Pemerintah Siapkan Jaringan 5G untuk Dukung Revolusi Industri 4.0

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Pemerintah sedang menyiapkan jaringan infrastruktur 5G untuk mendukung implementasiindustri4.0. Pembangunan infrastruktur jaringan 5G dianggap penting karena era digitalisasi membutuhkan akses data internet dengan cepat.

"(Persiapan) digital kami sedang bicarakan dengan Kominfo (Kementerian Komunikasis dan Informatika), salah satunya nanti di kawasan industri akan diluncurkan 5G," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat acara Industrial Summit di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, Rabu (4/4).

Kemenperin menetapkan lima sektor industri pionir yang siap menerapkan revolusi industri 4.0, yakni makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektronik.

"Karena kalau datanya pakai wi-fi yang lemot, nah itu apa yang terjadi di pabrik dan dimonitor adatime lag, waktu yang tidak cocok," kata Airlangga.

(Baca juga:Dorong Daya Saing Global, Kemenperin Luncurkan Peta Jalan Industri 4.0)

Airlangga menjelaskan, saat ini pihaknya tengah memetakan kawasan industri yang dianggap tepat untuk pembangunan jaringan 5G. Nantinya pembangunan infrastruktur tersebut akan disiapkan melalui Kominfo.

Rencananya, prototype jaringan 5G akan diluncurkan saat Asian Games. Prototype disiapkan Kominfo dengan menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT Telkom) sebagai operator dalam membangun infrastruktur 5G.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan bahwa kementeriannya menargetkan membangun jaringan 5G di kawasan industri pada 2020. Hal ini mengingat kebijakan alokasi frekuensi Kemenkominfo ditetapkan tahun ini.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyiapkan uji coba infastruktur jaringan 5G untuk mendukung pelaksanaan revolusi industri 4.0 pada 2020.

(Baca juga:Jokowi Tak Percaya Robot Gantikan 800 Juta Pekerja pada 2030)

Rudiantara menyatakan kementeriannya akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur memastikan infrastruktur di kawasan industri tertentu yang mempunyai skala bisnis besar.

Namun, ia menegaskan penyediaan jaringan 5G belum bisa dilakukan untuk masyarakat, karena harga yang ditawarkan bisa lebih mahal lima hingga enam kali lipat dan belum sesuai dengan daya beli konsumen.

"Kecepatan 5G bisa 100 kali lipat, meski harganya tidak sampai 100 kali lipat. Tapi kalau harganya lima atau enam kali lipat, siapa yang mau beli. Belum tentu masyarakat mau," kata Rudiantara, Kamis (29/3), dikutip dariAntaranews. 

Saat ini Jepang sedang menyiapkan kebijakan 5G untuk masyarakat menjelang negara tersebut sebagai tuan rumah Olimpiade 2020.

(Baca juga: Pemerintah Siapkan Lima Sektor Industri Masuki Era Data dan Robot)