai terasa bedanya dengan keluarga S20 lainnya. Layar 6,5 inch Galaxy S20 FE ternyata masih memiliki bezel yang cukup tebal. Tidak mengganggu, tapi beda sekali dengan S20 lainnya yang nyaris terlihat tanpa tepi. Begitu juga dengan jenis panelnya yang dibuat lebih datar, tak melengkung seperti seri lainnya.
Layar 120HZ
Samsung Galaxy S20 FE ini menggunakan layar 6,5 inch berjenis Super AMOLED dengan resolusi 1080 X 2400 pixel. Tapi bukan itu yang bikin ponsel ini istimewa. Ternyata layarnya sudah mendukungrefresh rateyang cukup tinggi yakni 120Hz.
Samsung memang mulai memperkenalkan teknologi layar 120Hz pada S20 series, kemudian dilanjutkan pada Note20. Teknologi ini tampaknya masih dipertahankan di Galaxy S20 FE.
Untungnya apa dengan layar 120Hz? Sudah pasti transisi antar aplikasi, atau perpindahan menu menjadi sangat halus sekali. Teknologi ini juga makin optimal kalau dipakai pada game yang mendukungrefresh ratetersebut.
Selain itu pada menu pengaturan layar Samsung juga menyediakan beberapa fungsi lain yang cukup bermanfaat seperti, Dark Mode untuk kalian yang suka dengan mode gelap. Lalu Screen Mode yang bisa diubah dari Vivid ke mode Natural. Kemudian ada Edge Screen.
Ya, walau layar Galaxy S20 FE ini tidak dibuat melengkung tapi fungsi ini tetap dipertahankan oleh Samsung. Kemudian tak ketinggalan fungsi Always On yang menampilkan beberapa konten yang kita inginkan, seperti jam, notifikasi pesan, foto dan lainnya.
Performa Bukan Kaleng-kaleng
Ponsel flagship sudah pasti menonjolkan performa, tak terkecuali Galaxy S20 FE ini. Walau dibuat murah tapi soal performa Samsung nggak main-main. Ponsel ini masih menggunakan chipset terkencang yang ada saat ini.
Berbeka Exynos 990, GPUMali-G77 MP11 dan memori RAM 6GB membuatGalaxy S20 FE bisa melahap aplikasi apa pun. Entah video editor,multitaskingdengan beberapa aplikasi sekaligus, sampai bermain game kelas berat. Semuanya aman.
Bahkan beberapa game yang kami coba seperti Asphalt 9, Genshin Impact, dan Call of Duty Mobile bisa dimainkan pada frame rate maksimal sampai 60 fps. Lalu kami penasaran dengan game yang mendukung 120 FPS seperti Mortal Kombat, dan hasilnya ya ponsel ini masih bisa memainkannya di 120FPS tanpa masalah.
Bisa dibilang walau ada pengurangan dari beberapa komponen lainnya dibanding S20 series, tapi tampaknya Samsung masih tetap mempertahankan performa kelas flagship. Untuk lebih detailnya berikut hasil pengujian kami terhadap Galaxy S20 FE dengan menggunakan beberapa aplikasi pengujian performa.
Kamera Flagship yang Dipertahankan
Selain pakai Exynos terkencang, Galaxy S20 FE juga tetap dibekali kamera seperti S20 series lainnya. Kecuali Galaxy S20 Ultra ya.
Ada tiga kamera utama yang bisa kalian pakai di ponsel ini, pertama 12 MP F1.8 dengan teknologi dual pixel PDAF OIS. Kemudian ada juga lensa telephoto dengan ukuran 8 MP F2.4, dan ultra wide angle 12 MP F2.2.
Dengan tiga pilihan lensa tersebut, rasa-rasanya cukup sekali untuk berbagai kondisi. Kalau lagi butuh memotret landscape yang luas atau saat berada di tempat yang sempit kalian bisa pakai lensa wide angle.
Lalu kalau mau motret dengan gaya portraitclose up kalian bisa memanfaatkan telephoto. Lensa ini juga berguna saat kalian ingin mengambil gambar dalam mode live focus, sehingga menghasilkan bokeh yang halus.
Kemudian untuk kondisi pada umumnya kalian bisa pakai lensa pertama yang punya aperture paling besar, F1.8.
Ketiga lensa itu juga mendukung fungsi lainnya yang ada pada aplikasi kamera. Sebut saja Single Take, Live Focus, Night Mode dan fungsi AI yang bisa mengenali objek foto yang akan diambil. Ini mode favorit kami karena paling mudah dan cepat dipakai. Hasil juga oke.
Berikut adalah beberapa hasil foto menggunakan Samsung Galaxy S20 FE:
Foto dengan mode ultrawide
Foto dengan mode wide
Kesimpulan Setelah Pemakaian
Hampir satu bulan kami menggunakan ponsel ini, walau bukan ponsel utama tapi Galaxy S20 FE ini kami pakai untuk menunjang produktivitas sehari-hari. Melakukan conference call, mengolah dokumen, sampai memaksimalkan produktivitas dengan Samsung Dex wireless.
Selain itu kami juga pakai Galaxy S20 FE untuk bersenang-senang. Nonton serial di Netflix, dipakai streaming lagu Spotify dan beberapa kali mengambil foto dalam format wide, ultrawide dan tele.
Dari gaya pemakaian seperti itu, bateri 4.500 mAh di Galaxy S20 FE masih bisa bertahan sehari penuh. Namun kalau kalian mengaktifkan mode layar 120 Hz maka daya tahannya bisa berkurang hingga 20%.
Dengan harga Rp 9,9 juta Galaxy S20 FE ini memang menarik. Fiturnya komplit, spesifikasi tinggi, dan desain yang tetap terkesan premium. Satu-satunya catatan kami mungkin terhadap titik panas ponsel ini saat dipakai berlama-lama untuk bermain game.
Pada bagian atas ponsel, tepatnya di dekat kamera utama, mulai terasa panas saat kami memainkan game dalam rentang waktu 5-10 menit. Untuk mengatasi hal itu kami sarankan kalian pakai case tambahan untuk Galaxy S20 FE. Lumayan mengurangi panas ternyata.
Pun begitu ini adalah ponsel yang tepat buat kalian yang sudah ingin beli ponsel flagship, tapi dengan harga yang kompetitif.