Saling Hujat di Media Sosial Gara-gara Pilpres, Uya Kuya: Kampungan!

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Suhu politik di Tanah Air beberapa bulan belakangan sangat panas. Tidak jarang aksi saling hujat di media sosial terjadi hanya karena berbeda pilihan calon presiden dan calon wakil presiden.

Uya Kuyamenganggap siapa pun saja yang melakukan aksi hujat di media sosial termasuk kampungan. Bahkan meskipun orang itu adalah seorang tokoh.

"Kalau yang bertengkar di sosial media dia tuh kampungan. Kalau yang orang pintar ibaratnya tidak saling menjelekkan satu sama lain. Kalau ada public figure di sosial media masih menjelekkan satu sama lain, terus masih ada hate speech dalam tanda kutip apapun, itu orang yang kampungan," paparUya Kuya.

Uya Kuya berharap pemilu 2019 berjalan aman dan damai tanpa ada gesekan fisik di masyarakat. Masyarakat, kata Uya, harusnya memahami bahwa perbedaan pilihan politik adalah suatu hal niscaya dalam sebuah negara demokrasi.

Uya Kuyajuga berharap pemimpin Indonesia lima tahun ke depan bekerja keras untuk memajukan Indonesia. Dia meminta pembangunan yang dilakukan presiden-presiden sebelumnya dilanjutkan sehingga ada kesinambungan pembangunan dan tidak ada istilah proyek mangkrak.

(man/ari)