Gagal Beri Nama Syahrini, Ridwan Kamil Namai Sapi Kurban Miliknya Syahrono
Nama Syahrini menjadi yang pertama terbesit di benak Wali Kota Ridwan Kamil, Jumat, 1 September 2017.
Ia spontan menyebut namaSyahrini, ketika ditanya siapa namasapi kurbanmiliknya.
"Syahrini," ujarnya sembari menepuk sapi seberat 6,7 kuintal tersebut. Namun setelah mengetahui sang sapi berjenis kelamin laki-laki, Ridwan Kamil meralat nama sang sapi menjadi Syahrono yang kemudian disambut gelak tawa warga.
Seperti diketahui,Ridwan Kamil melakukan kurban di kawasan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Syahrono disumbangkan di Pondok Pesantren Asy-Syatibiyyah yang terletak tidak jauh dari Masjid Agung Palabuharatu.
Suami dari Atalia Praratya tersebut menjelaskan, Iduladha harus dimaknai tidak hanya sebagai bentuk keimanan namun juga sebagai bentuk kemanusiaan.
Hal ini karena dengan berkurban, ada dampak bagi masyarakat tidak mampu untuk ikut menikmati hasil kurban.
"Iduladha adalah bagaimana pengorbanan kita, melaksanakan yang diperintahkan dan menjauhi larangan. Iduladha juga kesempatan untuk menjalin silaturahmi, dan juga perlu dimaknai tidak hanya keimanan, namun juga kemanusiaan," ujarnya seusai menjalankan Salat Iduladha di Masjid Agung Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat 1 September 2017 pagi.
Lebih lanjut, dalam kesempatan Iduladha pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut turut mendoakan keselamatan para jamaah haji Indonesia yang tengah menunaikan ibadah di Tanah Suci.
"Saya doakan warga Indonesia, terutama warga Jawa Barat yang sedah berhaji mudah-mudahan lancar, mambrur, dan juga selamat dan sehat hingga kembali ke tanah air," ujarnya.
Jelajahi Jabar selatan
Seperti diberitakan sebelumnya, Ridwan Kamil dan istrinya melaksanakan salat dan menyumbangkan kurban di kawasan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Ridwan Kamil menuturkan, ia memilih melaksanakan kurban di daerah Palabuhanratu, karena sekaligus memanfaatkan waktu libur Iduladha untuk menjelajahi wisata di daerah Jawa Barat selatan bersama keluarga.
"Saya bersama keluarga melakukan wisata di Jabar selatan, karena memang belum pernah. Alhamdulillah ada waktu, diluangkan. Melihat potensi alam yang indah, potensi ekonomi, sambil mencari gagasan," ujarnya di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.***