Sebelum Warisan, Ini yang Ditulis Afi Nihaya Faradisa

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Hari-hari ini kamu sering dibikin kagum sama anak belasan tahun. Namanya Asa Firda Inayah. Tapi, di media sosial dia dikenal sebagai Afi Nihaya Faradisa.

Cewek dari sebuah desa kecil di Banyuwangi ini sering muncul di acara talkshow di televisi sampai di kampus-kampus kayak Universitas Gajah Mada. Afi jadi terkenal karena status Facebook berjudulWarisanyang jadi viral dan dicari banyak orang.

Status Facebook Afi ini memang beda dibandingkan seumuran dia. Kalau teman-temannya lebih senang bikin status galau, pamer baju baru sampai restoran yang lagi hits, Afi sama sekali nggak.

Cewek dari keluarga sederhana ini malah sering bikin tulisan yang bisa jadi inspirasi buat banyak orang. Sebelum tulisan berjudulWarisanyang heboh itu, sebenarnya banyak status Facebook Afi sebelumnya yang nggak kalah menarik kayak di bawah ini.

26 September 2016
Karin Novilda adalah anak cerdas peraih nilai UN matematika tertinggi ke-3 di Provinsi Kepulauan Riau. Tapi, realita berkata bahwa nilai-nilai pelajaran hanya berguna untuk mencari pekerjaan, bukan untuk membelok-luruskan alur kehidupan seseorang.

Karin adalah potret hidup sebagian remaja yang tidak bisa disangkal adanya. Kita langsung lupa moralitas dan agama begitu keluar dari masjid atau gereja. Thomas Henry Huxley mengatakan: “Mungkin hasil paling berharga dari semua pendidikan adalah kemampuan untuk memaksa dirimu melakukan hal yang harus kamu lakukan saat hal itu harus dilakukan, entah kamu menyukainya ataupun tidak.”

Karin Novilda adalah saya, adalah kita semua. Kita tahu larangan kehidupan dari A sampai Z, tapi kita sama-sama sering melanggarnya dan yang aneh kita saling mencela hanya karena kesalahan kita berbeda.

23 November 2016
Biarkan mereka asyik menggunjing orang lain, tapi bukan Anda.
Biarkan mereka mempertahankan kebiasaan buruk dengan tetap berdoa meminta kebaikan, tapi bukan Anda.
Biarkan mereka merespon hal negatif dengan cara yang tak kalah negatifnya, tapi bukan Anda.
Biarkan mereka berharap hasil maksimal dengan usaha minimal, tapi bukan Anda.

29 November 2016
Hoax itu baaaanyak macamnya. Yakni segala sesuatu yang memenuhi unsur mengada-ada, memalsukan, memelintir, atau menambah-nambahi.
Menganalisa apakah sebuah postingan itu hoax caranya sangat mudah. Asal kita mau mikir sedikiiiiit saja, setelah itu cari fakta-fakta konkrit sebelum ikut menyebarkannya. Bukankah dalam Islam ada perintah tabayyun (mencari tahu) dan larangan bertaqiya?

6 Desember 2016
Saya mulai gamang, di manakah letak kegunaan semua hafalan, jika tidak bisa menjaga seseorang untuk membuang sampah pada tempatnya? Mengapa harus menghafal undang-undang, jika hal itu tidak mampu mendorong seseorang untuk menaati peraturan berkendara? Apakah yang salah dari pendidikan kewarganegaraan dan pancasila jika itu semua tidak mampu menghentikan seseorang untuk bersikap intoleran?

Mengapa siswa menyontek saat ujian padahal tujuan pendidikan adalah menumbuhkan kejujuran? Bahkan saat ulangan AGAMA pun kita melakukan kecurangan berjamaah!

10 Desember 2016
Pernah dengar eksperimen kristal-kristal air oleh ilmuwan Jepang Masaru Emoto? Penelitian menyimpulkan bahwa kata-kata yang baik (misal; cinta, terima kasih, dsb) mempengaruhi keindahan kristal air, sebaliknya, kristal dalam air akan menjadi jelek dan tak beraturan jika air didekatkan pada sumber kata-kata yang tidak baik (misal; aku membencimu, kau tak berguna).

Bayangkan jika tubuh kita yang 70% terdiri dari air ini suka mendengungkan kata-kata yang tidak baik. Siapa yang pertama akan terkena dampaknya?

Jadi, wajar dong jika semakin aku mencaci maki seseorang, aku sendiri yang akan makin ‘sakit’. Yang kucaci maki tidak merasakan apa-apa, justru kasihan kepalaku, kasihan jantungku, kasihan paru-paruku, kasian lambungku jika aku terus menerus mencaci maki dirimu. Rugi banget gak sih?

 

Artikel Terkait:

PostingSebelum Warisan, Ini yang Ditulis Afi Nihaya Faradisaditampilkan lebih awal digregetan.