Rumah Rusak Akibat Gempa Tersebar di 15 Kecamatan Sukabumi

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Proses pendataan jumlah rusak akibat gempa bermagnitude 6,9 SR di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus dilakukan. Hingga Jumat (2/8) pukul 24.00 WIB jumlah rumah yang rusak sudah mencapai sebanyak 26 unit rumah.

Hal ini didasarkan pendataan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi. "Data sementara ada 26 unit rumah warga yang rusak baik ringan, sedang, dan berat," ujar Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, kepada wartawan Sabtu (3/8).

Puluhan rumah ini tersebar di 15 kecamatan yang ada di Sukabumi. Rinciannya di Kecamatan Parakansalak, Cikembar, Ciambar, Sagaranten, Cidahu, Nagrak, Bojonggenteng, Kalapanunggal, Warungkiara, Sukaraja, Waluran, Cireunghas, Cisolok, Cicantayan, dan Ciemas.

Menurut Daeng, dari 26 unit rumah ini yang mengalami rusak berat mencapai sebanyak tiga unit tersebar di Kecamatan Sagaranten, Nagrak, dan Ciemas. Rumah rusak sedang mencapai sebanyak 16 unit yang di antaranya berada di Parakansalak, Cikembar, Ciambar, dan Cireunghas.

Terakhir rumah rusak ringan sebanyak tujuh unit di antaranya berada di Bojonggenteng dan Waluran. Daeng menerangkan, bencana juga menyebabkan sebanyak sembilan kepala keluarga yang mengungsi. "Dalam kejadian ini tidak ada warga yang menjadi korban baik meninggal maupun luka-luka,’’ kata dia.

Gempa hanya menyebabkan kerusakan pada rumah. Sebelumnya, pascagempa bermagnitudo 7,4 SR dan kini direvisi 6,9, SR, puluhan warga di Kecamatan Palabuhanratu mengungsi Jumat (2/8). Warga mengungsi ke Pos SAR Sukabumi yang berada di Palabuhanratu, Sukabumi.

"Saat ini Pos SAR Sukabumi sedang melakukan penanganan terhadap para pengungsi yang berasal dari Desa Canghegar dan Siliwangi, sejumlah 30 orang di gedung Pos SAR Sukabumi," ujar Plh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta I Made Oka Astawa dalam keterangan persnya.

Kantor Pos SAR Sukabumi berada di Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Puluhan warga ini sebelumnya panik dan khawatir air laut naik ke daratan dan hal tersebut tidak terjadi.

Hingga saat ini, lanjut Oka, berdasarkan laporan dari tim rescue yang ada di lapangan belum ada korban akibat gempa. Dalam hal ini, Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta menyiagakan seluruh personelnya dan melakukan koordinasi bersama unsur terkait di wilayah kerjanya.