Santos: Cukup Aneh Melihat Situasi Belanda Sekarang Ini

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Tim Nasional (Timnas) Belanda pernah dikenal sebagai salah satu kekuatan di dunia. Predikat juara tanpa mahkota pernah mereka sandang ketika berturut-turut kalah di final Piala Dunia 1974 dan 1978. 

Situasinya berbeda sekarang. Hal ini disadari oleh pelatih Timnas Portugal, Fernando Santos, menjelang pertemuan kedua tim dalam rangka uji tanding.

Dengan menempati posisi ketiga klasemen akhir babak Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa--kalah selisih gol atas Swedia--, Belanda memastikan diri kembali gagal masuk ke putaran final turnamen akbar. Pada ajang Piala Eropa 2016, Belanda juga gagal lolos setelah gagal di babak kualifikasi.

Padahal, jika mengacu pada pencapaian mereka di Piala Dunia 2014, kala masih diasuh Louis van Gaal, Belanda sukses menjadi juara ketiga di bawah Jerman dan Argentina. Sayangnya, periode transisi usai masa kepelatihan Van Gaal gagal dijalani Belanda dengan baik. Hal ini diperparah dengan regenerasi di skuat Belanda yang juga tidak berjalan lancar.

Sekarang, Belanda berada di bawah kendali pelatih baru, Ronald Koeman. Lagi-lagi, mereka belum bangkit, terlihat dari kekalahan 0-1 dari Inggris. Melihat begitu lama transisi Belanda, Santos pun merasa heran.

"Lazimnya, Belanda akan menjadi unggulan dalam setiap turnamen besar. Di babak kualifikasi, mereka akan dengan mudah mengungguli negara-negara lain. Maka, cukup aneh melihat situasi Belanda yang sekarang ini. Belanda yang kerap gagal masuk putaran final turnamen besar," ujar Santos seperti dilansir dariSoccerway.

"Kali ini, Belanda adalah tim yang berbeda. Tidak ada nama (Arjen) Robben, tidak ada juga nama (Wesley) Sneijder. Banyak pemain-pemain baru yang menghiasi skuat Belanda saat ini," tuturnya menambahkan.

Portugal sendiri direncanakan akan menghadapi Belanda dalam laga persahabatan yang dihelat di Stade de Geneve, Swiss, pada Selasa (27/3/2018) dini hari. Setelah meraih kemenangan 2-1 atas Mesir dalam laga persahabatan sebelumnya, Portugal akan menghadapi tipe lawan berbeda, tim besar yang tengah terluka.

Hal inilah yang sudah diantisipasi oleh Santos. Dengan Koeman sebagai pelatih, Belanda sudah menjadi Belanda yang baru sekarang. Mereka bahkan mampu beradaptasi pada perubahan skema dengan apik, seperti yang ditunjukkan ketika menghadapi Inggris, walau pada akhirnya kalah.

"Kami sudah menonton pertandingan antara Inggris dan Belanda. Kami juga tahu bahwa mereka sudah punya pelatih baru (Ronald Koeman). Dia punya gaya kepelatihan tersendiri, juga menerapkan gaya main yang berbeda di Belanda. Kami harus waspada terhadap permainannya," ujar Santos.

"Tim Belanda saat ini menunjukkan sebuah variasi dalam permainan. Mereka bermain dalam formasi 3-4-3, tetapi seiring jalannya pertandingan, mereka melakukan perubahan kecil, tetap dengan skema tiga bek, sampai akhirnya mereka bermain dengan formasi 4-3-3. Ini adalah formasi yang biasa dipakai Belanda," ucapnya.

Seperti kata Santos, menyaksikan Belanda absen di Piala Dunia 2018 adalah sesuatu yang langka. Ajang yang dihelat di Rusia pada Juni-Juli 2018 itu akan sedikit hampa, apalagi tidak hanya Belanda, Italia juga absen dalam turnamen tersebut.