Riset: Pertengahan Ramadan, Transaksi Online Bakal Meroket

pada 8 tahun lalu - by
| May 31, 2016 3:13 am

Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi marketing, merilis data tentang aktivitas konsumen dalam berbelanja online saat Ramadan. Hasilnya, transaksi belanja online paling banyak terjadi pada minggu kedua dan ketiga Ramadan.

Managing Director Criteountuk Asia Tenggara, Yuko Saito, mengatakan, berdasarkan data 2015, transaksi perdagangan elektronik (e-commerce)meningkat 128 persen pada minggu kedua dan ketiga Ramadan.

Pada periode yang sama, terjadi peningkatan kunjungan sebanyak 75 persen di platforme-commerceuntuk melihat dan mencari informasi tentang produk dari berbagai perangkat.

Hasil penemuan itu diperoleh berdasarkan analisis dari 1,5 juta transaksi online di Indonesia, Malaysia, dan Singapura, baik itu sebelum, dan setelah Ramadan pada 2015.

“Saat bulan suci, ditandai dengan adanya perayaan yang melibatkan dekorasi rumah, pemberian hadiah, atau menggunakan pakaian baru untuk menyambut teman dan keluarga,” kata Saito dikutip dalam keterangan tertulis yang diterimaDream,Jumat 27 Mei 2016.

Dia meminta, peritel untuk memastikan kampanye iklan secara online bisa dioptimalkan lewat tampilan desktop, laptop dan perangkat seluler. Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian dan mempertahankan konsumen.

“Dalam periode ini, peritel harus memastikan bahwa mereka membantu konsumen dalam menyaring produk secara online, untuk menemukan apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Dengan cara, menyediakan konten yang sesuai selera dan juga relevan,” kata dia.

Menurut data Criteo, peningkatan transaksi dan pengunjung di platforme-commerceselama minggu pertama dan keempat Ramadan tidak melebihi 50 persen.

Rinciannya, jumlah penjualan meningkat 39 persen pada minggu pertama dan 50 persen pada minggu keempat. Sedangkan jumlah kunjungan pada minggu pertama meningkat 27 persen dan 47 persen pada minggu keempat.

Criteo juga mencatat barang-barang yang penjualannya meningkat selama Ramadan, yaitu telepon genggam 148 persen, jam tangan 115 persen, peralatan dan kebutuhan rumah 114 persen, dan fesyen 95 persen.