Review Singkat Asus ROG Ally: Konsol Idaman Para Gamer PC
Uzone.id -Konsol handheld keluaran Asus yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul juga, ROG Ally! Pesaing Steam Deck dengan spesifikasi bak langit dan bumi ini rencananya bakal dijual perdana pada 13 Juni mendatang secara global.
TimUzone.idberkesempatan untuk menjajal langsung konsol handheld berbasis Windows 11 ini. Unit yang kami gunakan adalah tipe tertinggi dengan prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme dan ruang penyimpanan seluas 512 GB berjenis NVMe M.2 SSD 4.0.
Untuk diketahui, Asus ROG Ally akan dipasarkan dalam dua varian, dibedakan dari jenis prosesor, besaran memori penyimpanannya, dan harga jualnya.
Tipe tertinggi Asus ROG Ally dengan prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme dan SSD sebesar 512 GB yang dibanderol USD699 atau Rp10,3 jutaan dan tipe standar dengan AMD Ryzen Z1 dan penyimpanan 256 GB SSD yang dijual seharga USD599 atau Rp8,8 jutaan.
Sebelum masuk ke review singkat tentang Asus ROG Ally, berikut ini tabel spesifikasi lengkap dari konsol handheld pesaing Steam Deck tersebut.
CPU | AMD Ryzen Z1 (6 cores, 12 threads, 22MB cache) |
AMD Ryzen Z1 Extreme (8 cores, 16 threads, 24MB cache) | |
GPU | AMD RDNA 3 |
4 Compute Units (Ryzen Z1) | |
12 Compute Units (Ryzen Z1 Extreme) | |
Layar | LCD 7 inci, 16:9, Full HD (1920x1080), 120Hz refresh rate |
RAM | 16 GB LPDDR5 dual-channel 6400MHz |
Penyimpanan | Z1 Extreme: 512 GB 4.0 NVMe M.2 SSD Z1: 25 6GB 4.0 NVMe M.2 SSD |
Kontrol & input | 2x Analog (kiri dan kanan) |
D-Pad | |
Tombol ABXY seperti Xbox | |
Tombol RB/LB | |
Tombol RT/LT | |
Tombol M1/M2 | |
View and Menu | |
Tombol Asus Command Center | |
Tombol Asus Armoury Crate | |
Tombol Volume | |
Tombol Power | |
Port | 1x USB Type-C dan port ROG XG Mobile |
3.5mm headphone jack | |
Baterai | 1x UHS-II microSD card reader |
40Wh, 4-cell Li-ion | |
Dimensi | 280 x 111 x 21.2 - 32.4mm |
Bobot | 608 gram |
Layar lebih luas, refresh rate 120Hz
Dibanding Steam Deck, Asus ROG Ally mengusung layar yang jauh lebih besar. Fiturnya pun lebih berlimpah ketimbang konsol handheld besutan Valve tersebut.
Asus ROG Ally punya layar LCD seluas 7 inci dengan resolusi Full HD. Aspek rasionya 16:9 yang cukup lebar dan memanjang, rasio yang memang pas buat sebagian besar game saat ini.
Refresh rateyang disuguhkan ROG Ally pun dua kali lipat lebih cepat, tepatnya 120Hz. Makin cepatrefresh rate, maka makinsmoothjuga game yang dimainkan di perangkat.
Apalagi, Asus sudah menyertakan Armoury Crate SE yang dirancang khusus untuk ROG Ally, memudahkan pengguna menyesuaikan performa perangkatnya, termasuk layar. Dari pengujian kami, kecepatanrefreshlayar dapat diatur dari 60Hz hingga 120Hz.
Adapun buat intensitas cahaya layarnya, ROG Ally sanggup memancarkan konten hingga 500 nits. Tak terlalu impresif, tapi sudah lebih baik dari Steam Deck yang hanya 400 nits saja.
Kontroler ala Xbox, bikin betah ngegame
Asus ROG Ally seperti memadukansmartphone flagshipberlayar 7 inci dengan kontroler khas Xbox di kiri dan kanannya. Perangkat ini punya dua analig, lengkap dengan D-Pad dan tombol ala Xbox ABXY di sisi kanannya.
Berbagai tombol dantriggerlain juga disertakan oleh Asus, baik tombol Select, tombol untuk mengakses Armoury Crate SE, hingga tombol RB/LB, RT/LT, dan M1/M2 yang terletak di bagian bawah konsol.
Gak RGB berarti gak gaming. Asus gak lupa memberikan pencahayaan RGB pada joystick, dan pastinya efek cahayanya dapat diatur via aplikasi Armoury Crate SE.
Efek-efeknya kurang lebih sama, ada Breathing, Cycle, dan lain sebagainya. Kalau kalian login dengan akun ROG yang sama, kalian pun dapat mengadopsi pencahayaan RGB dari perangkat lainnya via Aura Sync.
Asus ROG Ally punya dimensi yang ringkas, membuatnya enak digenggam. Bobotnya juga gak bikin pegal tangan, cuma 608 gram saja.
Grip saat menggunakan konsol handheld ini juga pas, nyaman dan bikin betah main game PC berjam-jam lamanya.
Berjalan di Windows 11, didukung Armoury Crate SE
Percaya atau tidak, Asus ROG Ally sudah berjalan di sistem operasi Windows 11. Beda jauh dengan Steam Deck yang dipasangkan dengan OS berbasis Linux milik Steam dengan ekosistem game yang cukup terbatas.
Tampilan Windows 11 pada ROG Ally memang ‘disembunyikan’, karena halaman utama konsol langsung menampilkan Armoury Crate SE yang dirancang khusus untuk konsol handheld ini.
Di halaman utama, langsung disajikan koleksi game yang sudah kalian install. Bicara soal dukungan, Asus ROG Ally mendukung banyak platform penjualan game, termasuk Steam, Epic Games Store, Xbox atau Microsoft Store, Ubisoft Connect, EA App, dan sebagainya.
Kalian tinggal login dengan akun terkait, lalu pasang game sesuka hati. Pastikan juga untuk memperhatikan ruang penyimpanan yang ada, dan otomatis game akan ditampilkan di halaman depan ROG Ally.
Armoury Crate SE di ROG Ally punya beberapa fitur yang mirip seperti Armoury Crate di laptop gaming Asus ROG maupunsmartphoneROG Phone. Salah satunya, fungsi dimana pengguna dapat mengatur performa perangkat lewat beberapa mode yang ada.
Kalau belum puas dengan mode yang disediakan, gamer pun bisa secara manual menyesuaikan kinerja ROG Ally dengan bebas. Total, ada 5 mode yang disediakan, Windows, Silent, Performance, Turbo, dan terakhir Manual.
Ditenagai AMD Ryzen Z1 Series
Ini yang bikin Asus ROG Ally jauh lebih menarik ketimbang Steam Deck, dapur pacunya. Konsol ini ditenagai prosesor terbaru dari AMD, yakni Ryzen Z1 dan Ryzen Z1 Extreme.
Keduachipsetini memang dirancang khusus oleh AMD untuk konsol handheld berbasis Windows.
AMD Ryzen Z1 membawa 6-core CPU berbasis AMD Zen 4 dengan 12-thread,pluskartu grafis 4-core RDNA 3 dancache on board22 MB. Sementara Ryzen Z1 Extreme, memiliki 8-core CPU berbasis AMD Zen 4 dengan 16-thread, lengkap dengan GPU 12-core RDNA 3 dancache on board24 MB.
Dengan kinerja lebih gesit, daya tahan baterai ‘agak’ dikorbankan. Walau AMD mengklaim Ryzen Z Series punya efisiensi daya yang hebat, dengan ROG Ally yang ditopang baterai 40 Wh, bermain game hingga 4 jam tanpa ngecas sepertinya sudah jadi raihan yang maksimal buat perangkat ini.
Kami memang belum secara intens menggunakan konsol handheld ini, terutama untuk menguji baterainya. Namun dari beberapareviewAsus ROG Ally yang beredar, daya tahan baterai ini setidaknya berada di rentang 3,5 sampai 4 jam, tergantung game yang dimainkan dan moderefresh rateyang diambil.
Soal pengisian daya baterai, Asus ROG Ally sudah mendukung pengisianfast charging, mengingat perangkat ini juga disertakan dengan 65W AC Adapter dengan kabel berjenis USB-C.
Dari pengujian internal Asus, mengisi daya ROG Ally hingga 50 persen perlu waktu kurang lebih 30 menit saja.
Support ROG XG Mobile
Mau Asus ROG Ally makin ngegas buat ngegame? Pasangin aja dengan Asus ROG XG Mobile. Buat yang gak tau, aksesoris tersebut merupakan GPU eksternal yang bisa juga dipasangkan dengan tablet paling kencang saat ini, Asus ROG Flow Z13.
Asus ROG XG Mobile generasi terbaru sudah disematkan kartu grafis sampai Nvidia GeForce RTX 4090. Kebayang kan, performa konsol handheld yang dipasangkan dengan GPUdiscreteuntuk laptop gaming bakal kayak gimana?
Bukan cuma kinerjanya jadi lebih maksimal dan bikin game AAA yang dimainkan kian lancar dan berkualitas tinggi. Asus ROG XG Mobile juga memungkinkan ROG Ally memiliki lebih banyakport, termasuk untuk memasangkannya dengan monitor eksternal atau proyektor untuk bermain game di layar yang lebih besar.
Kesimpulan
Asus ROG Ally memberikan pengalaman yang begitu berbeda buat kami, terutama saat bermain game PC dengan grafis AAA. Kami mencoba beberapa game, salah satunya Death Stranding.
Awalnya, kami kira bakal ada bug atau permasalahan pada kontroler. Tapi ternyata tidak sama sekali. Respon tombol begitu bagus, kami pun bisa mengatur atauremappingtombol sesuai keinginan via Armoury Crate.
Bermain di resolusi HD atau Full HD denganrefresh ratetinggi juga gak jadi masalah.Experience gamingmakin terasa mantap berkat keluaran suara dari ROG Mobile yang menggelegar.
Lubang speaker yang menghadap ke atas bikin suaranya terdengar maksimal, walau volume tidak diset 100 persen.
Sejauh ini, impresi kami terhadap Asus ROG Ally cukup positif. Dengan kepastian bakal dipasarkan secara global, tinggal berharap saja konsol handheld ini segera dijual resmi di Indonesia.