Revolusi Mental dalam Karya Kreatif

pada 7 tahun lalu - by

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggelar pembagian hadiah pemenang sayembara Komik, Video Instagram, Game dan Aplikasi tematik Revolusi Mental, Jumat pagi 30/12/2016 di Jakarta.

Acara yang dipusatkan di Ruang Rapat Utama Lt. 7 Kemenko PMK ini dihadiri oleh Sekretaris Kemenko PMK, Ketua Pokja Revolusi Mental, para Deputi, Staf Khusus, Staf Ahli, pegawai di lingkungan Kemenko PMK, para juri sayembara, pemenang sayembara, dan wartawan.

Ada tiga tema besar yang diusung dalam lomba kali ini, yaitu Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, dan Indonesia Tertib. Adapun kriterianya adalah karya yang diikutsertakan dalam lomba merupakan karya asli dan belum pernah menerima penghargaan apapun sebelumnya.

Asisten Deputi Nilai dan Kreatifitas Budaya Kemenko PMK Iwan Eka Setiawan mengatakan, maksud kegiatan sayembara ini untuk menjaring partisipasi aktif masyarakat pada program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

"Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memicu kepedulian masyarakat tentang GNRM. Sehingga pada gilirannya terwujud partisipasi aktif masyarakat yang diharapkan menjadi teladan kepeloporan perubahan untuk kemajuan," ujarnya.

Tujuan kegiatan, menurutnya, untuk mewujudkan dan memperbanyak koleksi media sosial yang terkait dengan GNRM. Juga untuk mempermudah pemahaman masyarakat akan inti GNRM, yakni keberanian melakukan perubahan dari sesuatu yang buruk menjadi lebih baik.

Kategori pemenang diambil dari Juara I dengan total hadiah Rp 8 juta, Juara II mendapat Rp 6 juta, Juara III Rp 4 juta, dan Juara Favorit dengan hadiah Rp 2 juta. Sayembara ini mulai digelar sejak Oktober-November 2016, dan proses penjurian pada Desember 2016.

Berdasarkan karya yang masuk, terdaftar 54 peserta video Instagram, komik sebanyak 51 karya, serta konsep game dan aplikasi sebanyak 7 karya.

Menko PMK Puan Maharani mengapresiasi dan memberikan selamat kepada para pemenang sayembara dan seluruh peserta yang terlibat dalam kegiatan ini. Ia berharap karya-karya dalam lomba ini dapat memberikan dampak agar masyarakat tergugah dan terlibat dalam revolusi mental.

"Selain itu, masyarakat juga menyadari dan dapat melakukan inisiatif dengan aksi nyata secara lebih masif," kata Puan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Menko PMK, YB Satya Sananugraha.

Ia menjelaskan, revolusi mental adalah upaya menjebol segala yang menghambat kemajuan serta membangun cara pikir, kerja, hidup yang berorientasi pada kemajuan bangsa dan negara yang berdaulat.

Gerakan ini merupakan bagian penting dalamplatformKabinet Kerja pemerintah. "Gagasan revolusi mental berangkat dari kecenderungan bangsa yang semakin terpuruk," sambung Puan.

Putri mantan presiden Megawati itu menyebutkan, ada tiga nilai tiga nilai strategis yang ditanamkan dalam revolusi mental, yaitu integritas, etos kerja dan gotong-royong. Gerakan ini, menurutnya, diperlukan dengan tujuan untuk memperkokoh kedaulatan, meningkatkan daya saing, dan meningkatkan persatuan bangsa.

Aplikasi revolusi mental, kata Puan, diimplementasikan dalam lima gerakan sosial. Yakni, Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Mandiri, dan Indonesia Bersatu. "Prioritas gerakan sosial pada 2016-2017 ini ditekankan pada Indonesia Melayani, Bersih, dan Tertib," ujarnya.

Puan menegaskan, dalam rangka mengimplementasikan revolusi mental oleh seluruh elemen bangsa, dilakukan berbagai cara untuk mengajak masyarakat berpartisipasi secara aktif.

Gerakan bersama ini tentu membutuhkan sosialisasi agar dipahami secara luas oleh lapisan masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan menggelar sayembara video Instagram, komik, konsep games, dan konsep aplikasi.

Banyaknya karya yang masuk ke meja juri menunjukkan animo masyarakat yang cukup besar untuk terlibat aktif dalam gerakan revolusi mental ini. Karenanya, Puan mengaku sangat mengapresiasi peran aktif warga tersebut.

Melalui karya ini diharapkan dapat memberikan dampak agar masyarakat tergugah dan terlibat dalam revolusi mental. "Harapannya masyarakat juga dapat menyadari dan melakukan inisiatif dengan aksi yang lebih nyata secara aktif," tandasnya.

Kisah sang jawara
Peraih Juara I Sayembara Komik, Rabendra Yudistira Alamin, mengaku tak menyangka dirinya menang dalam lomba ini. Dalam tema Indonesia Melayani, pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur itu membuat komik berjudul 'Suatu Ketika di Masa Lalu' yang berisi kisah tentang pengurusan e-KTP di kampungnya.

Dalam karyanya itu, Bendra juga membubuhi anekdot ‘lebaran kuda’ yang dipopulerkan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Bendra yang mengetahui adanya lomba hanya sehari sebelum masa tenggat habis ini mengaku telah bersusah payah memeras otak mencari ide. Tak dinyana, ia tiba-tiba teringat pengalaman istrinya ketika mengurus e-KTP setahun sebelumnya.

Saat itu istrinya belum berhijab ketika melakukan proses rekaman e-KTP. Hingga setelah berjilbab, sang istri belum juga mendapatkan e-KTP yang diidam-idamkan. "Ternyata panggilan hati itu (untuk berjilbab) lebih cepat dari panggilan kelurahan," tutur Bendra mengutip perkataan istrinya sembari tertawa. "Dulu lama benar mengurus KTP."

Pria yang berprofesi sebagai dosen desain komunikasi visual di salah satu Perguruan Tinggi Negeri ini menyoroti lambannya aparat birokrasi dalam urusan layanan publik saat itu. Ia berharap dengan adanya gerakan revolusi mental, layanan birokrasi semakin mudah. "Moga ke depan makin baik," ucapnya.

Pengalaman Isma'iyah Sholichati, tak jauh beda. Peraih Juara I sayembara video Instagram asal Jombang, Jawa Timur ini mengirimkan karya video berjudul 'Ketahuilah Rambu-rambu lalu Lintas'. "Saya tak menyangka bakal menang," ujarnya membuka percakapan.

Ia menyoroti perilaku warga yang kurang menaati aturan dalam berlalu-lintas di jalan raya, terutama mahasiswa di kampusnya, UIN Sunan Ampel Surabaya. "Teman-teman mahasiswa biasa melawan arus saat ke kampus agar lebih cepat sampai," tutur mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi ini.

Selain kebiasaan melawan arus, Isma juga menyindir perilaku warga yang sembarangan saat menyeberang jalan. Padahal telah tersedia jembatan penyeberangan, namun warga lebih memilih memotong jalan raya yang penuh risiko.

Dalam videonya, Isma menampilkan anak-anak sebagai pelaku utama yang 'menasihati' warga warga yang kurang disiplin itu. "Biar pesannya lebih mengena," kata sulung dari tiga bersaudara ini.

Penyelenggaraan lomba ini juga tak lepas dari peran aktif Pokja Revolusi Mental Kemenko PMK. Menurut Ketua Pokja Revolusi Mental Arif Budimanta, jika revolusi mental dilakukan dengan baik, maka ia akan menimbulkan kegembiraan dan kebahagiaan. "Proses ini bukan pekerjaan yang berat, tidak menambah beban bagi siapa pun," ucapnya.

Karenanya, kata Arif, revolusi mental adalah keinginan masyarakat dan merupakan bagian dari proses pembangunan karakter. Hal-hal serius dalam pergumulan proses revolusi mental bisa dilakukan dengan penuh kegembiraan untuk membangun karakter. "Medsos adalah salah satu instrumen. Salah satu transmisi untuk mengembangkan nilai-nilai revolusi mental itu kepada masyarakat.”

Sekretaris Menko PMK, YB Satya Sananugraha, berharap kegiatan ini menjadi viral di masyarakat. “Dengan demikian, masyarakat semakin mengerti bahwa berubah menjadi tertib itu lebih, baik. Berubah menjadi bersih itu lebih baik. Semakin kita melayani itu lebih baik,” bebernya.

Ketika disinggung tolok ukur keberhasilan revolusi mental itu apa, Satya memberikan sejumlah contoh. Di antaranya pemerintah sudah mulai memperpendek urusan-urusan izin. Pemerintah juga telah mengurangi sejumlah aturan yang menghambat atau saling bertabrakan.

"Hal-hal ini saja sudah mencerminkan revolusi mental. Segala sesuatu yang menuju ke arah yang lebih itu adalah revolusi mental," ia menegaskan.*

 

Pemenang Video Instagram:
Juara l - @tiyakya (Isma'iyah Sholichati – Jombang, Jawa Timur)
Tema: Gerakan Indonesia Tertib.
Judul: Ketahuilah Rambu-rambu Lalu Lintas.

Juara 2 - @yuz_war (Muhammad Yuswar Malik – Batam, Kepri)
Tema Gerakan Indonesia Bersih.
Judul: Karena Kebiasaan Baik itu Menular.

Juara 3 - dibyo_s (Sudibyo Saputro – Ponorogo, Jawa Timur)
Tema: Gerakan Indonesia Tertib.
Judul: Tertib Berlalu Lintas untuk Membuat Indonesia Menjadi Lebih Baik.

Juara Favorit - @mirandayuka (MIRYUK – Pasuruan, Jawa Timur).
Judul: Memang Semua Berawal dari Kebiasaan.


Pemenang Sayembara Komik:
Juara 1 - Rabendra Yudistira Alamin (Surabaya, Jawa Timur)
Tema: Gerakan Indonesia Melayani.
Judul: Suatu Ketika di Masa Lalu.

Juara 2 - Armen Hamonangan (Tangerang, Banten)
Tema: Gerakan Indonesia Tertib.
Judul: Abang Ojek-Bang Jek.

Juara 3 – Supriyanto (Tangerang, Banten)
Tema: Gerakan Indonesia Bersih.
Judul: 180 Derajat Indonesia Bersih.

Favorit - Yan Baptista Teguh Patrianto (Bekasi, Jawa Barat)
Tema Gerakan Indonesia Tertib.
Judul: Sabar juga Revolusi Mental.


Pemenang Sayembara Konsep Game:
Juara 1 – Arie Setiawan (Salatiga, Jawa Tengah)
Tema: Gerakan Indonesia Tertib.
Judul: Menara Malu (Shame Tower).

Juara 2 - Rifqi Maharsi (Bandung, Jawa Barat)
Tema: Gerakan Indonesia Bersih.
Judul: Game Punah.

Juara 3 - Adi Nugroho Tjandrasaputra (Semarang, Jawa Tengah)
Tema: Gerakan Indonesia Tertib.
Judul: Menanamkan Integritas lewat Game Kantin Kejujuran.

Favorit - Lazuardi Yaqub Affan (Surabaya, Jawa Timur)
Tema: Gerakan Indonesia Bersih.
Judul: Hemat Air Yuk!


Pemenang Sayembara Konsep Aplikasi:
Juara 1 - Dwi Yoga Wahyu Hadi Nugroho (Bogor, Jawa Barat)
Tema: Gerakan Indonesia Melayani.
Judul: urusijin.co.id.

Juara 2 - Syahrul Mauluddin (Bandung, Jawa Barat)
Tema: Gerakan Indonesia Bersih. Judul: Aplikasi iGaTah3.

Juara 3 - Yugnan Adi Sasongko (Bandung, Jawa Barat)
Tema: Gerakan Indonesia Bersih.
Judul: Toilet Bersih Indonesia.

Favorit - Maman Nasrullah (Serang, Banten)
Tema: Gerakan Indonesia Bersih.
Judul: Sampahpedia.