Review Sebulan Pakai Samsung Galaxy S20 Ultra: Bukan Sekadar Ponsel!
Uzone.id-Salah satu yang fitur yang paling dicari di Samsung Galaxy S20 Ultra adalah kameranya. Sensornya besar 108 MP, bisa zoom sampai 100X, fitur Single Takes yang menggoda, lalu banyak lagi fitur lainnya. Tapi saat mesti kerja di rumah kami malah menemukan banyak fungsi lain yang amat bermanfaat.
Bekerja dari rumah berarti semua pekerjaan dilakukan secara online. Meeting, koordinasi dengan rekan kerja, hingga melakukan presentasi kepada rekan bisnis. Semua itu umumnya menggunakan laptop dengan spesifikasi dan cukup untuk multitasking. Tapi itu juga ternyata bisa dikerjakan melalui ponsel tanpa mengurangi fungsi sebenarnya.
Tapi sebelum mengulas lebih jauh ke sana, kami coba beberkan dulu pengalaman selama sebulan lebih pakai Samsung Galaxy S20 Ultra. Apa saja yang menarik dan apa yang mungkin perlu kalian pertimbangkan. Pertama soal desain.
Desain dan Ergonomi
Samsung Galaxy S20 Ultra punya desain yang sangat berbeda dengan seri sebelumnya, terutama di bagian kamera. Tampak jelas tiga lensanya dibuat dengan sangat mencolok. CUma dengan sekali lihat, siapa pun pasti tahu kalau ini Samsung Galaxy S20 Ultra.
Ada empat varian warna Samsung Galaxy S20 Ultra, Cosmic Gray, Cosmic Black Cloud Blue, dan Cloud Pink. Tapi dua varian yang kami sebutkan tadi sepertinya tidak masuk ke Indonesia. Oh ya, di Indonesia juga cuma punya satu varian saja, versi RAM 12GB dengan ROM 128GB.
Untuk tata letak tombol masih sama mirip dengan ponsel Android lainnya. Volume di bagian kanan, dan satu tombol khusus untuk layanan Bixby. Ya, sejak One UI 2 Samsung sekarang memindahkan tombol power secara virtual yang bisa diakses dari shortcut pengaturan.
Samsung Galaxy S20 Ultra punya dua speaker stereo yang salah satunya diletakan di atas, tempat yang sama untuk mendengarkan panggilan telepon. Lalu satunya lagi ada di bawah, persis di sebelah port USB-C. Oh ya, ini adalah seri S pertama yang sudah meninggalkan port audio 3.5, sebagai gantinya kalian akan diberikan headset racikan AKG yang sudah menggunakan port USB-C.
Nggak ada komplain soal desainnya. Tapi soal ukuran mungkin bagi beberapa orang akan terasa cukup besar dan berat.
Layarnya punya dimensi 6,9 inch yang mungkin 5 tahun lalu masuk dalam kategori tablet, bukan ukuran wajar untuk smartphone. Ukurannya memang terlihat ringkas, karena rasio antara layar dan bodi yang mencapai 90%. Jadi memang hampir seluruh bodinya adalah layar. Layar yang amat cemerlang.
Layar Super: Super Responsif, dan Super Cemerlang
Percaya deh. Kami nggak berlebihan kalau nyebut layar Samsung Galaxy S20 Ultra ini super responsif dan super cemerlang. Pertama, kalian bakal kagum dengan refresh rate layar 120Hz yang didukung layar ponsel ini.
Umumnya ponsel Android hanya punya refresh rate 60 Hz, kemudian ada beberapa yang punya 90 Hz seperti Huawei P40 Pro. Namun di Samsung Galaxy S20 Ultra kalian bisa memilih untuk pakai mode 60Hz atau 120Hz. Bedanya? Sangat terasa sekali.
Keuntungan utama memakai 120Hz memang ketika kalian memainkan game yang sudah mendukung refresh rate setinggi itu juga. Tapi nyatanya perbedaanya itu bisa dirasakan saat geser-geser aplikasi di layar utama. Terasa begitu responsif. Sekali nyicipin 120Hz dijamin kalian nggak akan mau balik lagi ke versi 60Hz. Percaya deh.
Lalu kenapa disebut super cemerlang? Begini deh. Samsung Galaxy S20 Ultra itu punya layar tipe flexible OLED dengan resolusi 3.200 X 1440 pixel, dengan kepadatan layar 551 ppi dan tingkat kecerahan hingga 1,342 nits. Sangat terang. Bahkan jauh di atas iPhone 11 Pro Max yang punya 905 nits.
Dengan layar seterang itu sudah jelas panelnya bakal bisa menampilkan semua konten HDR saat nonton YouTube atau film di Netflix. Keuntungan lainnya kalian bisa tetap bisa jelas melihat layar meski saat berada di tempat yang sangat cerah.
Performa dan Produktivitas
Performa yang baik bisa membuat penggunanya lebih produktif. Karena berbagai hal bisa dikerjakan dengan lebih cepat atau secara bersamaan. Itulah yang kami rasakan saat memakai Samsung Galaxy S20 Ultra.
Exynos 990 adalah chipset tercepat Samsung yang dipasang di dalam Galaxy S20 Ultra. Ditopang dengan memori RAM 12GB jenis LPDDR5, jenis memori tercepat dan satu-satunya yang ada di ponsel.
LPDDR5 adalah penerus dari memori jenis LPDDR4x yang saat ini masih banyak digunakan di ponsel menengah hingga flagship, sebut saja Xiaomi Black Shark series, Oppo A9 2020, Huawei P40 Pro dan beberapa model lainnya.
Pengunaan LPDDR5 (dok.Micron)
Dibanding LPDDR4x, kecepatan LPDDR5 diklaim 50% lebih tinggi tetapi dengan daya 30% lebih hemat. Sekilas mungkin nggak akan terasa perbedaannya, tapi kalau dipakai untuk mengerjakan fungsi desktop baru hal ini terasa sangat membantu.
Awalnya kami menguji Galaxy S20 Ultra dengan aplikasi benchmark, ini lumrah dilakukan untuk mengukur seberapa cepat mesinnya bekerja untuk tugas-tugas rutin di ponsel seperti, mengolah data, memainkan game, hingga melakukan komputasi ringan. Hasilnya bisa dilihat di bawah ini.
Namun, bagi kami, yang paling terasa manfaatnya adalah saat memakai Galaxy S20 Ultra dalam fungsi Samsung Dex. Fitur yang membuat ponsel bisa menjalankan tugas-tugas di desktop hanya dengan menyambungkannya ke monitor dengan kabel HDMI, lalu menggunakan keyboard dan mouse via bluetooth. Sesederhana itu.
Dan mumpung masih Work from Home (WFH) maka kami langsung saja mencoba melepaskan laptop dan beralih sepenuhnya menggunakan Galaxy S20 Ultra untuk bekerja. Melakukan virtual meeting, presentasi, video call, mengolah data di Microsoft Office, dan berbagai aplikasi kantoran yang berbasis web.
Hasilnya sungguh di luar dugaan. Benar-benar merasa seperti memakai laptop, lebih baik malah saat dipakai untuk video conference. Karena kamera Galaxy S20 Ultra jauh lebih baik dari komputer manapun, maka kalian bisa melakukan video conference secara lebih profesional.
Dan bukan cuma itu. Kalian juga bisa dengan mudah sekali melakukan Live streaming di Instagram atau media sosial lainnya dengan lebih praktis dan tetap terjaga kualitasnya. Jadi untuk kerja ok, buat hiburan tidak masalah, apalagi buat kongkow dengan teman atau menyapa para follower di media sosial. Sempurna lah!
Kamera: Bukan yang Terbaik Tapi...
Perseteruan kamera di ponsel flagship memang makin seru. iPhone 11 Pro Max dianggap masih cukup bagus, lalu di Android juga banyak ponsel dengan kamera luar biasa seperti Huawei P40 Pro, Oppo Find X2 Pro, Xiaomi Note 10 dan lainnya. Dan menurut ranking DXoMark Samsung S20 Ultra bukanlah yang tertinggi dibanding semua flagship itu.
Tapi bukan berarti hasil foto Galaxy S20 Ultra nggak bagus. Sangat detail, malah bisa memotret malam dengan baik, apalagi kalau kalian mau mengeksplorasi mode Pro di ponsel ini.
Jujur, untuk beberapa kondisi kami paling suka mode manual di Galaxy S20 Ultra. Ponsel ini punya shutter yang cukup lama (sekitar 20 detik) dengan ISO yang bisa ditekan sampai 50. Inilah kunci membuat foto malam tampak tajam tanpa ada noise sama sekali. Seperti potret di bawah ini yang semuanya diambil dalam mode Pro.
Itu untuk foto, lalu bagaimana dengan kualitas videonya?
Samsung Galaxy S20 Ultra ini menjadi ponsel pertama dan satu-satunya yang bisa merekam video hingga resolusi 8K, disaat flagship lain masih berkutat di video 4K.
Video yang direkam dalam resolusi 8K punya detail yang lebih baik. Apa lagi kalau kalian mau pakai hasil rekaman tersebut untuk stok footage, yang mungkin akan dipotong sedikit untuk fokus ke objek tertentu.
Tapi karena resolusi dan detail yang tinggi itu, maka merekam 8K di Galaxy S20 Ultra juga bakal makan banyak tempat. Setiap menit rekaman 8K akan memakan penyimpanan hingga 600 MB atau rata-rata bit rate sebesar 80 mbps. Jadi mending kalian gunakan slot microSD yang ada di dalam ponsel ini.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu kalian ketahui saat merekam 8K di Galaxy S20 Ultra. Pertama, Super Steady tidak akan bekerja di resolusi ini, jadi sebaiknya kalian merekam sambil berdiam atau menggunakan alat tambahan seperti gimbal.
Kemudian rekaman 8K juga hanya bisa dilakukan di 24fps, tidak bisa lebih. Dan durasi perekaman dibatasi maksimal hanya 5 menit saja.
Lalu apakah pantas rekam video 8K di ponsel Galaxy S20 Ultra? Kalau kalian punya gimbal, dan hanya butuh ambil video untuk footage, rasa-rasanya fungsi ini akan sangat berguna. Detailnya cukup sepadan dengan memori yang dihabiskan. Tapi kalau nggak butuh, ambil video di 4K sudah lebih dari cukup untuk kami.
Kesimpulannya
Sudah lebih dari sebulan kami memakai Galaxy S20 Ultra sebagai ponsel harian, semua fungsi sudah dicoba dan dirasakan secara intens. Beberapa dirasa sangat bermanfaat, beberapa lainnya mungkin butuh kondisi khusus untuk merasakan benefitnya. Seperti fungsi Space Zoom yang kami rasa tidak banyak berguna pada masa WFH seperti sekarang ini.
Tapi di sisi lain fungsi Samsung Dex memberi nilai lebih pada ponsel ini, karena memang cuma seri flagship Samsung yang punya fitur ini. Bekerja bisa lebih praktis dan produktif hanya dengan satu gadget di tangan.
Untuk kamera, walau bukan yang terbaik tapi kami cukup puas dengan hasilnya, mode Pro punya peran penting untuk memaksimalkan foto di setiap kondisi. Saran kami, cobalah lebih sering bereksperimen di mode ini untuk menentukan konfigurasi yang ideal. Kami jamin foto kalian bakal layak dipakai sebagai wallpaper.
Spesifikasi Samsung Galaxy S20 Ultra:
- Chipset: Exynos 990
- GPU: Mali-G77 MP11
- Memori: RAM 12GB LPDDR5 ROM 128 UFS3.0
- Kamera: 108 MP, f/1.8, PDAF IOS, Periscope 48 MP, f/3.5 10X optical zoom, 12 MP, f/2.2, 13mm (ultrawide)
- Kamera depan: 40 MP, f/2.2
- Baterai: Li-Po 5000 mAh, Fast charging up to 45W
- Harga resmi: Rp 18,5 juta