Rokok Elektrik Bisa Sebabkan Sesak Napas? Ini Kata Pengguna Vape
Asap tebal mengepul dari mulut Kevin. Dengan sedikit goyangan tangan dan gerakan mulut, asap tersebut kini membentuk lingkaran, yang perlahan mengambang ke udara.
Berbicara kepadaSuara.com, Kevin mengaku lebih memilih rokok elektrik atau vape, dibanding rokok konvesional batangan yang harus dibakar.
"Kalau ngerokok (konvensional) yang diisap asap doang, kalau vape ada rasanya. Vape juga gak ngebahayain orang sekitar, karena yang diiirup kan uap air, bukan asap hasil pembakaran," ujarnya saat ditemui baru-baru ini.
Kevin sudah menggunakan rokok elektrik sejak tiga tahun belakangan ini. Selama itu pula, ia percaya bahwa rokok elektrik merupakan cara menikmati tembakau yang lebih aman.
Di lain sisi, tak semua penikmat rokok elektrik percaya klaim bahwa rokok elektrik lebih aman bagi kesehatan.
Salah satunya, Deo, pekerja swasta yang sudah berhenti merokok konvensional dan beralih ke rokok elektrik selaman dua tahun terakhir ini.
Deo percaya bahwa baik merokok konvensional maupun elektrik, sama-sama tak baik bagi kesehatan.
"Rokok elektrik belum adalong term medical research-nya secara masih baru. Sedangkan rokok sudah. Saya sih merokok elektrik hanya karena rasanya lebih enak, gak ada niat untuk membela argumen jadi alternatif gaya hidup yang lebih sehat," katanya kepadaSuara.com.
Baik Deo maupun Kevin merupakan dua konsumen rokok elektrik setia di Indonesia.
Kevin misalnya, ia sampai memiliki satu tas khusus yang berisi berbagai botol jenis liquid atau cairan vape dan komponen lainnya.
Ketika disinggung soal peraturan penjualan rokok elektrik di Indonesia dan ratusan kasus sesak napas terkait penggunaan rokok elektrik, Kevin mengaku selalu membeli dari toko online maupun toko retail rokok elektrik yang kini makin menjamur.
Ia juga yakin dengan legalitas produk yang ia beli. Menurutnya jika rokok elektrik ilegal, tidak mungkin bisa diperdagangkan begitu mudah dan masif.
"Saya pakai vape sudah 3 tahunan, gak kenapa-kenapa, gak batuk-batuk, apalagi sesak napas. Kalau dulu pas ngerokok, bener tuh napas suka engap, gampang capek," timpalnya.
Sementara Deo, paham betul bagaimana produk rokok elektrik telah ditagih cukai oleh pemerintah Indonesia meski tanpa izin edar Badan POM. Untuk itu, ia berharap pemerintah segera mengeluarkan aturan jelas dan komprehensif dalam hal jual-beli produk rokok elektrik di Tanah Air.
"Industri yang tumbuh harus ada regulasi yang mengikat, agar produsen gak bisa seenaknya nentuin profit," tambah Deo.
Anggapan rokok elektrik bisa sebabkan sesak napas tergantung latar belakang kesehatan dan kondisi tubuh pemakainya, bagaimana dengan Anda?
Berita Terkait:
- Rokok Elektrik Tuai Kontroversi, Ini Jawaban Juul Labs Indonesia
- AS Segera Melarang Rasa Buah Rokok Elektrik Dijual
- Ratusan Orang Sesak Napas di Amerika, Babak Baru Kontroversi Rokok Elektrik
- Cairan Rokok Elektrik Berperisa Resmi Dilarang di New York
- Cegah Anak Jadi Perokok, Kemenkes Akan Buat Aturan Soal Iklan Vape