Riset: Perempuan Tak Suka Candaan Jorok
Humor adalah salah satu cara mudah untuk meluluhkan hati seseorang. Banyak riset membuktikan bahwa humor merupakan salah satu kualitas yang dilihat seseorang saat mencari pasangan.
Namun, tak semua humor ternyata bisa meluluhkan hati. Sebuah penelitian terbaru di jurnalPersonality and Individual Differencesmenunjukkan, humor yang terbilang 'kotor atau jorok' dapat membuat kebanyakan perempuan merasa tidak nyaman.
DilansirIFL Science, psikolog dari Personality and Individual Differences, AS, mempelajari 100 perempuan heteroseksual di AS dengan rata-rata usia 21 tahun. Untuk kepentingan riset mereka diberikan banyak humor bersih dan jorok.
Contoh humor jorok yang digunakan:
- Seorang pria mengunjungi dokter dan berkata, "Dok, saya punya lima penis." "Oh begitu," jawab si dokter. "Bagaimana cara kamu pakai celana?" "Seperti memakai sarung tangan," tanya pria tersebut.
Contoh humor bersih yang digunakan:
- Sepasang suami istri sedang duduk di ruang tamu, sambil meminum anggur merah. Tiba-tiba, si istri mengatakan, "Aku cinta kamu." "Kamu bicara begitu gara-gara alkohol ya," kata si suami. "Nggak kok," jawab si istri. "Aku tadi bicara ke anggur merah ini."
Peserta riset kemudian diminta untuk menilai seberapa lucu humor-humor tersebut. Kemudian mereka ditunjukkan beberapa profil pria, yang oleh para peneliti telah dipasangkan secara acak dengan humor jorok atau humor bersih.
Para perempuan diminta untuk menilai profil pria berdasarkan seberapa menariknya mereka secara seksual.
Dari riset ini ditemukan bahwa pria yang dipasangkan dengan humor bersih terlihat lebih menarik di mata perempuan. Mereka dianggap ideal untuk hubungan jangka panjang. Selain itu, mereka juga disukai sebagai pasangan sementara.
Namun ditemukan juga bahwa tidak semua perempuan anti humor jorok. Para ilmuwan mengatakan bahwa perempaun yang menanggapi perilaku seks kasual dengan rileks, bisa lebih menikmati humor tersebut dibanding perempuan yang sangat anti perilaku seks kasual.
"Kami menemukan bahwa perempuan lebih menyukai pria humoris yang baik-baik, dan temuan ini juga sejalan dengan riset sebelumnya yang menemukan adanya dorongan untuk berinteraksi terhadap humor yang baik-baik," simpul para peneliti.
Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa candaan nonofensif akan membuat seseorang terlihat sebagai seseorang yang baik hati dan juga pengertian. Mungkin riset ini bisa jadi bahan masukan buat para 'jones' di luar sana.