Sapri, Lulusan Pesantren Pengajar Bahasa Ibrani

pada 6 tahun lalu - by

Sapri Sale (52), menghabiskan waktu sebagai santri di Jawa Timur hingga akhirnya hijrah ke Mesir untuk melanjutkan kuliah di salah satu universitas ternama di sana.

Konflik Mesir dengan Israel mendorong Sapri untuk mempelajari Bahasa Ibrani agar bisa melihat permasalahan dari sisi Israel.

Bertahun-tahun belajar di luar negeri, Sapri pun memutuskan membuat kamus dan mengajarkan bahasa Ibrani kepada masyarakat Indonesia.

Menurutnya, Bahasa Ibrani sama pentingnya dengan Bahasa Arab karena keduanya merupakan salah satu kunci dalam mempelajari sejarah soal Timur Tengah.

Terutama, karena kedua bahasa itu hampir mirip secara alfabetikal ataupun gramatikal.

Sapri beranggapan bahwa bahasa adalah bahasa, yang perlu dipelajari tanpa harus mempermasalahkan isu-isu sensitif lainnya. Dia pun tak mau latar belakang sebagai santri menghalanginya untuk menyebarkan ilmu Bahasa Ibrani.

Berita Terkait