Review Suzuki Karimun Wagon R GS AGS, Mobil Super untuk New Normal?

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Kosakata 'Super' yang dijadikan slogan Suzuki Karimun Wagon R, apa kalian masih ingat? Kalau lupa wajar, sebab mobil ini memang punya nasib untuk dilupakan.

Padahal, kalau kosakata 'Super' itu diartikan, yang merupakan singkatan dari banyak makna untuk menggambarkan sosok Karimun Wagon R yang udah lama banget gak disentuh-sentuh sama Suzuki dan dibiarkan begitu aja.

Super itu sendiri punya arti Spacius, Useful, Practical, Efficient, Reasonable, yang disingkat Super. Yess, sangat super sekali bukan?

Tapi bagaimana realitanya? Itu kenapa kami melakukan pengujian terhadap Karimun Wagon R, sekaligus ingin membuktikan apakah mobil ini cocok untuk kondisi new normal yang bakal diterapkan di Tanah Air.

Perlu banyak penyesuaian untuk menghadapi New Normal, salah satunya dalam memilih mobil. Secara dimensi, gak perlu yang terlalu besar, karena lebih mementingkan fungsi dan utilitasnya dan yang utama menjaga jarak fisik teraman di jalanan adalah dengan naik mobil pribadi.

Dan karena masih dalam masa pandemi yang penuh ketidakpastian, pertimbangan soal harga jadi penting. Karena itu, butuh mobil yang harganya murah, tapi gak murahan. Nah, apakah Karimun Wagon R bisa memenuhi kebutuhan new normal?


Desain ala Kei Car Jepang tapi terkontaminasi selera India

Kita bicara tampangnya dulu. Sebab, konon bagian ini juga jadi salah satu pertimbangan publik Indonesia males membeli, karena desain kotaknya yang monoton dan cenderung kaku.

Tapi melalui tipe GS, yang merupakan tipe tertinggi, sebenernya wajah Karimun lumayan ganteng, meski gak seganteng Suzuki Stingray di Jepang yang merupakan kembarannya.

Wajar, sebab Suzuki Stingray adalah JDM jadi dibuat dan dijual di Jepang, sementara Karimun Wagon R, rasa Jepang yang sudah terkontaminasi India.

Bodi yang imut, termasuk usungan kaki-kaki yang juga imut, terlihat kurang posposional, tapi itulah India, yang penting mobil bisa jalan dengan aman dan nyaman dan biaya bisa ditekan sebanyak mungkin.

Untungnya bagian wajah yang pakai grill khas dan unik seperti akuarium mini yang transparan bikin tampangnya jadi ganteng dan berkelas. Ditambah aksen krom minimalis pada bagian aliran udara di bumpernya. Oke lah..

Bagian samping cenderung polos, untung ada desain pelek yang gak mainstream dan pas untuk mobil ini, dengan diameter 14 inci. Begitu juga bagian belakang yang polosnya minta ampun.

Tanpa antena shark fin, tanpa hi-mount stop lamp, tanpa defoger dan paling parah tanpa wiper. Padahal item-item tersebut sebenernya sudah jamak jadi piranti standar mobil-mobil kekinian.


Interior lumayan berkelas kecuali bagian tengah dasbor

Sekarang kita masuk ke dalam kabinnya. Ternyata cukup takjub karena lega untuk sebuah mobil yang punya dimensi panjang 3,6 meter, lebar 1,4 meter dan tinggi 1,6 meter ini.

Joknya empuk berbahan fabric meski sayang belum ada sandaran kepala. Sistem 'jok pocong' ini membentang dari jok depan sampai ke jok belakang. Tapi didudukinnya enak kok dan nyaman.

Desain dasbor berkarakter mobil-mobil van pada umumnya, dengan layout dasbor yang cenderung tegak. Desain standar dan gak mengecewakan lah, material plastiknya juga lumayan baik dan rapih.

Hanya saja, dibawah head unit double din, terdapat panel AC yang jelek banget, masih mirip kenob kompor gas dan keliatan jadul dan murahan banget.


Fitur sesuai dengan kelas dan harga yang ditawarkan, jangan berharap banyak

Bicara fitur, untuk Karimun Wagon R ini mungkin masih bisa dihitung dengan jari dan diingat dengan baik oleh memori karena memang gak banyak. Mungkin wajar untuk sebuah LCGC dan harganya pun miring.

Dari luar, ada lampu projector halogen. Secara fungsi dan tampilan lumayan ini. Kemudian sepasang spion kanan dan kirinya sudah mengusung layar sentuh, maksudnya, permukaan kacanya harus disentuh-sentuh untuk mengatur angle kaca spionnya (belum elektrik).

Di dalam kabin, ada head unit double din bukan layar sentuh. Kemudian tombol pengaturan foglamp, hanya satu airbag dan ada soket charger.

Paling menarik adalah urusan tempat penyimpanan. Selain ada banyak, Suzuki juga menyematkan satu tempat penyimpanan rahasia dibalik jok depan yang cukup besar dan bisa dilepas dan dibawa-bawa.

Oiya, jangan kaget juga kalau kalian duduk di belakang terus mau buka jendela. Siapkan tenaga, karena masih pakai engkol, belum power window. Yah, namanya juga mobil murah.

 

Mesin bagus tapi transmisinya zonk, handling cukup nyaman

Sekarang kita bicara performa mesinnya. Karimun Wagon R dibekali mesin yang udah terkenal bandel dan iritnya, K10B berkapasitas 998cc dengan 3 silinder DOHC VVT.

Mesin minimalis yang intake manifoldnya menggunakan plastik dan pakai Metal Timing Chain ini bertenaga 68 Ps dan torsinya 90 Nm. Sebenernya ini cukup banget untuk mobil berbobot kosong dibawah 1 ton, tepatnya 835-840 kg.

Sayang, transmisi Automatic Gear Shift yang diusungnya cuma keren di penamaan, tapi tidak untuk rasa dan kenyamanan. Dipakai pada mesin kecil, transmisi AMT ini gak enak banget dan gak nyaman, terutama pas perpindahan gigi saat berakselarasi.

Tapi mesin ini selain bandel, juga irit BBM. Perhitungan BBM harian kami, untuk dalam kota bisa tembus 12-14 km perliter dan kalau luar kota sudah pasti diatas 20 km perliter.

Sedangkan urusan handling, terbilang lumayan. Suspensinya empuk memang bikin limbung, tapi nyaman kalau gak ngebut dan bermanuver parah. Putaran setir juga enteng dan lumayan presisi.

Posisi duduk agak tegak, tapi masih nyaman. Kompensasinya, visibilitas kalian ke depan dan kedua sisi kanan-kiri jadi leluasa banget. Sayang, meski joknya bisa diatur, setir masih fix, artinya, gak bisa tilt maupun telescopic.

Untung posisi setirnya rendah tapi gak sampai menyentuh atau mengganggu paha. Jadi meski posisi duduk agak tegak, tetap masih nyaman dan leluasa secara visibilitas.


Kesimpulan dan harga

Dari sekian banyak mobil-mobil LCGC yang sudah pada kekinian dan disegarkan, ternyata Karimun Wagon R masih punya sejumlah keunggulan, diantaranya adalah space yang lega, nyaman dan mesin yang bandel dan irit.

Dan untuk kondisi new normal dimana pembatasan penumpang bakal masih terjadi, mobil kecil seperti ini tentu jadi pilihan paling rasional untuk mobilitas terutama untuk mengoptimalkan jaga jarak fisik.

Dan terakhir yang gak kalah penting adalah harga jualnya yang terjangkau. Saat ini versi barunya untuk tipe tertinggi GS AGS banderolnya masih dibawah RP 150 jutaan atau tepatnya Rp 149 jutaan. Menarik kan?

VIDEO Review Suzuki Karimun Wagon R GS AGS

Spesifikasi teknis: