Saat Anak Bilang Takut Hantu, Orang Tua Harus Bagaimana?

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Merasa takut akan sesuatu normal saja dirasakan anak-anak. Ingat saat kecil kita juga begitu kan, Moms? Rasa takut tak selalu negatif. Justru perasaan itu bisa membuat anak jadi waspada. 

Namun bagaimana jika si kecil bilang “Mama aku takut ada hantu” saat disuruh pergi ke toilet atau tidur sendiri di kamarnya? Sebagai ibu yang bijak, apa yang sebaiknya dilakukan?

Pernyataan yang anak lontarkan tentu ada pemicunya. Bisa jadi karena video horor yang ia tonton di YouTube, cerita seram dari teman sekolahnya, atau imajinasinya yang terlalu kreatif.

“Imajinasi anak-anak bisa sangat kuat dan sedang berada pada puncaknya. Mereka belum bisa membuat argumen yang masuk akal sehingga kekurangan itu membuat cerita monster jadi sangat menakutkan. Karena mereka tak bisa membedakan mana yang nyata,” tutur Margee Kerr, sosiolog dan penulis, dikutip dariFatherly.

Jadi normal saja anak mengatakan ia takut hantu. Anda tak perlu paranoid, khawatir anak ternyata bisa melihat hantu, dan akhirnya Anda jadi takut sendiri. 

Meski begitu, Anda juga tak boleh spontan mengatakan "jangan takut, hantu itu enggak ada kok”. Pernyataan itu secara tidak langsung menyangkal dan menghakimi rasa takutnya.

Boleh saja anak merasa takut, begitu pula dengan Anda. Biarkan pula ia menentukan percaya atau tidak dengan adanya hantu seiring berjalannya waktu.

Tenangkan si kecil dengan mengatakan “Kamu aman di sini. Hantu itu hidup di dunia lain kok, enggak mungkin muncul di kamarmu atau toilet,”. Dengan begitu anak akan menganalisis dengan logikanya.

Nah jika anak menghubungkan hantu dengan orang yang sudah meninggal, Anda juga tidak bisa kabur. Topik ini akan selalu ditanyakan anak. Kemana perginya orang yang sudah meninggal? Apakah jadi hantu?

Anda bisa menjelaskan kakek yang meninggal itu sama seperti bunga. Ketika bunga sudah layu dan mati, mereka tidak butuh air dan matahari lagi. Mereka kembali ke tanah. Sama seperti kakek.

Yang paling penting, bantulah si kecil menghadapi rasa takutnya, bukan menyangkalnya. 

“Jangan ajari anak ketakutan itu bisa dihindari. Kenali ketakutan itu dan mintalah anak berbicara tentang perasaan dan pengalamannya. Dengan begitu ia belajar saat mengalami sesuatu yang menakutkan adalah membicarakannya,” tambah Kerr.

Misalnya saat si kecil takut tidur sendirian di kamarnya, tanyakan kepadanya kenapa ia takut. Memangnya dia pernah mengalami apa? Lalu mintalah anak berbaring sendiri selama 10 menit tanpa Anda. 

Setelah itu Anda bisa mengatakan “tuh kan enggak ada hantu yang muncul, jadi mulai besok kamu bisa tidur sendiri. Kan kamu pemberani!”

Bagaimana dengan Anda, pernah bingung saat harus menghadapi anak yang bilang takut hantu? Yuk berbagi di kolom komentar.