Seberapa Siap Sih Kota Palembang Menerapkan Konsep Smart City?

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id— Konsep Smart City sudah diusung oleh pemerintah Indonesia semenjak tahun 2015 lalu, hingga saat ini ada puluhan kota di Indonesia yang sudah menggunakan konsep ini.

Lalu, bagaimana dengan daerah di pulau di luar Jawa khususnya di Sumatra Selatan mengenai penerapan konsep smart city ini?

Menurut Srinyta Siregar selalu Account Manager Wilayah Telkom Sumatra Selatan, Telkom Indonesia sendiri telah melakukanapproachsemenjak tahun 2017 lalu, namun hingga saat ini belum adafeedbackyang positif.

Telkom sendiri memiliki program Smart City Nusantara untuk mendorong percepatan pemanfaatan teknologi ICT untuk mewujudkan kota dan daerah yang lebih baik dalam segala aspek khususnya pelayanan publik.

Salah satu hal yang membuat wilayah Sumatra Selatan belum semasif wilayah lain dalam penerapan Smart City adalah mindset pemerintah dalam menghadapi perubahan konsep manual ke digital, dimana hal ini dinilai tidak segampang dan sesederhana yang dipikirkan.

Selain itu, Smart City juga membutuhkan peran dari banyak pihak, termasuk pemerintah, industri dan masyarakat. 

Selain mendukung program pemerintah, penerapan Smart City ini juga memberikan berbagai manfaat, seperti peningkatan Pendapatan Asli Daerah dari sektor pariwisata, UMKM dan lainnya.

Secara infrastruktur sendiri, Srinyta mengatakan kalau dari segi pemerintahan, Kota Palembang sudah memanfaatkan banyak teknologi, namun belum terintegrasi.

“Hal ini yang menyulitkan masyarakat, dan masalah sosialisasi juga masih kurang. Misalnya, ketika pemerintah membuat aplikasi atau website, masyarakat banyak yang tidak tahu karena sosialisasinya yang masih kurang,” ujarnya dalam acaraUzone Talks, Kamis lalu, (30/03)

Yuniarti Suwoni selaku DGM Wilayah Telkom Sumatra Selatan juga mengharapkan peran dari pemerintah dalam pengaplikasian teknologi ini, apalagi menurutnya masyarakat akan mudah beradaptasi dengan teknologi.

“Konsep Smart City Nusantara dari Telkom sendiri sudah tersedia dengan layanan-layanannya, mulai dari penyedia aplikasi dan infrastruktur. Tinggal merubah mindset government agar segera mengimplementasikan,” ujarnya.

Selanjutnya, Srinyta juga menjelaskan kalau kondisi masyarakat juga menjadi tantangan tersendiri dalam penerapan teknologi smart city, yang mana beberapa dari mereka menolak adanya perubahan tersebut.

Salah satunya, masyarakat yang mengaku ‘penguasa daerah’ dan sering menjadi juru parkir menolak penerapan E-Parking karena dianggap mengancam keberadaan mereka.

“Perlu kesiapan dari pemerintah daerah sendiri dan masyarakat sehingga masyarakat bisa menerima dengan baik,” tambah Sri.

Melihat masih adanya tantangan dari segi pemerintahan dan juga masyarakat, lalu kapan ya kira-kira Palembang dan Sumatra Selatan bisa mengimplementasikan konsep Smart City secara menyeluruh?

Menurut Srinyta dan Yuniarti, saat ini Palembang dan Sumatra Selatan pelan-pelan terus mengimplementasikan konsep kota cerdas. Keduanya memperkirakan, butuh waktu 5 sampai 10 tahun bagi Palembang untuk menyandang status Smart City.

dan Srinyta Siregar selaku Account Manager Wilayah Telkom Sumatra Selatan menjelaskan apa saja yang menjadi tantangan dalam mengadopsi Smart City di Sumatra Selatan.