Sahabatmu Susah Move On dan Curhat Melulu? Begini Cara Menghadapinya

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ketika sahabat baru putus, kita pasti jadi salah satu ‘tempat sampahnya’. Setiap hari adalah keluhan yang berisi betapa dia nggak bisa hidup tanpa mantannya, kenapa mereka mesti putus, blablabla. Padahal kamu sudah menasihatinya untuk move on karena mantannya juga udah punya pasangan baru.

Ngapain juga masih ditangisin? Ya karena dia belum bisamove on. Akhirnya kamu bingung, antara mau tetap berusaha menjadi sahabat yang baik dengan mendengarkan curhatannya, atau menuruti kata hati telingamu yang sudah muak mendengarkannya untuk pergi saja.

1. Dengarkan sahabatmu sewajarnya. Kalau kamu udah males banget, tegaskan.

 

 

Kan kamu juga punya urusan sendiri. Baik sih baik mau dengerincurhatannya. Tapi kalau kamu sudah berulang kali mengingatkannya untuk move on, sama dia dianggap angin lalu, buat apa lagi didengerin dan diomongin? Kalau dia nggak mau move on ya itu urusannya dia. Jangan biarkan beban pikiranmu bertambah mikirin orang yang nggak mau diarahin. Dengan begitu, harapannya dia akan sadar juga bahwa dunia ini bukan hanya tentang pacar dan cinta-cintaan.

2. Kenalin dia ke orang baru di sekitarmu. Pas kamu main sama teman cowok, ajak dia juga.

 

 

Obat paling mujarab untuk patah hati adalah hati yang baru. Nggak usah langsung menjodohkannya juga dengan teman cowokmu. Yang penting pikiran sahabatmu udah sedikit teralihkan dari mantannya. Siapa tahu lama-lama dia bisa menikmati status single atau beneran kepincut sama orang baru.

3. Mengajaknya membaca buku-buku atau artikel atau menonton film yang bikin cepat move on

 

 

Bacaan dan tontonan ringan aja, yang kode tipis untuk menunjukkan bahwa move on memang sulit, tapi bisa dilakukan dan hanya bisa dilakukan jika ada kemauan dari pelakunya. Udah kaya kriminal aja.

Kalau sahabatmu pinter dia bakal nangkep maksud-maksud dari bacaan dan tontonan itu terus mikir gimana langkah selanjutnya buat move on.

4. Mencegah sahabatmu untuk melakukan hal-hal yang impulsif berkaitan dengan mantannya

 

 

Bilangin sama dia kalau minta tolong dijemput mantan itu nggak etis, apalagi kalau doi udah punyapacarbaru. Hal-hal seperti itu justru membuat citra sahabatmu di mata mantannya semakin buruk. Jangankan balikan, berteman aja males kali sama yang tipenya kayak gitu.

Toh bagi si mantan juga sudah tidak ada lagi yang perlu diperjuangkan, kenapa sahabatmu masih ngejar-ngejar? Jaga sahabatmu supaya tidak sampai melakukan hal-hal yang dapat merugikan dan mempermalukan dirinya sendiri.

5. Sebisa mungkin hindari obrolan yang menjurus ke arah hubungan apalagi mantannya

 

 

Apalagi kalau kamu habis melihat mantannya sama pacar barunya, plis jangan dibilangin. Kasihan sahabatmu pasti nanti dia langsung teringat masa-masa indah dulu kala. Kalau memang dia yang cerita duluan ya nggak apa-apa, tapi jangan sampai kamu jadi pihak yang mulai duluan. Sama saja menabur garam di atas luka, tahu?

Kalau kamu udah usaha semaksimal mungkin buat bikin diamove ontapi tetap nggak berhasil, ya sudah yang penting kewajibanmu sudah gugur. Nanti juga lama-lama dia bisa melangkah sendiri dengan bahagia, tinggal menunggu waktu saja.