Satu Pasien Meninggal Dunia karena Serangan Malware Ransomware

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Seorang wanita di Jerman meninggal dunia karena serangan ransomware di Rumah Sakit Universitas Duesseldorf. Ini kemungkinan merupakan kematian pertama yang terkait langsung dengan serangan dunia maya di rumah sakit.

Ransomware adalah malware yang berhasil mengambil alih komputer kemudian memblokir data korban sehingga korban terpaksa membayar uang tebusan yang tidak sedikit.

Saat Ransomware menyerang, rumah sakit tidak dapat menerima pasien darurat karena serangan itu, dan wanita itu dikirim ke fasilitas perawatan kesehatan sekitar 20 mil jauhnya.

Baca juga: Banyak Perusahaan Indonesia Diincar Ransomware

Karena jarak yang lumayan jauh dan pasien butuh perawatan segera, maka nyawanya pun tidak dapat diselamatkan.

Fasilitas perawatan kesehatan adalah salah satu target terbesar serangan siber, dan pakar keamanan siber telah memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa sebagian besar rumah sakit tidak siap.

Mereka sangat bergantung pada perangkat, seperti peralatan radiologi, yang sering kali terhubung ke internet. Tanpa alat tersebut, mereka tidak dapat merawat pasien.

Baca juga: Karyawan Tesla Disuap Agar Bisa Susupi Ransomware

"Jika sistem terganggu melalui internet, oleh musuh atau kecelakaan, itu dapat berdampak besar pada perawatan pasien," kata Beau Woods, seorang advokat keamanan siber dan rekan inovasi keamanan siber di Dewan Atlantik, kepadaThe Verge, yang dikutipUzone.id, Jumat (18/9).

Bahkan serangan yang menargetkan data pasien, dan tidak berdampak langsung pada perangkat medis, dapat mengganggu hasil pasien.

Satu studimenemukan bahwa tingkat kematian rumah sakit akibat serangan jantung meningkat pada tahun-tahun setelah pelanggaran data. Itumungkin karenarumah sakit harus mengalihkan sumber daya untuk menanggapi serangan atau meningkatkan perangkat lunak dengan cara yang mengubah cara dokter beroperasi.