Rosberg Lebih Pilih Alonso Ketimbang Bottas

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Juara dunia Formula 1 (F1) 2016, Nico Rosberg, mengaku lebih memilih Fernando Alonso sebagai penggantinya di tim Mercedes ketimbang Valtteri Bottas.

Rosberg mengeluarkan pernyataan tersebut ketika menjalani wawancara dengan koran Spanyol,Marca.

"Oke, karena saya sekarang seorang penggemar, dan berada di sisi itu sangat mudah untuk memberi respons," jawab Rosberg ketika ditanya siapa yang dia pilih untuk mengantikannya di Mercedes.

"Semua orang menyebut Alonso, dan saya juga, karena akan ada percikan api (persaingan) dengan Hamilton," kata pria Jerman itu disertai tawa.

"Buat penggemar, pilihan ini akan bagus. Namun, untuk tim, kombinasi ini tidak akan berhasil. Mercedes sudah menemukan solusi yang hebat," ucap Rosberg.

Kendati memilih Alonso sebagai suksesornya, Rosberg tak menampik bahwa pilihan tersebut bisa menjadi blunder bagi "The Silver Arrow".

Pada 2007, Alonso dan Hamilton pernah berpartner saat sama-sama membela McLaren. Diperkuat dua bintang, McLaren justru tidak bisa meraih prestasi.

Sempat muncul isu bahwa kedua pebalap tersebut tidak akur. Alonso akhirnya memutuskan meninggalkan McLaren yang baru semusim dibela.

Dia kembali memperkuat Renault yang mengatarnya meraih gelar juara dunia pada 2005 dan 2006. Hamilton bertahan di McLaren hingga 2012, lalu pindah ke Mercedes pada 2013.

Rosberg menilai keputusan Mercedes untuk merekrut Bottas sebagai langkah yang jitu.

"Bottas merupakan pebalap yang cepat dan meskipun Hamilton akan berada di level yang sangat, sangat tinggi dan sulit untuk dikalahkan. Saya sudah membuktikan bahwa dia bisa dikalahkan," kata Rosberg.

 

Pebalap Formula 1 (F1) asal Finlandia, Valtteri Bottas (kanan), berfoto bersama Lewis Hamilton, seusai menjalani sesi kualifikasi GP Belgia di Sirkuit Spa-Francorchamps, 22 Agustus 2015. Bottas resmi menjadi rekan setim Hamilton di Mercedes untuk musim 2017 pada 16 Januari. (ANDREJ ISAKOVIC/AFP PHOTO)

Rosberg resmi pensiun dari dunia balap F1 hanya lima hari setelah meraih gelar juara dunia pertamanya.

Dia menjadi juara dunia F1 2016 setelah mengumpulkan 385 poin atau lima poin lebih banyak dari rekan setim sekaligus rival terberatnya, Hamilton.