Roti Kecoa Katanya Akan Jadi Makanan Alternatif di Tahun 2050

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Beberapa serangga telah menjadi sajian lezat di beberapa negara. Misalnya saja jika kamu berjalan-jalan di Thailand. Kamu akan dengan mudah menemukan jajanan pinggir jalan seperti kalajengking, belalang dan sejenisnya. Serangga memang menjadi bahan makanan di Asia Tenggara. Tapi pernahkah kamu menemukan kecoa dalam menu makanan tersebut?

Di Tanah Air, biasanya kalau ada kecoa yang merayap di makanan pasti kita langsung jijik dan nggak segan membuang makanan tersebut. Tapi apa jadinya jika kecoa jadi bahan pokok suatu makanan? Ya, makanan ini disebut-sebut roti kecoa.Iiieeew, kebayang nggak tuh?

Roti kecoa via bbc.com

Roti kecoa ini ditemukan dan dikembangkan oleh peneliti di Brasil. Tepung yang jadi bahan pokok merupakan tepung yang terbuat dari kecoa. Melansir BBC Brasil, penelitian ini dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan sebagai jalan keluar permasalahan pertumbuhan penduduk yang kian bertambah.

Roti kecoa sangat memungkinkan untuk menjadi solusi dalam mengatasi kekurangan pangan dan masalah ketersediaan protein binatang. Hal ini yang diperkirakan akan terjadi tidak lama lagi akibat pertumbuhan penduduk. PBB telah memprediksikan sekitar 9,7 miliar orang akan hidup di bumi pada tahun 2050.

Dengan hadirnya roti kecoa, PBB mengusulkan untuk menyebarluaskan pengenalan serangga dalam susunan makanan manusia, karena serangga diketahui kaya akan protein dan ketersediaannya sangat banyak di alam.

Kecoa jadi bahan roti ini via bbc.com

Kecoa yang dipakai dalam roti tersebut bukanlah kecoa yang biasa kita temukan di saluran pembuangan, melainkan kecoa udang (Nauphoeta Cinerea), yaitu spesies kecoa yang berasal dari Afrika Utara. Serangga ini biasanya menjadi santapan binatang eksotik seperti tarantula dan kadal. Kecoa ini mahal lho ,gaes. Untuk 1 kg seharga US$51 atau setara dengan Rp 750 ribu.

Berdasarkan penelitian, kecoa udang adalah sumber protein yang mengalahkan daging merah (70% komposisinya atau lebih dari 50% yang didapat dari daging merah). Serangga ini telah dikenal selama jutaan tahun lalu dan tetap mempertahankan sifat genetiknya meskipun telah melewati evolusi.

Andressa Jantzen, ahli pangan dari Federal University of Rio Grande (FURG), Brasil Selatan mengatakan bahwa serangga ini bisa melewati evolusi dengan baik.

“Mereka pastinya memiliki sesuatu yang benar-benar baik karena dapat melewati evolusi tanpa bantuan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan,” ujarnya.

BACA JUGA:

Tepung kecoa yang dipakai memiliki takaran 10% tepung serangga, dan sisanya adalah tepung gandum biasa. Hasil rotinya pun membuat sejumlah peneliti terkejut.

“Tepung kecoa meningkatkan kandungan protein di roti menjadi 133%,” Jelas Andressa dengan kepada BBC Brasil.

Perbandingan protein pun dilakukan antara roti biasa dan roti kecoa. Andressa menemukan bahwa 100 gram irisan roti tradisional (tepung gandung saja) memiliki 9,7 gram protein. Sedangkan roti kecoa hanya membutuhkan 22,6 gram saja.

“Kami melakukan analisis indera di samping tekstur, bau, warna dan rasa. Tidak terdapat perubahan yang berarti. Mungkin sejumlah orang akan merasakan sedikit rasa kacang,” lanjutnya.

Kecoa udang via bbc.com

Enio Viera, professor gizi yang merupakan ahli kajian konsumsi serangga pun memberikan komentarnya. Ia mengatakan bahwa banyak binatang serangga lainnya yang bisa dikonsumsi seperti jangkrik, tawon, semut, kupu-kupu, ulat sutra dan kelajengking.

"Kita memiliki masalah budaya dalam menerima serangga (sebagai makanan), tetapi sebagian besar serangga dilumatkan dan kita bahkan tidak mengetahuinya," jelas Viera.

"Kita memerlukan 250 m2 tanah untuk menghasilkan 1 kg daging sapi, sementara jumlah serangga yang sama dapat dimiliki dengan hanya menggunakan 30 m2. Kita juga memerlukan lebih sedikit air: 1.000 liter untuk 1 kg serangga dan 20.000 liter untuk daging sapi," lanjutnya.

Belum puas dengan penemuan roti kecoa, Andressa rencananya akan membuat produk berdasar serangga lain seperti kue, sereal, dan minyak. Kalau menurut kamu gimana? Sudah siap mencoba roti kecoa dan menu-menu serangga yang akan datang?

BACA JUGA: