Rusia dan Ukraina Perang, Mobil-Mobil Bisa Gak Punya Chip

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-Pandemi saja sudah menciptakan fenomena kelangkaan chip yang sangat dibutuhkan untuk mobil-mobil modern, eh sekarang terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina bisa semakin mengancam krisis chip.

Invasi Rusia ke Ukraina bisa dapat semakin membebani pasokan chip semikonduktor di tengah kekurangan yang telah menyebabkan gangguan produksi global.

Sebelumnya, gak hanya di tataran global, di Indonesia sendiri, banyak pabrikan yang harus menunda produksi mobilnya karena kekurangan pasokan chip.

BACA JUGA: Penjualan Mobil Januari 2022: Carry PU Permalukan Avanza dan Veloz

Prediksi ini mengemuka, karena Rusia dan Ukraina adalah sumber penting gas neon dan paladium yang digunakan untuk memproduksi chip semikonduktor. 

Menurut perusahaan riset pasar yang berbasis di California, Techcet, pasokan neon yang digunakan untuk proses litografi untuk produksi chip banyak berasal dari Ukraina dan Rusia.

Rusia memproduksi neon, gas yang merupakan produk sampingan dari manufaktur baja, yang kemudian dipasok dan dimurnikan oleh perusahaan khusus Ukraina. Harga neon melonjak 600% terakhir kali Rusia menginvasi Ukraina pada 2014.

BACA JUGA: Penjualan Mobil Januari 2022: City RS Hatchback Masih Kalahkan Yaris

"Ini akan berdampak. Ini akan terus membatasi sumber chip masuk ke industri otomotif," kata Presiden dan CEO Techcet Lita Shon-Roy, melansir CNBC.

Rusia juga merupakan pemasok paladium utama, selain Afrika Selatan, yang memenuhi sekitar 33% dari permintaan paladium secara global. 

Untuk industri otomotif, paladium juga merupakan logam utama yang digunakan untuk catalytic converter.

Sialnya lagi, chip semikonduktor yang dibutuhkan mobil-mobil modern ini juga harus berebut pasokan dengan para produsen-produsen smartphone, sehingga kelangkaan akan menjadi semakin tinggi.

VIDEO Unboxing Honda Vario 160: