Ribuan Pengamat Bulan Merah Darah Akan Banjiri Planetarium Jakarta
Rabu 31 Januari 2018 malam akan menjadi salah satu hari spesial bagi masyarakat Indonesia. Pada malam tersebut penduduk Indonesia akan disuguhi pemandangan langka dari tiga fenomena yang terjadi bersamaan: Bulan Merah Darah (blood moon) alias gerhana Bulan total, Bulan super (supermoon), dan Bulan purnama kedua di bulan Januari (blue moon).
Khusus di ibu kota, ada tujuh tempat yang telah disediakan untuk menjadi lokasi pengamatan bersama fenomena Bulan ini. Dan salah satu lokasi favorit yang akan ramai dikunjungi para pengamat Bulan pada pengujung Januari nanti adalah Taman Ismail Marzuki.
Pasalnya, Planetarium Jakarta akan mengadakan acara pengamatan bersama di Plaza Teater Jakarta, ruang terbuka yang bersebelahan dengan gedung Planetarium Jakarta di kompleks Taman Ismail Marzuki.
Eko Wahyu Wibowo, Kepala Satuan Pelaksana Teknis Pertunjukan dan Publikasi Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, menjelaskan bahwa menurut hasil estimasi yang Planetarium lakukan, ada ribuan orang yang akan datang untuk mengikuti acara 'nobar' (nonton bareng) Bulan merah darah nanti.
"Estimasi kami sekitar 4 ribu nanti pengunjung bisa datang," ujar Eko saat ditemuikumparan(kumparan.com) di kantornya.
Hasil estimasi tersebut didapatkan setelah Planetarium membuka pendaftaran acara pengamatan bersama Bulan merah darah di situs resminya. Hingga Jumat, 26 Januari kemarin, jumlah pendaftar telah mencapai 2.900 orang.
Membludaknya jumlah pendaftar ini membuat Planetarium memutuskan untuk menambah jumlah teleskop yang akan digunakan pada 31 Januari malam nanti.
“Kemarin kita estimasi, kita hanya butuh 11 teleskop. Tetapi ternyata dari pendaftar yang ada, akhirnya kami harus memutuskan menambah teleskop sampai 15,” tutur Eko.
Meski jumlah pendaftar sudah banyak, pihak Planetarium akan tetap membuka pendaftaran ini bagi siapa pun. Bahkan, yang belum mendaftar pun tetap bisa langsung datang ke acara pengamatan bersama yang berlokasi di Plaza Teater Jakarta itu.
"Sifatnya pendaftaran itu adalah untuk membuat estimasi jumlah pengunjung. Jadi kami bisa menyiapkan alat," jelas Eko.
Pendaftaran bukanlah syarat atau kewajiban agar bisa mengikuti acara tersebut. “Jadi siapa pun yang tidak mendaftar juga boleh datang," tambahnya.
Acara pengamatan bersama di Plaza Teater Jakarta, yang menurut Eko bisa menampung hingga 8.000 orang, ini bersifat gratis. Pengunjung tidak akan dikenakan biaya apa pun.
"Jadi selama ini kegiatan observasi kita, itu selalu kita berikan gratis ke masyarakat. Bukan hanya untuk fenomena ini saja, misalkan kita kan ada kegiatan rutin peneropongan malam, itu juga kita gratis," papar Eko.
Eko menjabarkan, masyarakat bisa datang ke lokasi pengamatan bersama ini sejak sore ataupun malam, tergantung sejak proses apa yang ingin dilihat. Sebagaimana pemaparan Eko dalam video di atas, masyarakat yang ingin melihat proses masuknya Bulan ke penumbra Bumi sebaiknya sudah datang ke lokasi sejak pukul 17.00 sore.
Adapun masyarakat yang hanya ingin melihat fase gerhananya saja, bisa datang sejak pukul 18.00 malam.
Namun begitu, Eko menyarankan masyarakat, terutama yang membawa kendaraan, agar datang lebih awal supaya mendapat tempat parkir.
Pemaparan Eko mengenai persiapan acara ini serta sarannya untuk masyarakat yang ingin datang ke acara dapat disimak di dalam video di atas.